Ailee hanya memanggil-manggil papahnya dengan pandangan yang kosong, rambutnya berantakan sekarang.
Hampir tiga puluh menit berlalu, dengan kondisi Ailee yang tidak berubah.
"Ailee...." Seo yang pertama datang.
Semua melihat Seo dengan agak takut-takut.
"Irun.. Jeje... apa sekarang kalian udah gak bisa jagain Ailee, bahkan di kampus?" tanya Seo marah.
Irun dan Jeje hanya memandang lantai.
"Minhyuk lo di mana...?" tanya Seo, ia sedang menelpon Minhyuk.
"Kak Seo...." Hyun sekarang yang merangsek ke poli.
"Ailee sayang...." Hyun langsung memeluk Ailee yang ketakutan.
"Ailee... Kak Hyun dan Kak Seo udah di sini, tenang yah, jangan takut, Kak Hyun di sini..."
"Minhyukie...." Seo memanggil Minhyuk.
"Di mana Ailee...?" tanya Minhyuk.
Seo menunjukkan brangkar di mana Ailee berada.
"Ailee, kamu bisa denger aku, Ai..?" Minhyuk mencoba mendapatkan perhatian Ailee, ia juga mengguncang tubuh Ailee.
Mata Ailee lalu bergerak, menatap Minhyuk. Ailee lalu berteriak semakin jadi dan memukul tubuh Minhyuk.
"Lepas, lepasin.... Jangan bunuh Papah...." ucap Ailee. Semua diam mendengar perkataan Ailee.
"Ailee, tenang... Ailee...." Bentak Minhyuk akhirnya.
Ailee tiba-tiba diam lalu menangis.
"Seo, gue kasih dia obat penenang, biar bisa kita bawa ke rumah sakit..." ucap Minhyuk.
Seo mengangguk. Lalu Minhyuk menyuntikkan obat penenang pada Ailee, dan tidak lama Ailee tertidur.
"Kita bawa Ailee ke rumah sakit, Run, lo bawa mobil gue..." ucap Seo.
Ailee akan berada di mobil Minhyuk dengan Seo.
"Kita ketemu di rumah sakit.." ucap Seo lagi. Semua mengangguk.
"Ros, Ris, Bang Changsub, kita duluan..." pamit Jeje pada mereka yang ada di poliklinik.
Changsub hanya melihat mereka dengan banyak sekali pertanyaan di kepalanya.
"Bang, lo gak ikut ke rumah sakit..?" tanya Tata, mereka masih di poli, Changsub juga butuh diobati ada beberapa luka di tubuhnya. Rosie sudah berpamitan tadi pada mereka.
"Terus gue ngapain di sana, lo gak liat itu tadi yang dateng.."
"Iya Bang, buset dah, mana kayak pangeran semua..."
"Sedih gak sih Bang liat Ailee gitu...."
Changsub tidak menjawab.
"Kayaknya dia kena serangan panik gitu deh Kak.."
"Serangan panik..."
"Iya, tapi gue juga gak tau sih, tapi yah kalau diliat kayaknya ada kejadian traumatis gitu. Dan ya pasti itu cowok tadi semua udah tau kenapa, makanya mereka kayak gitu kan..."
"Yang bikin gue syok sama kalimat Ailee yang tadi pas dia histeris..."
Ya, Changsub juga memikirkan kalimat itu terus menerus, 'Jangan bunuh Papah.'
"Sus, segera siapkan kamar untuk pasien atas nama Ailee." Ucap Minhyuk sesampainya di rumah sakit. Minhyuk adalah cucu pemilik rumah sakit ini, jadi tidak sulit mendapatkan apa yang dia inginkan, apalagi jika berhubungan dengan keluarga Smith, khususnya Ailee.
"Jadi ceritakan apa yang terjadi, Ailee sudah lama tidak mengalami ini..?" Minhyuk yang bertanya.
"Tadi kampus kami diserang, Ailee berada di kantin, dan ternyata ada yang masuk lewat pintu kantin Bang."
"Kalian tau kan Ailee mengalami itu, gue yakin saat Ailee melihat mereka yang bersenjata dan datang dengan bergerombol, itu mengingatkannya pada kejadian 15 tahun lalu...." Semua tau maksud dari 'mengalami itu'.
"Sorry Bang, kita beneran gak tau kalau mereka akan masuk juga lewat pintu kantin."
"Ailee.... pasti dia melihat kejadian itu lagi..." ucap Seo pelan, ia menangis sekarang.
Kejadian lima belas tahun lalu, lalu hari-hari di mana Ailee harus di obati dengan konseling dan terapi obat-obatan kembali ke ingatan Seo, begitu menyakitkan melihat Ailee yang terus menerus histeris dan ketakutan karena ingatan malam itu.
"Bagaimana kalau Ailee akan kembali seperti saat itu Minhyuk...."
"Seo, kita harus yakin Ailee baik-baik saja,, kita tunggu Ailee bangun."

KAMU SEDANG MEMBACA
w(I')ll Be Here
FanfictionKenyataan pahit yang menampar Ailee seorang gadis cantik dengan segala masa lalu gelapnya, membuat Ailee selalu bersyukur ia memiliki malaikat penjaganya. Memiliki tangan yang selalu siap untuk ia genggam saat ia hilang arah. Memiliki bahu yang sela...