"Kak Hyun masih lama..?" tanya Ailee.
"Kenapa Ai..."
"Ya mau pulang sama Kak Hyun....."
Hyunsik berpikir sejenak, sebenarnya ia masih ada janji temu dengan client sampai sore nanti.
"Ah, gak jadi, Ai pulang sama Irun sama Jeje aja, tapi pinjem studio yah.. mau latihan..." ucap Ailee, ia bisa membaca raut wajah Hyunsik.
"Ai...."
"Iya Kak..."
Ailee hanya tersenyum. Ia tahu, sebenarnya Hyunsik pasti akan menyanggupi untuk pulang bersama Ailee tapi Ailee juga sadar, Hyunsik masih punya urusan lain yang lebih penting daripada sekedar mengantarnya pulang.
Niel/kenapa lo gak iyain aja sih/
Hyun/gue juga mau iyain/
Niel/tapi kelamaan lo jawabnya, Ailee juga sadar pasti lo mikir dulu/
Niel/lagian ketemu client kan masih bisa sama gue/
Hyunsik lalu melihat ke arah Peniel dengan tatapan 'Ya mau gimana lagi, udah telat.'
"Iya Ai, pake aja studionya....."
"Okeeee......"
"Kalian ngisi acara juga yah..?" tanya Niel.
"Iya Kak Niel, dipaksa Jeje nih..." ucap Ailee.
"Yee, siapa yang maksa, boong Bang, orang gue nanya dulu pada mau ikut apa enggak..."
"Rese lo Ai......"
"Peace...." Ailee mengangkat dua jarinya.
"Yaudah ya, Kak Hyun sama Kak Niel duluan.. Je.. Run... hati-hati bawa mobilnya awas adek gue lecet, lo yang bakal ke rumah sakit nanti....."
"Astaga Bang.. serem amat itu pesennya...."
"Iya Kak,,, hati-hati...."
Hyun lalu mengecup pipi Ailee berpamitan begitupun Niel.
"Eh Niel, kok lo ikutan cium pipi Ailee...."
"Lah, kan gue juga Kakaknya, iya gak Ai..."
"Hahahahaha...." Ailee hanya tertawa.
"Kak Hyun, Kak Niel cuma cipika cipiki doang kok.. lagian bener Kak Niel juga kakak Ailee...."
"Jangan dibiasain..."
"Hahahahahaaha....." semua tertawa, lucu melihat Hyunsik yang ngambek sama Peniel dan Peniel malah semakin seru menggoda Hyunsik.
Hyunsik dan Peniel lalu berpisah dengan mereka berlima.
"Kalian masih ada urusan gak di kampus..?" tanya Jeje.
"Enggak Je..." jawab Rista yang juga diangguki Rosie dan Ailee.
"Ai, studio aja yuk...."
"Hayuuuuk.." jawab Ailee semangat.
"Eh, kita boleh ikut gak sih...?" tanya Rosie.
"Boleh kok, yuk.... Pasti gabut kan lo...."
"Iya Ai, gabut.... Eh Ris, lo ikut kan..?"
"Iya, gue ikut...."
"Studionya di mana dah....?" Tanya Rista, mereka lanjut mengobrol sambil jalan ke parkiran.
"Di rumah...." Jawab Ailee.
"Rumah siapa..?"
"Rumah Ailee Ta...."
"Wow, rumah lo isinya apaan aja sih Ai, buset dah lengkap amat...."
"Lo belum liat rumah Tuan Muda Jeje kan.... Lebih gede lagi dari rumah gue...."
"Rumah Irun ada lapangan sama kebun binatang kecilnya..." lanjut Ailee.
"Wah beneran lingkaran istana yah kalian..."
"Eh, sebentar..." Ailee menahan semua masuk mobil, seperti biasa Rista semobil dengan Rosie.
"Je.. Run, kalian pisah mobil sih.. kasian Rosie yang nyetir masa...."
Jeje dan Irun saling menatap.
"Sini gue yang bawa mobil Rosie...." Jeje menawarkan diri.
"Run lo sama Ailee, awas hati-hati mobil gue..." Jeje melemparkan kunci mobilnya pada Irun.
"Oh iya, sekalian beli makanan gak sih..?" usul Rista.
"Yaudah, kalian duluan ke rumah, kita mampir dulu beli makanan sama cemilannya..." ucap Jeje.
"Oke, deal...."
"Kita gak bareng-bareng aja beli makanannya..?" tanya Ailee.
"Ai, begitu lo sampe rumah, lo langsung seting itu alat-alat di studio yah, sama Irun.. dia jagonya...."
"Yeuh, niat lo emang itu dari awal kan....." ucap Irun.
"Hehehehe, jadi pas gue sampe semua udah siap...."
Ailee menghela nafasnya.
"Emang ya Tuan Muda Yook ini...."
"Yaudah, oke...."
"Pokoknya gue nitip makanan enak, sama minuman favorit gue jangan cuma satu...."
"Pake duit lo Je, itung-itung bayar studio Bang Hyun...." Ucap Irun.
"Run, patungan dong harusnya...."
"Gue udah bantu seting alat....."
"Hah, oke oke... deal......"
Mereka lalu berpisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
w(I')ll Be Here
Fiksi PenggemarKenyataan pahit yang menampar Ailee seorang gadis cantik dengan segala masa lalu gelapnya, membuat Ailee selalu bersyukur ia memiliki malaikat penjaganya. Memiliki tangan yang selalu siap untuk ia genggam saat ia hilang arah. Memiliki bahu yang sela...