Be Here 8

8 2 0
                                    

Tidak terasa mereka bertiga sudah menyanyikan banyak lagu, lalu mereka kembali ke meja mereka.

"Guys, thank you....." ucap Yuto.

"Sama-sama Yutokun...."

"Gue tambahin makanannya..." ujar Yuto lalu langsung kembali ke dalam.

"Wiiih, banyaaak banget ini..." Jeje girang.

"Kalau udah beres langsung pulang yuk, udah malem juga ini, mereka tidak sadar jam sudah menunjukkan angka delapan."

"Kak Seo udah spam..."

"Oke..."

"Kalian besok free gak?" tanya Jeje.

"Ngapa?" jawab Irun.

"Besok temenin gue yuk..."

"Suruh dateng ke acara perusahaan, males banget asli, pasti bosenin..."

"Ngewakilin bokap lo?" tanya Irun lagi.

Jeje mengangguk.

"Makan gratis seminggu di kantin.." tawar Ailee.

"Astaga Ailee, lo ngerampok gue apa..."

"Loh, gue udah ngorbanin hari Sabtu gue Je, berharga itu, gue lama tau nungguin hari Sabtu tiba..."

"Iya bener itu Je, harusnya kita leha-leha, iya gak Ai.."

"Iya banget..."

"Kan besok juga lo pada makan enak..."

"Gimana Run?" tanya Ailee.

"Lo oke gue oke..." jawab Irun.

"Ah lo mah..."

"Ailee... please..."

"Gue harus nanya Kak Seo dan Kak Hyun dulu laaah..."

"Eh iya...."

"Yodah, pulang mampir rumah lo dulu deh, sekalian gue yang bilang..."

"Oke Je...."

Mereka lalu segera pulang setelah makanan di meja mereka habis.

"Irun Jeje..... kalian udah berani bawa Ailee pulang malem kayak gini?" tanya Seo saat mereka akhirnya sampai rumah.

"Kak, bukan salah mereka.... tadi ada kecelakaan di persimpangan ya jadinya macet, sorry..." ucap Ailee membela sahabatnya.

"Kamu sudah makan Ai?"

"Udah..."

"Kak, Jeje mau ngomong..." Ailee lalu mendorong Jeje.

Seo melihat Jeje dengan curiga.

"Gini Bang, besok gue diminta ngewakilin bokap buat dateng ke acara charity gitu, nah gue mau ajak sekalian Irun sama Ailee, nah masalahnya Irun berangkat kalau Ailee berangkat..."

"Jadi gue mau izin bawa Ailee..."

"Ke mana terus acara jam berapa?"

"Ke Hotel X acaranya dimulai jam 5 sore..."

"Paling malam jam 10 Ailee udah di rumah.."

"Yash, jadi Bang Seo ngizinin kan?" tanya Jeje meyakinkan.

Seo mengangguk.

"Makasih abang ganteng..."

"Besok jam empat gue jemput ya Ai..."

"Yoo..."

Jeje dan Irun lalu berpamitan.

"Yaudah Kak, Ai ke atas yaah.... Oh ya kak Hyun di mana?"

"Di kamarnya, iya kamu mandi terus istirahat.."

"Siap..."

Ailee lalu ke kamarnya dan langsung mandi, setelah itu ia langsung memakai setelan favoritnya untuk tidur kaos kebesaran dan celana sepahanya. Ia lalu menuju kamar Hyunsik.

"Kak Hyun, Ai masuuuk...." Ailee langsung membuka pintu kamar Hyun.

Ia langsung terdiam, yang ia lihat bukan Hyunsik, tapi laki-laki dengan hoodie berwarna toska yang tidak ia kenal.

"Ah, maaf.... sepertinya saya salah masuk kamar.." Ailee langsung menutup pintunya lagi.

"Eh tapi kan ini udah pasti kamar Kak Hyun, gak mungkin salah, bego ih Ailee..."

Tok...Tok...

"Iya masuk Ailee...." Suara Hyunsik terdengar dari dalam.

"Tuh kan, gue gak salah masuk kamar."

Ailee lalu masuk ke dalam kamar Hyunsik. Di dalam Hyunsik dan laki-laki berhoodie toska hanya tertawa terbahak.

"Seneng banget ngetawainnya..." gerutu Ailee.

"Lagian kamu ini, 'sepertinya saya salah masuk kamar' emang di rumah ini siapa lagi yang tinggal kecuali kamu, aku sama Kak Seo....." ucap Hyunsik meledek adiknya.

"Ya abisnya Ai kan syok, yang diliat bukan Kak Hyun malah cowok lain...."

"Ini temen gue, Peniel namanya..." Hyunsik memperkenalkan temannya, atau bisa disebut tangan kanannya di kantor.

"Hai...." ucap Peniel.

"Halo Kak...."

"Ini adek gue Niel, Ailee namanya..."

"Ada apa Ai..?" tanya Hyunsik.

"Ai mau minta tolong, kakak sibuk gak?"

"Minta tolong apa?"

"Minta tolong review tugas Ai sih..."

"Oh, oke bawa sini tugasnya..."

Ailee lalu keluar menuju kamarnya, mengambil iPad miliknya untuk diperlihatkan ke Hyunsik.

"Ini Kak....." Ailee memberikan iPad miliknya, ia memperlihatkan beberapa hasil foto dan terakhir ada sebuah desain untuk iklan suatu program.

"Wah kamu hobi foto juga?" Ailee menatap Peniel yang baru saja bertanya padanya.

"Ah iya, kamu tanya Niel kalau soal perfotoan, dia ahlinya..." ujar Hyunsik.

"Keren hasil foto-foto kamu...."

"Manual kan?" Ailee hanya mengangguk.

"Wah kapan-kapan bisa nih kita hunting bareng..." ajak Peniel.

"Yeay, ada yang ngajakin hunting bareng....." Ailee senang, karena dari semua kegiatannya hanya hunting foto yang semuanya malas untuk diajak, sudah pasti karena menurut mereka itu membosankan.

"Siap Kak Peniel, kalau mau hunting ajak saya yah...."

"Panggil gue Niel aja, dan saya? Itu terlalu kaku kan?"

"Dia lama di Chicago Ai...."

Ailee mengangguk, mengerti, pantas saja.

"Oke Kak Niel..."

"Jadi gimana, ini udah oke kaaan?" tanya Ailee lagi.

"Oke kok, oke banget... boleh nih kita pake karya-karya kamu.."

"Asik uang jajan tambahan..."

"Yaudah Kak Hyun, Kak Niel, Ailee balik ke kamar yaah, terima kasih untuk apresiasinya...."

Ailee lalu kembali ke kamarnya.

"Adek lo udah masuk kategori professional tuh jepretannya..."

"Oh ya? Gue mah gak paham...."

"Iyalah hidup lo kan musik doang..."

"Tiap dari kita emang beda-beda hobinya sih...."

"Jadi gue harus izin kakaknya dulu gak nih kalau mau ngajak Ailee cabut..."

"Haruslah, enak aja lo mau bawa pergi adek gue diem-diem, penculikan namanya.."

"Hahaha, iya iya..."

"Jadi ini gimana, lo mau fix pake yang ini atau gimana?" tanya Peniel, dan mereka melanjutkan perkerjaan mereka.

w(I')ll Be HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang