Be Here 43

6 3 0
                                        

Mereka menghabiskan 3 hari mereka dengan berkeliling Bandung, sudah lama mereka tidak melakukan ini, berkumpul dengan orang-orang tersayang. Ini malam terakhir mereka di villa. Mereka sedang berkumpul di halaman belakang untuk bakar-bakaran.

"Pake jaketnya..." Irun lalu memberikan jaketnya pada Ailee.

"Thank you...."

"Lagian kebiasaan, lo tuh gak pernah bawa baju anget, udah tau kita ke Lembang, dingin..."

"Soalnya pasti udah ada yang bawain...." Ailee memeletkan lidahnya, meledek Irun.

"Kalau gue gak ada gimana coba, siapa yang mau bawain..."

Ailee terdiam, "Lo jahat Run...." Ailee lalu menjauh dari Irun.

Irun terdiam, "Ah, gue kayaknya salah ngomong kan, iya kan....".

"Ai...." Irun mengejar Ailee, Ailee duduk di pinggir kolam renang sekarang.

"Ai....." Irun lalu duduk di sampingnya.

"Gue salah ngomong yah...?"

"Maafin Irun Ai...."

"Irun mau ninggalin Ailee yah...?"

"Apaan sih, gak gituuu....."

"Abisnya tadi Irun ngomong gitu, 'kalau Irun gak ada' ... emang Irun mau ke mana....?"

"Ai, bukan gitu maksudnya,, maafin Irun, Irun gak maksud ngomong gitu."

"Hey...." Irun lalu memutar tubuh Ailee supaya menghadapnya, Irun merapikan rambut Ailee, menyelipkan ke bagian belakang telinga Ailee, supaya wajah Ailee terlihat lebih jelas.

"Irun akan selalu ada buat Ailee, Irun akan jagain Ailee, itu kan janji Irun ke Ailee, sepuluh tahun lalu, di tempat ini...."

Irun mengingat kejadian saat Ailee menolongnya di sungai itu.

"Bahkan Irun mau memperbarui janji Irun sekarang...."

Ailee melihat Irun, wajahnya yang tenang, hidung Irun yang sempurna berada di sana, tulang rahang yang tegas yang memperindah wajahnya, dengan penerangan bulan malam ini, membuat Irun, laki-laki di hadapannya itu sempurna. Ah, bentuk bibir Irun yang selalu membuat Ailee iri, karena ia seakan dipahat dengan sempurna tanpa kurang apapun.

"Irun sayang sama Ailee...."

"Tolong, jangan ada lagi air mata yang turun, karena itu nyiksa Irun Ai...."

"Run... jangan menjanjikan apapun...."

"Irun harus Ai, karena Irun pasti akan menepatinya..."

"Karena terpaksa..."

"Enggak lah Ailee sayang... tidak pernah ada keterpaksaan, itu semua dari sini...." Irun meletakkan tangan Ailee di dadanya.

"Oh ya, sebentar... tunggu di sini...." Irun lalu berlari ke dalam.

"Je, Irun sama Ailee pacaran..?" tanya Rista, agak sesak melihat mereka berdua di sana.

"Heum, gak tau gue, tapi siapa coba yang berani misahin mereka..." jawab Jeje.

"Iya... mereka berdua seperti sudah terikat...." Hyunsik ikut bergabung dengan obrolan mereka.

"Makanya gue percaya sama Irun dan Jeje...."

"Je, thank you yah.. lo selalu jagain Ailee..." ucap Seo sambil menaruh piring yang sudah penuh dengan daging bakar.

"Bang, Ailee tuh udah jadi bagian dari kita, gimana yah bilangnya, lagian gue juga utang nyawa sama Ailee...."

w(I')ll Be HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang