Seminggu setelah Ailee sadar dari masa transnya, Ailee akhirnya diperbolehkan pulang.
"Ayo sayang...." Seo membantu Ailee berjalan.
"Kak Seo...."
"Ya sayang...?"
"Kita boleh mampir ke rumah Papah sama Mamah dulu..?"
Seo dan Hyunsik lalu berhenti.
"Ailee kayaknya udah siap ketemu Papah lagi, Ailee kangen Kak...."
"Udah beberapa hari ini Papah dateng ke mimpi Ailee..."
"Kamu yakin Ai..?" tanya Hyunsik.
"Iya Kak... Ailee juga udah lama banget gak ke tempat Mamah..."
"Yaudah ayok...."
"Makasih Kak..."
"Iya sayang, kita juga udah kangen sama mereka...."
"Maaf ya Kak, gara-gara Ailee, kita jadi gak pernah mampir ke rumah Papah sama Mamah."
"Gak papa sayang, kan sekarang kita mau ke sana... Papah Mamah pasti ngerti kok...."
Mereka akhirnya menuju sebuah pemakaman umum, di mana Papah dan Mamah mereka dimakamkan.
Hyun/je, run.. kita ke makam dulu/
Irun/kita ke sana juga yah/
Je/Iya Bang kita otw ke sana juga/
Hyun/oke kalau gitu kita ketemu di makam yah/
Irun dan Jeje sudah sampai terlebih dahulu di sana.
"Run...."
"Apaan Je..?"
"Lo sayang banget yah sama Ailee...." tiba-tiba Jeje menanyakan apa yang menganggunya.
"Emang lo gak sayang Ailee...."
"Sayang lah, tapi yang gue tanyain, sayang lo ke Ailee tuh bedakan..?"
"Beda gimana Je, gak usah aneh-aneh...."
"Lo liat Ailee tuh gimana..?"
"Ya gak gimana-gimana Je, udah ah apaan sih...."
"Gue cuma mau bilang, mending lo bener-bener yakinin perasaan lo, jangan sampe lo nyesel.. utarain apa yang harusnya emang diutarain...."
"Je..."
"Iya iya Run, gue cuma mau ngomong gitu aja...."
"Eh itu mereka...." ucap Jeje melihat ke arah pintu masuk pemakaman, ia melihat Seo dan Hyunsik lalu Ailee yang bertambah kurus sekarang.
"Kalian..?" tanya Ailee.
"Kita juga mau ketemu Om sama Tante Ai..." jawab Jeje dan ternyata Peniel juga menyusul ke makam.
Mereka lalu berjalan menuju makam Tuan dan Nyonya Smith. Mereka semua lalu berjongkok di samping kedua makam tersebut, makam yang berdampingan.
"Siang Pah.. Mah..., ini Ailee..."
"Maaf Ailee baru bisa datang ke sini, mengunjungi Papah sama Mamah..."
"Mah, maafin Ailee yang belum sempet mengucapkan maaf dan terima kasih. Maaf karena Ailee, Mamah harus pergi, pisah sama Papah, Kak Seo dan Kak Hyun..." Ailee mencoba menahan tangisnya.
"Terima kasih karena Mamah udah berjuang untuk ngelahirin Ailee, Mamah malaikatnya Papah sama Kak Seo dan Kak Hyun...."
Ya Nyonya Smith meninggal saat melahirkan Ailee.
"Dan Ailee baru sanggup datang ke sini karena Ailee merasa bersalah Mah, Ailee ngerasa jadi orang jahat karena udah ngebuat Papah sendirian, ngebuat Papah menangis saat lihat foto Mamah..."
Seo dan Hyun kaget mendengar perkataan Ailee, mereka baru tahu perihal ini, rasa bersalah Ailee.
"Tapi Ailee sadar, harusnya Ailee sekuat Mamah.. karena Mamah udah mempertaruhkan nyawa Mamah untuk Ailee, bukankah Ailee harusnya membayar itu..."
"Mah, Ailee sayang sama Mamah.. terima kasih juga sudah melahirkan Kak Seo dan Kak Hyun yang selalu jadi penjaga Ailee, bahkan Ailee bisa bayangin marahnya Mamah karena Kak Seo..." Ailee tertawa kecil.
"Iya Mah, Kak Seo kalau marah kayak nenek-nenek penggerutu...." Ailee melirik ke arah Seo lalu tersenyum.
"Sekarang Ailee mau ngomong sama Papah ya Mah..." Ailee menatap nisan Tuan Smith sekarang.
"Siang Pah, apa kabar..? Pasti bahagia kan, karena impian Papah terkabul, untuk bersama Mamah lagi.."
"Ailee kangen sama Papah... Ailee juga mau minta maaf, karena lagi-lagi rasa bersalah yang menguasai Ailee sampai Ailee tidak sanggup ketemu Papah..."
"Ailee ngerasa kalau malam itu Ailee nurut sama Papah, untuk tetap ada di kamar, untuk tidak berteriak pasti Papah masih hidup..." air mata Ailee turun sekarang, tubuh Ailee bergetar menahan isak. Seo dan Hyun siap di sana, merangkul Ailee.
"Ailee selalu merasa, semua karena Ailee..."
Perasaan ini akhirnya bisa Ailee ungkapkan. Dokter Claire benar, ia memang harus bisa menerima kenyataan dan mulai mengikis sedikit demi sedikit rasa bersalah yang menggerogoti dirinya dari dalam. Semua bayangan gelap, ketakutan dan kecemasan yang selalu muncul karena rasa bersalah itu.
"Benar kata Kak Hyun, rasa bersalah itu berbahaya...." Ucap Ailee lalu memeluk erat Hyunsik dan Seo.
Irun dan Jeje merasa senang, melihat Ailee yang seperti ini, sepertinya Ailee mulai bisa menerima semuanya.
"Kak Seo, ingatkan Ailee untuk mentraktir Dokter El...."
Seo tersenyum lalu mengelus rambut Ailee lembut. Mereka lalu berdoa dan bergegas pulang karena hari yang mulai gelap.

KAMU SEDANG MEMBACA
w(I')ll Be Here
FanfictionKenyataan pahit yang menampar Ailee seorang gadis cantik dengan segala masa lalu gelapnya, membuat Ailee selalu bersyukur ia memiliki malaikat penjaganya. Memiliki tangan yang selalu siap untuk ia genggam saat ia hilang arah. Memiliki bahu yang sela...