Sudah lama sejak kecelakaan yang membuat Mika harus dirawat total di rumah sakit, kini ia bisa kembali pulang kerumah dengan gips yang masih dipakai ditangan sebelah kanannya.
Sampai di rumah, Mika langsung pergi ke kamarnya tanpa berniat untuk bergerak banyak. ia tidak memiliki mood yang baik untuk itu.
Jam sudah menunjukan pukul 21.00 malam, dan Mika baru saja sampai dirumah setengah jam yang lalu.
Saka dan Taha sudah menunggu di rumah, namun keduanya cukup kecewa saat mendapatkan respon yang kurang baik dari Mika. tetapi mereka paham, Mika bukanlah anak yang dapat menyesuaikan mood nya dengan baik.
"Bang Saka, hari ini gue mau tidur sama Kak Mika, dong." Taha berucap sambil menatap kearah Saka.
Saka langsung menggeleng cepat. "Enggak, gak boleh. nanti kalau tidur lo berantakan, terus kena tangan Mika yang belum sembuh gimana?"
Taha cemberut. "Kan gue kalem kalau lagi tidur... gapapa kali..."
"Gak boleh. pokoknya nggak." Saka.
"Ih, sehari doangg!" Taha tetap memaksa.
Saka memijat pangkal hidungnya. frustasi menghadapi si bungsu keras kepala.
"Kenapa pengen banget pengen tidur sama Mika, sih? bosen ya tidur sama gue mulu?" Tanya Saka. karena memang selama Mika tidak ada di rumah, Taha lebih suka memakai waktu tidurnya bersama dengan Saka.
"Iya, bosen. habisnya lo, meluk gue mulu sih. kalau Kak Mika kan anti peluk pelukan, jadi pasti enak, tidurnya juga cepet." Taha.
"Gua kira lo suka dipeluk..." Saka memanyunkan bibirnya, tidak suka dengan jawaban Taha.
"Ih apaan? sok imut gitu mukanya?" Taha berucap sambil terkekeh pelan melihat wajah Saka.
"Diem, gue mau pundung sama lo." Saka berpura-pura kesal dengan ekspresi khas anak kecil yang sedang marah.
Taha menjulurkan lidahnya. "Pundung aja, wle. gue tetep bakal tidur sama Kak Mika, btw!" Setelah berucap, Taha langsung berlari ke kamar Mika, meninggalkan Saka sendirian disana.
Saka menatap Taha dari kejauhan, dan ia kemudian tersenyum.
"Kelakuan lo ya... masih aja kayak anak kecil." Gumam Saka sambil menatap kearah punggung Taha yang perlahan mulai menghilang dari pandangannya.
* * *
Taha membuka pintu kamar Mika secara hati-hati, ia kemudian memasuki kamar dengan langkah pelannya, berhati-hati agar Mika tidak terganggu.
Lampu sudah gelap, dan Mika terlihat sudah memakai selimutnya. itu artinya, ia sudah terlelap.
Taha berusaha untuk melakukan segalanya secara pelan-pelan agar ia tidak menganggu tidur Mika.
"Ngapain kesini?"
Taha terkejut. ia langsung menatap kearah Mika yang tiba-tiba membuka matanya dan berucap padanya.
"L-lo masih bangun?" Tanya Taha pada Mika.
"Heem... gabisa tidur. lo sama Bang Saka bacot banget, berisik lagi." Mika.
"Ya udah maaf kek... udah sana tidur. jangan hirauin gue."
"Jangan hirauin lo? bercanda kali. lo bilang lo mau tidur sama gue, gimana bisa gue gak hirauin lo kalau gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bernyawa.
RandomIni adalah bukti bahwa seluruh ikatan persaudaraan pasti pernah diuji. ー feat Serim Park, Minhee Kang, Taeyoung Kim. 𝘄𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴 ⚠ some harsh words. violence, car accident. © AHNQUENCE. 2021, all right reserved.