Energi Saka, Mika, dan Taha mulai habis saat mereka sudah sampai ke lantai dua untuk membersihkan toilet yang ada di sana.
Jam istirahat juga sudah hampir berbunyi, tetapi ketiganya masih belum beres membersihkan toilet lantai dua.
"Aduh... capek." Keluh Mika sambil menghapus keringat yang membasahi pelipisnya.
"Sama... ini perasaan toiletnya kecil deh, kenapa perjuangan kita harus sampe gini banget?" Ucap Taha.
"Udah, jalanin aja. Sebentar lagi juga beres kok." Ujar Saka dengan pel di tangannya.
"Sebentar lagi mata lo anjir Bang, itu masih banyak banget kloset yang belum dibersihin... ya walaupun kloset di sini emang jauh lebih bersih daripada yang di bawah tadi, tetep aja harus dibersihin lagi... Lagian Pak Juhan ah, ngasih hukuman gak kira kira. dikiranya karena kita tiga orang, kita gak bisa capek apa?" Kesal Mika.
"Sabar, Mik. Ayo gerak lebih cepet lagi, biar bisa cepet selesai." Ujar Saka.
Pada akhirnya, ketiga bersaudara itu pasrah melanjutkan sampai toilet lantai dua akhirnya benar benar menjadi bersih.
___
Jam istirahat telah berbunyi, kini sudah waktunya semua murid untuk keluar dari kelas dan beristirahat.
"Mau cari makan?" Tanya Saka pada kedua adiknya.
"Gak mau, ah... gue nyoba makanan kantin gak pernah cocok, lidah gue cuman cocok sama masakan lo doang, Bang." Jawab Mika.
"Ya tapi gimana, Mik. Perut kita masih kosong, harus diisi sama makanan." Saka.
"Tau gak sih Bang, gara gara bersihin toilet dan berkali kali ketemu sama kloset, gue jadi udah gak napsu loh..." Ucap Taha sambil tersenyum bak orang sinting yang baru saja mabuk karena mencium sesuatu.
"Ih, jangan mogok makan ah lo berdua. Gue males banget nih kalo udah kayak gini?" Ucap Saka sambil menatap kesal kearah kedua adiknya.
"Lo kalau mau makan ya makan aja sendiri, Bang. Gue sama Taha belum mau, nanti sore aja deh, di rumah Kak Jaka." Ujar Mika.
"Nanti sore? Gila kali lo, kasian lambung lo Mikail. Udah ayo ih, gua paksa lo berdua." Akhirnya, Saka menarik lengan kedua adiknya dengan tenaga yang cukup kuat.
Mika dan Taha ingin marah pada Saka sebenernya, tetapi jika Saka balik memarahi keduanya, lantas tamatlah dunia. Marahnya Saka itu sangat mengerikan, mana mau Mika dan Taha coba coba untuk memancing emosinya jika tau hal buruk apa yang akan terjadi selanjutnya jika Saka mengamuk.
Akhirnya, Saka membawa kedua adiknya ke kantin.
Dengan tatapan yang sudah kesal dan tidak bisa diganggu gugat lagi, Saka menunjuk kearah tempat kosong yang akan mereka tempati untuk makan nantinya.
"Duduk di sana." Ucap Saka, mau tak mau, Mika dan Taha mematuhinya.
"Jadi... kita mau makan apa, Bang?" Tanya Taha.
"Tunggu aja di sini, biar gue yang bawain makanannya." Kata Saka sebelum akhirnya pergi dari sana untuk mencari makanan.
Setelah Saka pergi, Mika dan Taha saling menatap satu sama lain.
"Gue jujur beneran gak laper..." Ucap Mika.
Taha mengangguk, "Gue juga sama. Tapi ya udah deh... daripada Bang Saka ngamuk, mending nurut aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bernyawa.
DiversosIni adalah bukti bahwa seluruh ikatan persaudaraan pasti pernah diuji. ー feat Serim Park, Minhee Kang, Taeyoung Kim. 𝘄𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴 ⚠ some harsh words. violence, car accident. © AHNQUENCE. 2021, all right reserved.