Saka, Mika, dan Taha, ketiganya akhirnya keluar dari kamar dan turun untuk makan malam bersama dengan keluarga Jaka setelah selesai membersihkan diri tadi.
Saat mereka bertiga sampai kebawah, ketiganya sudah disambut hangat oleh tatapan manis dan senyuman indah dari para penghuni rumah di sana.
"Yuk, duduk di sini." Ucap Jaka sambil menunjukan tiga kursi yang berada di sebelahnya.
Ketiga bersaudara itu mengangguk, kemudian menduduki kursi itu sesuai apa yang Jaka ucapkan pada mereka.
"Kalian, temennya Jaka ya?" Ucap wanita paruh baya dengan senyum manis dan elegannya.
Mika mengangguk sambil membalas senyuman wanita itu. "Iya, Tante... masih inget sama saya nggak? Mikail loh ini, temen hangout nya Kak Jaka, hehe..."
"Oh, Mika ya? Iya iya, tante inget kok. Kalau kalian, deket sama Jaka juga?" Tanya nya pada Saka dan Taha.
Keduanya mengangguk serempak secara kaku, karena sejujurnya keduanya tidak terlalu dekat dengan Jaka.
Jaka tertawa pelan melihatnya. "Mah, kalau sama mereka berdua, Jaka udah lama gak ketemu. Jadi ya, agak canggung juga tadi, hehe. Maklum lah Mah, udah lama juga kan Jaka enggak pergi pergi lama." Ucapnya.
Sang ibunda tersenyum menanggapinya. "Iya, kelihatan kok kalau kamu emang deket bangetnya sama Mika."
Dan beberapa saat setelahnya, akhirnya makanan disediakan. Semua yang ada di rumah mengumpul bersama di meja makan sambil menikmati makanan yang ada.
"Kalian nggak mau nambah nasi? Kok dikit banget porsi makannya?" Ucap seorang lelaki paruh baya yang bisa dipastikan sebagai Ayah Jaka.
Saka, Mika, dan Taha menatap kearah beliau, kemudian tersenyum dengan kaku. Malu sejujurnya untuk mengambil porsi banyak di rumah orang lain, juga, mereka bertiga bukanlah tipe orang yang bisa makan dengan porsi yang banyak.
"Enggak kok Om, cukup segini aja." Jawab Mika.
"Aduh, anak muda ya memang... mirip banget kalian itu sama Jaka. Kalau disuruh makan nasi banyak nggak mau, tapi kalau disuruh ambil lauk, malah diambil semua." Ucap beliau sambil menggeleng gelengkan kepalanya.
"Apaan deh Pah, apaannn. Jaka lagi diem kok ini, kenapa malah disindir." Ucap Jaka tak terima.
"Hahaha... udah udah ayo lanjut makan, kasian loh temen kamu, udah laper banget pasti."
Kemudian, jam makan malam pun berakhir. Malam ini untungnya diakhiri dengan kehangatan yang dirasakan ketiga bersaudara itu karena keluarga Jaka.
___
Saka, Mika, dan Taha tertidur dengan nyenyak, sangat nyenyak.
Sampai pagi tiba, ketiganya masih ada di alam mimpi dan belum berniat membuka mata sama sekali.
Oke, ini sudah pagi dan mereka bertiga harus segera berangkat sekolah sekarang. Tetapi ketiganya masih tertidur pulas dan enggan untuk bangun. Bahkan Saka juga terlihat tidak terganggu dengan cahaya matahari yang masuk lewat jendela sama sekali, ia terlihat sangat menikmati tidurnya kali ini.
brak.
Pintu kamar terbuka, nampaklah Jaka dengan wajahnya yang terlihat panik sambil membawa ransel di pundaknya.
"Bangun!" Pekik Jaka.
Saka langsung membuka matanya dengan cepat, ia memang mudah sekali terbangun jika mendengar suatu teriakan, karena ia memang mudah untuk terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bernyawa.
RandomIni adalah bukti bahwa seluruh ikatan persaudaraan pasti pernah diuji. ー feat Serim Park, Minhee Kang, Taeyoung Kim. 𝘄𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴 ⚠ some harsh words. violence, car accident. © AHNQUENCE. 2021, all right reserved.