Kini, ketiga bersaudara itu sudah berada di rumah Jaka. mereka akan mengemas barang yang mereka punya dulu sebelum benar benar pergi dari sana.
"Kalian yakin punya tujuan?" Tanya Jaka pada mereka bertiga.
Mika menggeleng sambil tersenyum tipis.
"Ya sebenernya gak jelas juga sih tujuannya. tapi doain yang terbaik aja buat kita ya Kak." Ucap Mika.
Jaka mengangguk. "Iya, semoga lancar ya. kalau ada masalah, sumpah hubungin gue aja, gak usah takut ngerepotin."
Sekarang Saka, Mika, dan Taha, ketiganya sudah berdiri dengan tas milik masing masing.
Mereka bertiga turun kebawah, dituntun dengan Jaka di depannya.
Jaka mengantarkan mereka bertiga sampai keluar komplek, takut takut mereka akan nyasar di komplek yang besar ini.
"Bang Saka, Mika, Taha, jaga diri baik baik di sana ya. hati hati, jangan sampe luka." Ucap Jaka.
"Iya, Kak. makasih banyak udah mau kasih kita tumpangan ya? kalau gue bisa ngasih imbalan, bakal gue kasih apapun buat lo deh." Ujar Mika.
Jaka terkekeh mendengarnya. "Bawain gue cewek aja deh Mik, sebagai imbalan kan, kiw."
"Yaelah bawel, gak ada yang mau sama looo." Mika.
"Dih, katanya boleh minta imbalan apa aja?"
"Yaelah iya deh, nanti ya kalo dapet, susah soalnya nyari cewek yang mau sama lo."
"Tai, Mik." Ujar Jaka dengan wajah masamnya.
Setelah percakapan antara Mika dan Jaka selesai, kini giliran Saka yang berbicara.
"Jaka, makasih banyak ya. Maaf banyak ngerepotin lo kemarin, gue harap lo gak merasa capek ya kita repotin gini, hehe... Jujur gue jadi gaenak sama lo..." Saka.
Jaka menggeleng cepat. "Gapapa sumpah Bang, gue gak merasa repot juga kok. repotnya cuman pas bangunin lo pada buat sekolah, hahaha, kebo ya lo bertiga."
"Tapi jujur, kamarnya enak banget loh Kak, makanya kita langsung kebablasan tidur sampe telat masuk sekolah gitu." Ucap Taha.
"Haha, bagus deh kalau kalian nyaman sama kamarnya. Kapan kapan mampir lagi yaa."
"Yaudah Kak, kita pergi dulu ya. sekali lagi makasih, dadah!" Mika.
"Dadah, hati hati!" Balas Jaka dengan senyuman manisnya.
___
Saka, Mika, dan Taha duduk di kursi lebar yang disediakan di dekat jalan raya yang memang dipakai bebas untuk umum.
"Coba telepon Kak Kina." Ucap Mika yang diangguki oleh Saka.
Saka menggambil handphone miliknya, kemudian menggunakannya untuk menghubungi Kina.
Mereka bertiga duduk diam sambil menunggu Kina membalas telepon dari Saka.
Tetapi setelah menunggu cukup lama, telepon masih belum diangkat oleh Kina.
"Gak diangkat, Bang?" Tanya Taha, dan Saka menggeleng padanya.
"Lagi kerja, mungkin..." Jawab Saka pelan, terdengar pasrah suaranya.
"Duh, jadi kayak gembel deh kita bertiga di sini." Ujar Mika.
"Gue sama Bang Saka sih enggak, lo aja sendirian yang gembel di sini." Taha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bernyawa.
RandomIni adalah bukti bahwa seluruh ikatan persaudaraan pasti pernah diuji. ー feat Serim Park, Minhee Kang, Taeyoung Kim. 𝘄𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴 ⚠ some harsh words. violence, car accident. © AHNQUENCE. 2021, all right reserved.