Saka, Mika, dan Taha berangkat ke tempat kemah menggunakan bus. tidak sepenuhnya menggunakan bus, tetapi mereka menempuh perjalanan yang cukup jauh dengan bus, sisanya mereka memutuskan untuk jalan kaki agar bisa sampai pada tujuan.
Selama mereka jalan kaki ke tempat tujuan, Mika hanya dapat menatap bersalah kearah Saka dan Taha yang membawa banyak barang, sedangkan dirinya hanya bisa mengikuti dari belakang karena tangannya yang masih belum pulih benar.
Dan kini, mereka bertiga sudah sampai di tempat berkemah.
Tempat ini bukanlah hutan atau gunung yang sepi, melainkan tempat segar dan berumput hijau yang berada di dekat gunung. banyak juga orang yang berkunjung kesana bersama keluarga atau teman.
"Taha, bantuin gue rakit tendanya yuk." Ucap Saka sambil menepuk pundak si bungsu.
Taha mengangguk, kemudian berjalan kearah Saka untuk membantunya merakit tenda.
Saat Saka dan Taha sedang sibuk dengan tenda, Mika lagi dan lagi hanya bisa terdiam sambil menatap kearah kedua saudaranya.
"Bang, gue gak perlu bantu apa apa, nih?" Tanya Mika pada Saka.
Saka menoleh kearahnya, kemudian menggeleng sambil tersenyum tipis.
"Mau bantu apa lo, Mik? orang baru lepas gips juga, jangan banyak gerak dulu deh." Kata Saka.
"Tapi, daritadi gue cuman diem, nggak bantuin kalian apa apa..." Mika.
"Udah gapapa, lo tinggal nunggu aja, kok." Saka.
"Beneran gapapa nih, Bang?" Mika bertanya lagi.
"Sekali lagi lo nanya, gue bakal nyuruh lo kerja paksa ya, Kak." Sewot Taha.
"Yaudah gapapa, suruh gue kerja paksa aja. gaenak banget daritadi cuman ngeliatin kalian kerja, sedangkan gue ga ngapa-ngapain." Mika.
"Udah anjir, Kak. ini juga bentar lagi jadi, kok." Ucap Taha yang membuat Mika berhenti mengucapkan sesuatu padanya.
Hingga beberapa menit setelahnya, akhirnya tenda telah selesai dibangun.
Saka dan Taha tersenyum atas hasil kerja keras mereka membangun tenda.
"Sekarang, mau ngapain?" Tanya Saka, yang membuat keheningan tercipta setelahnya.
"Tidur, hehe..." Jawab Mika dengan wajah polos.
***
Malam sudah tiba, suhu pun berubah drastis. kini semuanya terasa sangat dingin, padahal saat mereka datang, cuaca masih terasa cukup hangat.
Saka, Mika, dan Taha, ketiganya kini sedang bergulung di jaket masing-masing sambil meminum coklat panas yang sudah Saka siapkan di termos.
"Kalo lagi gini, enaknya ngebahas creepy pasta gak sih?" Tiba tiba saja Mika berucap begini.
"Anjir lo. sendiri aja sana, gue mah ogah." Ucap Taha sambil melemparkan tatapan kesal pada Mika.
"Dih, takut lo?" Mika memancing Taha sambil tersenyum jahil.
"Takut, lah. apalagi kalau didatengin beneran." Jawab Taha.
"Hahaha, yaudah gak jadi deh. lagian, ini kita ngapain santuy santuy disini sambil minum susu doang? kalo gini mah, di teras depan rumah juga bisa kali." Mika.
Saka terkekeh mendengarnya. "Ya beda vibes lah, Mikaa. apa enaknya coba ngumpul ngumpul gini di teras kita yang nyamuknya jahat jahat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bernyawa.
RandomIni adalah bukti bahwa seluruh ikatan persaudaraan pasti pernah diuji. ー feat Serim Park, Minhee Kang, Taeyoung Kim. 𝘄𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴 ⚠ some harsh words. violence, car accident. © AHNQUENCE. 2021, all right reserved.