Pagi hari di sekolah SMA Garuda, sudah ramai siswa-siswi yang berhamburan di sekitaran sekolah, pagi hari siswa-siswi bersantai di taman sekolah atau sarapan di kantin dan yang paling rajin membaca buku di perpustakaan.
Sementara Leo menunggu di gerbang sekolah sambil melirik jalan raya yang masih sepi. Mungkin, ia menunggu seseorang.
Alisa turun dari mobil putihnya dan melihat Leo yang sudah tersenyum kepadanya, ia hanya menatap datar Leo yang bersikap manis di pagi hari ini.
Alisa melewati Leo tanpa menoleh sedikitpun dia berjalan lurus ke arah kelasnya sedangkan Leo sudah muak melihat tingkah dingin Alisa, akhirnya ia mengikuti Alisa dan menarik Alisa pergi begitu saja tanpa pamit atau meminta persetujuan Alisa terlebih dahulu.
Di samping perpustakaan yang sepi tidak ada manusia yang lewat sebenarnya ini markas Leo dkk, Leo memakainya sebentar ruangan yang sepi dan kumuh itu, untuk berbicara dengan Alisa.
"Gua engga bermaksud kasar, tapi kalau Lo dilembutin kayak gini. Gua hanya mau berteman saja" ucap Leo
"Gua ngak mau berbaur sama orang lain!" Sinis Alisa
"Setiap manusia harus berbaur dengan manusia dan memerlukan manusia yang lain untuk diminta pertolong, jangan bilang lo engga mau berbaur karna merasa teman itu merepotkan"
"Dan satu hal lagi semua manusia memiliki kekurangan yang harus dilengkapi dengan manusia lain, maka hidup akan sempurna"
"Gua terlalu banyak kekurangan dan.." pelan Alisa dan menunduk ia ingin menangis melihat takdirnya yang sekarang, tetapi. Dia harus kuat dan tidak boleh terlihat lemah.
"Minggir" Alisa mendorong Leo dan pergi dari ruangan yang sangat sepi itu.
****
Pelajaran di mulai, Alisa tidak fokus ia memikirkan perkataan Leo yang terus memutari isi kepalanya saat ini.
"Alisa"
"Athena Alisa Smith!" Teriak Bu Tini selaku guru fisika Alisa, Alisa terbangun dari lamunannya dan melihat Bu Tini dengan tatapan yang mengerikan membuat Alisa menelan salivina-nya.
"Apa yang kamu pikirkan, ha!" Bentak Bu Tini Alisa kaget dan menunduk satu persatu bulir-bulir air mata jatuh dipipinya, ia tidak tahan di bentak sedikitpun.
"Alisa, lu sakit?" Ucap Anna lembut dan Alisa mengangguk sambil menangis karna ketakutan.
"Pergi antar dia ke UKS" perintah Bu Tini. Guru fisika ini terkenal sangat galak.
Anna mengantarkan Alisa ke UKS dan pamit ke kelas, ia tidak ingin berurusan dengan Bu Tini.
Alisa yang masih takut dengan bentakan Bu Tini tadi masih menangis di brankar UKS tangisnya terisak.
Leo yang bolos pun memasuki ruang UKS dan mendengarkan tangisan dan isakan seseorang, ia dengan cepat berjalan menuju suara tangisan itu.
"Lu" ucap Leo melihat Alisa menangis di brankar sendirian.
Alisa melihat Leo dengan sayu, sungguh kasihan. Leo mengelus pundak Alisa agar ia tenang, namun. Alisa semakin menangis dan terisak sangat kuat.
Leo dibuat panik dengan tangisan Alisa yang semakin histeris, dengan sigap Leo memeluk Alisa dan mengelus-elus punggung gadis ini dengan lembut, Alisa pun membalas pelukan Leo dengan erat, ia belum pernah merasakan senyaman dan setenang ini sebelumnya.
Sekitar 15 menit suara tangisan atapun isakan Alisa sudah menghilang, Leo pun membuka perlahan pelukannya tetapi Alisa semakin memper-erat pelukannya, mungkin. Alisa tidak ingin di lepas pelukannya.
Sekarang Alisa benar-benar tenang bersama Leo, Leo pun melepaskan pelukannya. Alisa melihat Leo dengan wajah datarnya. Leo hanya menghelai nafas melihat wajah datar Alisa.
"tidak adakah senyuman di wajahnya" batin Leo melihat Alisa yang menghapus sisa-sisa air matanya.
Tring ... tring
"Pengumuman, sekolah di pulangkan lebih awal dari sebelumnya, guru-guru akan rapat, terimakasih"
Begitulah isi dari pengumuman tersebut, menandakan siswa-siswi sudah boleh pulang.
Alisa ingin keluar dari UKS tetapi Leo menahan tangan Alisa dan memegang pinggang Alisa tanpa persetujuan atau memberitahu Alisa, Leo langsung mencium bibir Alisa begitu saja.
Alisa kaget dan melotot, apa yang sedang di lakukan pria ini dengan dirinya. Alisa hanya terdiam mematung.
Leo mengigit bibir bawah Alisa. Akhirnya Alisa membuka mulutnya dan sepenuhnya bibir Alisa di lumat oleh Leo.
Alisa hanya memejamkan matanya karna tidak tau harus bertindak apa.
Leo melepaskan ciumannya dan menatap Alisa yang kebinggungan.
"Hanya memberikan ciuman pertamaku kepadamu" ucap Leo dan mencium pipi Alisa.
Double kill
Alisa hanya mematung, dengan perkataan Leo ia tidak pernah merasakan hal-hal yang aneh ini, jantungnya berdegup kencang.
"Kau milikku" bisik Leo dan pergi meninggalkan Alisa.
"Gua benci lu!" Teriak Alisa Leo berbalik dan tersenyum manis.
"Apakah dia tidak punya perasaan" batin Alisa memegang bibirnya, Alisa merasakan hal yang aneh didalam hidupnya. Ini pertama kali ada orang yang berani menciumnya.
Setelah memegang bibirnya alisanya menaruh tangannya didada mendengarkan detak jantungnya yang lebih cepat berdetak kali ini.
***
Malam hari pun tiba, Alisa berbaring di kasurnya menatap balkon kamarnya, melihat bintang-bintang yang terletak di atas langit dan bulan sabit yang sangat cantik.
Dring ... dring 📲📲
Bunyi hp milik Alisa menandakan ada yang menelepon, dengan rasa malas ia meraih handphone dan melihat nomor yang tidak ia simpen, dengan cepat dia mengangkatnya.
"Hallo"
"Emm" ucap Alisa sudah tau siapa yang berbicara di telpon, siapa lagi kalau bukan Leo mesum.
"Minggu ada acara ngak?"
"Gak, dan gua ngak mau pergi sama lu"
"Yaelah neng, sesekali berbaur sama masyarakat dong"
"Ngak butuh!" Bentak Alisa dan mematikan telpon sepihak di seberang sana malah tertawa puas, sungguh aneh.
****
Sampai di sini dulu ya guys, huft.
Maaf kalau gak jelas, karna. Author bukan pengarang dan penulis yang handal. baru belajar jadi maklum saja, author berharap kalian meninggalkan krisar tentang penulisan author, sekian terima kasih. Maafkan kalau ada typo.
Jangan lupa vote cerita author, vote ya di pojok bawah sebelah kiri dan share keteman-teman kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEO (End)
ActionAlisa seorang gadis yang murung tidak memiliki orangtua. Membuat hati ya merasa kekosongan, tidak mendapatkan kasih sayang orangtua dari ia kecil. Wajah yang selalu datar dan tidak pernah senyum itu memikat hati anak pemilik sekolah. Leo berupa ana...