03.Bertemu Camer

2.7K 98 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak, like dan komentar tanda kalian support aku.

" Sekeras apapun hatimu, sedingin apapun hatimu terhadapku. Aku tetap menyukaimu"

Leo-

*****

Di pagi hari, Alisa terbangun dari tidurnya. Hari ini adalah hari Minggu, jadi. Alisa bersantai dan menikmati matahari yang bersinar di balik jendela kaca.

"Bik Iis masak apa ya hari ini" alisa mengatakan kepada diri sendiri, beranjak dari kasurnya, menuruni anak tangga dan menuju langsung kedapur melihat proses memasak pengasuhnya itu. Alisa tinggal bertiga di mansion minimalis sederhana, yang beranggota bik Iis selaku pengasuh dan sekaligus asisten rumah tangga di keluarga Alisa.

Dan suami bik Iis yang menjadi supir dan pengawal Alisa, dari dulu bik Iis dan pak Ridwan kepercayaan orangtua Alisa, sebelum meninggalpun orangtua Alisa berpesan untuk menjaga Alisa dengan baik, dan menganggap Alisa seperti anak sendiri.

Tin ... Tin

Suara klakson motor berada di luar mansion Alisa, pak Ridwan bergegas melihat siapa yang berada di depan mansion tersebut.

"Siapa mas?" Tanya bik Iis setelah melihat pak Ridwan masuk kembali ke dalam mansion.

"Katanya nyari nona muda dari Leo" jawab pak Ridwan

Ya bik Iis dan pak Ridwan memanggil Alisa dengan sebutan nona muda, sudah beberapa kali Alisa memberitahu tidak perlu memanggilnya seperti itu. Tapi mereka menjawab sudah terbiasa dari Alisa kecil, jadi. Susah di ubah lagi.

Terlebih dahulu Alisa mengintip dari balik jendela tidak yakin Leo yang mencarinya pagi-pagi begini, matanya melotot dan sangat kesal melihat Leo yang duduk santai diatas motor hitamnya.

"Bener-bener orang gila itu" geram Alisa dan bergegas ke luar gerbang mansion untuk melihat Leo.

"Ngapain sih lu!" Teriak Alisa.

"Gua udah blng gua ngak tertarik sama lu, atau hal-hal yang lu mau ajakin" geram Alisa sedangkan Leo hanya tersenyum miring.

"Dan gua ngak peduli semua itu" santai Leo.

"Mau lu apa sih" ucap Alisa.

"Gua mau, lu pergi sama gua tanpa protes sedikitpun" ucap Leo melihat manik mata kebiruan milik Alisa, mungkin orangtua Alisa salah 1 ya berasal dari luar negri, Leo tidak tau, karna melihat mata Alisa yang berbeda.

Mata alisa berwarna aneh, tidak biru dan tidak coklat tetapi jika di liat berwarna biru yang sangat pudar tapi sangat indah di pandang lama.

"Kalau gua nolak?" Tanya Alisa

"Gua bakal nunggu sampai lu mau" santai Leo

Alisa melotot tidak percaya apa yang barusan ia denger dari pemuda gila ini.

"Ngapain sih lu, pliss. Gua ngak mau berteman atau ngeliat wajah lu" ucap Alisa

"Dan gua ngak peduli semua yang lu omongin, gua udah sering ngomong. lu milik gua" ucap Leo tersenyum Alisa hanya menganggap perkataan Leo sebagai bualan belakang.

"Okei, gua mau" ucap Alisa senyum terpaksa.

"Butuh berapa jam?" Tanya Leo.

"10 menit" ucap Alisa, pergi meninggalkan Leo sendirian di luar gerbang dan masuk ke mansion miliknya.

Sudah ampir sekitar 25 menitan, Alisa belum juga terlihat keluar dari mansionnya. Leo yang menunggu tidak peduli berapa lama wanita itu bersiap-siap. Tadi juga Leo bertanya berapa jam, ia paham dengan ketidakpastian seorang wanita.

LEO (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang