"cukup, jangan siksa aku. Dengan kepergianmu"
-Leo
❄️
"Mau kemana?" Tanya Leo, Alisa memilih diam dan mengabaikan Leo, menaikan kopernya ke bagasi mobilnya.
"Kemana" Leo menarik Alisa agar menghadap ke hadapanya dan menatap wajahnya.
Alisa tetap diam tanpa ekspresi dan memberikan handphone kepada Leo.
"Ngak mungkin kan?"
"Becanda kan, buat aku panik aja kan? Ayo jangan prank aku kayak gini"
"Ngak, ngak, Alisa ngak boleh" ucap Leo memegang pundak Alisa dan menatap gadis dihadapannya.
Alisa menatapnya tanpa ekspresi dan mengambil handphonenya begitu saja.
"Alis!" Leo berteriak kepada Alisa. Ini pertama kalinya Leo berteriak.
"Apaansi!" Bentak Alisa, ia menahan air matanya yang akan keluar dari tadi.
"Ngak boleh tinggalin Leo" frustasi Leo, mengeluarkan air matanya.
"Intinya, ngak boleh. Lu tetap disini, ngak boleh kemana-mana" Leo menarik tubuh Alisa, memeluk Alisa begitu erat tanda ia tidak mau ditinggalkan dengan gadis ini.
"Paham, Athena Alisa Smith" tekan Leo disetiap perkataannya.
"Lu milik gua! Dan tetap jadi milik gua, gua ngak izinin lu ke LA, uncle lu ngomong lu boleh menetap disinikan? Jadi tetap disini"
"Lu milik gua!"
"Stop!" Alisa mendorong tubuh Leo cukup kuat, membuat Leo kedoring beberapa senti kebelakang dan Alisa berjalan kearah mobil.
"Ingat, tunangan lu itu Vanesa" tekan Alisa dan memasuki mobil, mobil pun berjalan menuju bandara.
"Lu salah paham" teriak Leo mengikuti mobil Alisa yang sudah berjalan
Leo memukul-mukul kaca mobil dan berteriak.
"Alis, jangan tinggalin gua"
"Lu, milik gua kan. Lu udah nerima gua kan"
"Kenapa lu pergi, lu milik gua"
"Gua cinta sama lu, jangan tinggalin gua"
"Pliss, jangan tinggalin gua. Gua ngak mau lu ke luar negeri, gua ngak mau jauh dari lu!"
"Hei, lihat gua! Lu milik gua ingat! Lo ngak boleh seeankanya ninggalin gua kayak gini!"
"Berhenti! Alis! Lihat gua!" Leo terus memukul kaca mobil dan gadis yang didalam sama sekali tidak melihat pria yang frustasi sambil memukul kaca mobilnya.
Leo terus mengejar Alisa yang tidak melihatnya, tepat didekat gerbang keluar dari mansion Alisa, Leo terjatuh dan pingsan disana.
"Pak, pak, berhenti" ucap Alisa panik dan keluar dari mobil, menghampiri Leo.
"Leo, hei. Jangan bercanda" ucap Alisa menepuk-nepuk pipi Leo pelan, terlihat wajah pucat Leo disana.
"Hei, jangan prank balik aku"
"Dia ada asma, Alisa" pekik Anna yang dari tadi berdiam di dalam mobil, ingin mengantar Alisa kebandara.
Darel yang ternyata mengikuti Leo yang terburu-buru lari tadi, ia langsung menelpon orangtua Leo dan bergegas menghampiri 2 gadis yang panik karna ulah Leo.
"Bantuin gua" ucap Alisa setelah melihat Darel tepat dihadapan mereka berdua.
"Mau pergi lagi Alisa" ucap Darel membantu Alisa untuk membawa Leo ke rumah sakit.
❄️
Suster dan Alisa dkk mendorong Leo keruang UGD, anehnya Alisa diizinkan masuk menemani Leo didalam, Alisa terus menangis melihat wajah pucat Leo dan beberapa alat yang membantu Leo untuk bertahan.
"Harus sembuh"
"Jangan tinggalin Alis, udah janji kan" tekan Alisa menangis melihat wajah pucat Leo.
❄️
Leo di pindahkan keruang inap, Alisa masih menangis disana membasahi tangan Leo yang ia genggam dari tadi.
"L-leo" isak Alisa melihat Leo masih tertidur disana.
Bruk
Pintu di buka begitu saja menampakkan Vanesa yang masuk dan memeluk Leo begitu saja, diikuti orangtua Leo dan Rara. Sedangkan Darel yang duduk diluar ikut masuk juga, Alisa berdiri dan menghapus air matanya tersenyum ramah kepada kedua orangtua Leo.
"Leo, bangun" Isak Vanesa mengoyangkan tubuh Leo.
"Lu akan baik-baik aja kan, dokter juga udah tanganin lu"
Melihat Vanesa yang begitu peduli terhadap Leo, dan mengetahui bahwa Vanesa akan bertunangan bersama Leo, ia segera ingin keluar dari ruangan tersebut, namun. Tangan Alisa digenggam kuat oleh Leo, ntah kapan Leo mengenggam tangannya begitu kuat.
Semua perhatian teralih ketangan keduanya, Leo yang tertidur masih sempat mengenggam tangan Alisa begitu kuat.
"Sial si Leo, masih sempatnya dia ngelakuin hal romantis kayak gini" batin Darel.
"Sini dulu ya kak" ucap Rara yang memeluk Alisa.
"Benar, lebih baik kamu disini sayang" senyum Tasya.
"Tidak tau secinta apa Leo dengan gadis ini" batin Gio yang melihat genggaman Leo yang cukup kuat.
"Pertunangan dibatalkan dan lu tetap milik Leo" bisik Darel kepada Alisa, Alisa hanya diam dan kembali duduk didekat Leo saja.
"Alisa pesawat lu" ucap Anna, semua mata tertuju kepadanya.
"Heheh" ucap Anna cengengesan saja dan pergi keluar karna malu.
"Dasar gadis ceplos" batin Darel terkekeh melihat tingkah Anna yang begitu lucu di lihat.
"Kapan bangunanya sih?" Batin Alisa melihat Leo yang tertidur disana dengan Vanesa yang terus mengiyangkan tubuhnya ingin melihat Leo membuka matanya,
Alisa tidak mempermasalahkan Vanesa yang begitu ke Leo, dia hanya ingin Leo membuka matanya dan menyebut namanya saja, setelah itu dia akan memutuskan dia menetap atau pergi meninggalkan leo.
_______________
Hai pengemar Leo, Gedeg g sama Vanesa? Author juga Gedeg sebenarnya. Tapi di setiap hubungan ngak ada perusak, hubungannya ngak bakal kuat kan?
Jangan bosen-bosen untuk baca cerita author ya. Jangan lupa vote dan koment. See you.
-author
KAMU SEDANG MEMBACA
LEO (End)
ActionAlisa seorang gadis yang murung tidak memiliki orangtua. Membuat hati ya merasa kekosongan, tidak mendapatkan kasih sayang orangtua dari ia kecil. Wajah yang selalu datar dan tidak pernah senyum itu memikat hati anak pemilik sekolah. Leo berupa ana...