33.Rencana pernikahan

820 32 0
                                    

Alisa sudah 1,5 bulan dirawat dirumah sakit, dia sudah di perbolehkan pulang. Alisa pun akhirnya lega, dirinya bisa menghirup udara segar.

1 bulan lebih dirumah sakit, membuatnya sangat bosan, merindukan rumahnya dan merepotkan Leo apalagi Leo sibuk dikantor harus menyempatkan waktunya menemui Alisa dan menemani Alisa dirumah sakit.

Mereka berdua sudah berada di apartemen Leo, Leo yang membantu Alisa membawakan barangnya. Alisa melihat suasana apartemen Leo tidak ada perubahan sama sekali disini.

"Kamu mau makan?" Tanya Leo, mengikuti Alisa kedapur.

"Kamu kan ngak pintar masak"

"Emang benar, tapi. Aku sudah belajar, sekarang mau apa?" Tanya Leo.

"Emm telur dadar saja"

"Hanya itu, baiklah" ucap Leo mengulung tangan kemejanya, mengambil telur dikulkas dan memasak disana, Alisa hanya memperhatikan Leo saja dan duduk dimeja makan.

"Sejak kapan dia bisa masak seperti itu" batin Alisa melirik Leo yang masih sibuk dengan masak memasaknya.

"Silahkan nona Alisa" ucap Leo menaruh piring yang berisi nasi dan telur dadar di depan Alisa, tidak lupa membawakan air minum untuk gadisnya ini.

Alisa meraih sendok dan memakan masakan Leo, Alisa tersenyum karna rasanya pas, Alisa pikir Leo hanya bualan saja bahwa dirinya sudah bisa memasak, ternyata Leo benar-benar sudah bisa memasak.

"Gimana?" Tanya Leo, melihat Alisa yang tersenyum sambil mengunyah nasi.

"Seperti telur dadar biasa"

Leo tersenyum mendengar jawaban Alisa.

"Oiya sampai lupa, bisa temanin aku sore ini?" Tanya Leo.

"Kemana?"

"Ikut saja, ngak mungkin aku mencelakakanmu" jawab Leo, Alisa hanya mengangguk saja malas bertanya yang tidak akan Leo beritahu kepadanya.

"Oiya Leo, kamu engga kekantor? Belakangan ini aku lihat, kamu selalu kerumah sakit menemani aku" ucap Alisa melihat Leo yang menatapnya dari tadi.

"Tidak, apa gunanya karyawan dikantor"

"Ya tapi kan kamu CEO ya" ucap Alisa lagi, yang masih memandang Leo.

"Perusahan punya aku, terserah aku mau masuk atau engga" Alisa hanya menatap pria yang ada didepannya ini dengan malas, mentang-mentang perusahan miliknya bekerja sesukanya.

❄️

Waktu sudah menunjukan pukul 16:00, tapi Alisa masih tertidur pulas, Leo tidak tega membangunkan Alisa yang begitu tenang diliat, Leo membiarkan Alisa tidur sedangkan dirinya menonton tv saja.

Ia tidak ingin menganggu Alisa ataupun membangunkan Alisa, walaupun menonton tv, volume tv sangat kecil dibuat Leo agar Alisa tidak terganggu.

Alisa mengucek matanya, melihat sekeliling tidak ada Leo disana, ia melirik jam yang menancap di dinding, mata Alisa terbuka melihat jam sudah menunjukan pukul 16:30. Padahal ia ada janji dengan Leo pukul 15:00.

Alisa bergegas ke kamar mandi, untuk ritual mandi dan memakai pakaian, dia tidak boleh ingkar janji kepada Leo, apalagi dia sudah janji menemani Leo.

Alisa turun melihat Leo yang menonton tv disana, mendekat dan duduk disamping Leo.

"Sudah bangun?" Tanya Leo.

"Sudah, jadi pergi?"

"Aku kira kamu lupa"

"Mana mungkin aku lupa, aku sudah janji bukan"

"Baiklah, ayo" ucap Leo memegang tangan Alisa dan berjalan keluar apartemen keparkiran mobil dan melaju ke jalan raya.

"Kita mau ngapain disini" tanya Alisa kepada Leo.

"Rahasia"

Alisa hanya memperhatikan tempat yang begitu indah, seperti Leo mendekorasinya, ntah apalagi kejutan yang akan Leo berikan kepada Alisa.

Tiba-tiba Leo mengeluarkan kotak berwarna putih ke abu-abu an dan membukanya tepat didepan Alisa dan berkata.

"So, you want to marry me?" ucap Leo, Alisa terdiam melihat cowo yang ada didepanya melamarnya dengan situasi yang sangat romantis.

Alisa tersenyum dan mengangguk saja, Leo memakaikan cincin di tangan Alisa dan memeluk Alisa.

Dan perlu kalian ketahui nasib Vanesa sekarang sudah berada di penjara, Leo sudah meleporkanya beberapa hari yang lalu dengan kasus percobaan pembunuhan terhadap Alisa, dan akhirnya ia mendapatkan ganjaran perbuatan jahatnya.

❄️

"Kita harus cari gaun untuk pernikahan bukan?"

"Tapi masih lama Leo"

"1 bulan, bukan waktu yang lama"

"Kita harus cari couple pasangan"

Alisa dan Leo berdebat tentang pergelaran pernikahan mereka, tepatnya 1 bulan lagi mereka menikah.

"Aduh, lagian kamu harus fokus ke kerjaanmu dulu"

"Itu bisa urusan belakang, aku ngak mau pernikahan kita ngak sesuai ekspektasi kita"

"Lagian ada pegawai aku, buat apa mereka aku gaji"

"Leo, jangan keras kepala. Pernikahan kita masih lama, masih banyak waktu untuk berpikir"

"Jangan terlalu terburu-buru Leo"

"Pernikahan kita penting Alis"

"Sebaiknya kamu bekerja, aku pusing dari semalam kamu mempermasalahkan tentang pernikahan kita terus" ucap Alisa mendorong Leo keluar dari apartemen mereka.

Leo yang tidak bisa menolak Alisa, akhirnya mengalah dan pergi kekantor untuk menyelesaikan berkas-berkas yang menumpuk dimeja kerjanya.

LEO (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang