Leo menuruni anak tangga, melihat siapa yang berada di sana, Leo memutar bola matanya malas melihat wajah gadis yang sudah tersenyum kepadanya.
"Aku baru pulang dari LA, dan aunty Sela kasih alamat kamu yang sekarang" semangat Vanesa.
"Soo, mau apa? Gua banyak kerjaan"
"Gua mau main" ucap Vanesa tersenyum.
Sungguh tidak ada malu, 4 tahun yang lalu dia menipu orangtua Leo, masih berani menampakkan wajahnya disini.
"Gua bukan mainan" sinis Leo menatap Vanesa dingin.
"Ngak asik banget" kecewa Vanesa.
"Sudah berapa lama kita tidak bermain, ingat waktu kecil" ucap Vanesa mendekat.
"Kau menyentuh milikku" bisik Vanesa sambil tertawa.
Leo langsung mengingat kembali masa kecilnya bersama Vanesa.
"Kenapa punya kamu besar, aku ngak?"
Vanesa hanya mengangkat bahunya tidak tau.
Leo mendekat dan menidurkan Vanesa di rumput hijau yang bersih, mengelus gundukan Vanesa.
"Ahh" Vanesa merasa nikmat.
"Apa enak?" Tanya Leo, Vanesa hanya mengangguk saja.
"Kita masih kelas 5 SD, kamu udah gede aku belum" binggung Leo.
Leo mendorong Vanesa yang sudah mengambil tangannya dan mengelus gundukannya sendiri.
"Waktu itu, kita masih kecil dan tidak tau apa-apa" tekan Leo.
"Tapi, sekarang kita sudah mengerti bukan. Kenapa tidak dilakukan saja"
"Gila!" Teriak Leo kesal melihat tingkah Vanesa.
"Leo" ucap Alisa yang berdiri di tangga, mata Vanesa tertuju ke Alisa dan sangat-sangat menyakitkan hatinya. Alisa hanya menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Kau, beraninya" geram Vanesa ingin meranjak keatas tapi ditahan oleh Leo.
"Ckck, kau siapa" ucap Leo remeh dan tertawa kecil. Membuat hati Vanesa semakin sakit, Leo menaiki anak tangga dan memeluk Alisa disana.
"Lebih baik kau pergi dari sini, atau kau mau melihat permainan kami berdua" senyum Leo.
"Kamu tidak cape, aku sudah lelah Leo" ucap Alisa melihat Leo.
Vanesa membanting pintu apartemen dan keluar dengan kesal.
"Hanya becanda" ucap Leo membentuk tanganya huruf V.
Alisa terjatuh di pelukan Leo, membuat Leo panik.
"Hei? Ada apa? Kamu baik-baik saja" ucap Leo menepuk pipi Alisa yang sudah jatuh pingsan.
❄️
"Kenapa Alisa dok?"
"Alisa hanya merasa kelelahan saja, ini biasa terjadi setiap manusia bukan" ucap dokter dan menuliskan resep obat, Leo menerimanya dan mengucapkan terima kasih.
"Makanya kalau kerja jangan terlalu lelah Alisa, lihat kamu pingsan"
"Ini bukan karna aku kerja Leo, kamu ya sih, ngak bisa berhenti berhubungan dengan ku"
"Kamu tuh ibaratkan cake, indah dipandangan, enak di nikmati" ucap Leo tersenyum.
Alisa hanya melihat wajah Leo.
"Leo"
"Hmm"
"Kamu mencintaiku"
"Kenapa nanya?"
"Tidak, sudah 4 tahun ngak denger kamu ngomong aku mencintaimu" ucap Alisa, Leo menoyor dahi Alisa dan tersenyum kepada gadis yang ada dihadapannya.
Alisa hanya tersenyum melihat Leo tersenyum, tapi. Dia mau Leo mengatakan bahwa dia mencintai Alisa seperti di masa mereka SMA.
❄️
"Alis" panggil Leo mencari keberadaan Alisa.
"Di dapur" teriak Alisa.
Leo menuju dapur, melihat Alisa sedang mencuci piring dan melihat meja makan yang sudah banyak makanan yang terhidang disana. Leo memeluk Alisa dari belakang mengecup punggung Alisa.
Alisa berbalik dan mengalungkan tanganya di leher Leo, menatap lekat hazel coklat Leo. Leo menaikan alisnya melihat Alisa yang tiba-tiba seperti ini.
"Makan dulu" ucap Alisa, Leo hanya mengangguk dan pergi ke meja makan diikuti oleh Alisa.
Leo sudah pergi beberapa jam yang lalu, Alisa yang sibuk membersihkan apartemen Leo, dan mencuci baju. Pekerjaannya hari ini lumayan sangat banyak.
Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya akhirnya Alisa merasa lega, tiduran di atas sofa sangat di perlukan setelah pekerjaan berat begini akhirnya Alisa terlelap disana.
❄️
Waktu sudah menunjukan jam 9 malam, Leo tidak kunjung pulang juga, Alisa yang baru saja selesai mandi mendengar notifikasi handphone ya berbunyi dan tersenyum melihat notifikasi itu. Ia segera keluar apartemen dan pergi ke halte bis dekat apartment tersebut.
Alisa melihat sekeliling tidak ada orang disana akhirnya ia duduk di halte bis sambil menunggu seseorang karna sudah terlalu lama menunggu akhirnya Alisa berjalan sedikit ke arah jalan dan melihat apa ada orang ia cari disana.
Tanpa Alisa sadari mobil melaju dengan cepat kearahnya, Alisa melihat mobil tersebut yang sudah sangat dekat dengannya. Alisa pasrah dan menutup matanya.
"Alisa" teriak Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEO (End)
ActionAlisa seorang gadis yang murung tidak memiliki orangtua. Membuat hati ya merasa kekosongan, tidak mendapatkan kasih sayang orangtua dari ia kecil. Wajah yang selalu datar dan tidak pernah senyum itu memikat hati anak pemilik sekolah. Leo berupa ana...