35.BERPISAH

819 31 0
                                    

"kenapa?"

"Kenyataan pahit ini menyakitkan" tangis Alisa, menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Ada apa?" Leo sangat binggung apa yang dimaksud Alisa.

Alisa menarik Leo dan menaiki taksi, padahal mereka tadi menaiki mobil. Tapi biarlah Leo tidak mau diambil pusing, ia lebih penasaran kenapa calon istrinya ini menangis.

❄️

Alisa mengambil surat kabar yang diberikan bik Iis tadi siang kepada Alisa dan memberikan kepada Leo, Leo mengerutkan dahinya melihat surat kabar yang sangat tua ini, tanpa bertanya dia membaca dan kaget apa isi surat kabar tersebut.

"Engga"

"Mereka engga sengaja"

"Kamu denger cerita Tante Lia tadi kan"

"Sengaja atau engga sama aja mereka membiarkan orangtuaku disana!" Teriak Alisa kepada Leo, Leo yang tidak percaya semua kenyataan ini, mengengang tangan Alisa.

"Aku juga engga mau percaya ini, tapi ini semua kebenarannya"

"Engga" Leo menggeleng, ia berharap ini hanya mimpi buruk saja tapi kenyataannya ini nyata dan dia mengalami semuanya.

"ORANG TUA MEMBUNUH KEDUA ORANGTUAKU!" teriak Alisa melepaskan genggaman tangan Leo.

"INI HANYA KECELAKAAN" Leo juga meninggikan suaranya

"Kecelakaan atau bukan sama aja orangtuamu membunuh orangtuaku" Alisa terus menekan kalimat menbunh, Leo jadi geram dan tanpa sengaja mengangkat tangannya ingin memukul Alisa, Alisa menutup matanya tapi tangan Leo tertahan diudara.

"Lihat, kamu tidak terima aku menjelekkan orangtuamu" ketawa miris Alisa memperhatikan wajah Leo yang sudah bersedih.

"Dan" Alisa berhenti berkata dia tidak sanggup berbicara lagi.

Leo berlutu dan memeluk pinggang Alisa.

"Ini kecelakaan, itu massa lalu dan sekarang sudah 21 tahun yang lalu, mari kita lupakan"

Alisa langsung mendorong Leo, menatapnya dengan amarah.

"Lupakan? Massa lalu? Kalau massa lalu ini tidak terjadi orangtuaku engga mungkin meninggalkan diriku!"

"Dan kamu blng lupakan? Kamu mikir engga?"

"Dan satu lagi aku menyesal kenal sama kamu dan mencintai kamu" ucap Alisa, membuat Leo terdiam dan tidak percaya apa yang barusan yang dikatan wanita yang sangat ia cintai ini.

"Dengar, apa yang kamu katakan?"

"AKU BILANG, AKU NYESAL KENAL SAMA KAMU!" teriak Alisa sangat kuat, Leo terjatuh tidak tahan lagi menahan tubuhnya, seolah-olah nyawanya juga tercabut saat mendengar Alisa mengatakan itu, Leo langsung memeluk pinggang Alisa.

"Jangan mengatakan itu, aku sangat mencintaimu, aku tidak bisa jauh darimu"

"Kamu tau semua itu kan"

"Dan aku tidak bisa tinggal bersama kamu" Alisa melepaskan pelukan Leo.

"Aku tidak bisa hidup tanya kamu" tekan Leo.

"Aku tidak bisa tinggal disini, ini sangat menyakitkan bagiku" ucap Alisa membuka cincin yang diberikan Leo tempo lalau melemparkan kewajah Leo dan segera meninggalkan apartemen Leo.

Leo menahan dengan cepat.

"Alis" lemah Leo, dia tidak akan bisa hidup tanpa Alisa sekarang. Bagaiman nasibnya tidak ada Alisa disisinya.

"Sudah aku bilang, aku tidak bisa tinggal bersama orang yang membunuh orangtuaku"

"Tapi itu hanya kecelakaan"

"Leo, aku akan mengakhiri hidupku kalau kamu mencegahku pergi" ancem Alisa, Leo yang melihat pisau buah didekat Alisa dengan berat hati melepaskan genggaman dipergelangan tangan Alisa, membiarkan gadis yang dia cintai menghilang dari pandangan.

Leo terjatuh dan berbaring dilantai, air matanya tak henti mengalir, ia sangat menderita saat ini tapi ia malah tertawa memikirkan nasibnya dan takdirnya apalagi massa lalu yang menyakitkan.

"Aku nyesel kenal sama kamu!"

"Orangtuamu membunuh orangtuaku Leo!"

"Aku tidak bisa tinggal bersamamu!"

Leo mengingat setiap perkataan Alisa yang sangat menyakitkan hatinya.

❄️

Ini sudah lebih dari 2 Minggu Alisa atau Leo tidak saling bertemu, Leo yang sudah lelah mencari keberadaan Alisa 1 Minggu terkahir, ia hanya bisa berpikir bagaimana nasibnya tidak bersama dengan Alisa- gadis yang ia cintai.

Sedangkan diseberang sana Tasya-ibu Leo heran akan putra ya dia sudah tidak kekantor selama 2 Minggu terakhir, karna rasa penasarannya yang sangat tinggi akhirnya Tasya ke apartemen Leo untuk menemui putranya dan berbicara tentang pernikahan putranya ini.

Setelah sampai di apartemen Tasya mengerutkan keningnya, heran karna apartemen Leo sangat sepi seperti tidak ada penghuninya.

"Leo" panggil Tasya mencari putra ya dimana keberadaannya berada.

"Sayang" Tasya sedikit berteriak karna sedikit khawatir, biasanya Leo selalu heboh kalau Tasya datang ke apartemennya.

Tasya memasuki ruangan kantor Leo berada, terkejut dengan keadaan putranya ini.

"Leo!"

TBC.

LEO (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang