32.Kesedihan

664 31 0
                                    

Leo langsung berlari kearah Alisa dan memeluk Alisa erat.

"Dasar" ucap Leo.

"Kenapa ngak kasi tau aku, kenapa harus bohong"

"Kamu menderita selama 7 Minggu bukan"

"T-tidak" ucap Alisa.

"L-leo, boleh minta sesuatu"

"Apapun"

"K-kiss" ucap Alisa melepaskan pelukan mereka berdua dan menatap Leo. Leo mencium dahi Alisa lembut, dan memeluk Alisa kembali.

"Makasih buat semuanya" ucap Alisa.

"Kenapa ngak kasi tau aku dari kemaren, kenapa harus di rahasiakan, ha"

"Alis, aku tau kamu pasti menderita bukan. Kenapa ngak nyerah dan kasih tau aku"

"Kenapa harus berjuang terus dan berpura-pura bahagia"

"Kamu denger aku"

Leo yang merasa aneh kepada Alisa melihat Alisa yang menutup matanya, wajahnya yang pucat membuat Leo panik, dan menambah kepanikannya perut Alisa yang mengeluarkan banyak darah, kenapa dari tadi ia tidak menyadarinya.

"Alisa, hei" ucap Leo menepuk pipi Alisa pelan, Leo segera mengendong alisa masuk ke dalam mobil dan membawanya kerumah sakit.

❄️

Para suster dan dokter langsung mendorong Alisa keruang UGD, Leo juga ikut membantu mendorongnya dan memegang tangan Alisa.

"Alis jangan tinggalin Leo lagi" batin Leo melihat wajah Alisa yang begitu pucat.

Suster membawa masuk Alisa dan menahan Leo agar tidak memasuki ruangan tersebut.

"Tapi sus"

"Maaf pak, anda harus menunggu istri anda diluar"

"Sial" ucap Leo, melihat suster masuk kedalam ruang UGD.

Leo duduk tidak tenang disana dan melihat terus pintu ruang UGD, siapapun yang melakukan itu kepada Alisa tidak akan Leo maafkan, apalagi membuat Alisa jauh dari dirinya.

"Siapapun yang bikin alis kayak gini, gua bakal tuntun balas" ucap Leo mengepalkan tangannya.

"Gua engga bakal buat hidupnya tenang"

Sedangkan didalam sana dokter berusaha agar darah tidak terus keluar.
"Ambilkan kantung darah, pasien sudah kehabisan banyak darah"

Dokter keluar dari ruangan Leo langsung berdiri dihadapan dokter yang sedikit menunduk membuat Leo cemas.

"Alisa gimana dok?"

"Pasien sudah melewati masa kritisnya, namun..."

"Kenapa?" Ucap Leo.

"Kami tidak bisa menyelamatkan bayi yang ada didalam pasien"

"Bayi?"

"Iya, ibu Alisa sudah mengandung selama 7 Minggu, anda tidak tau"

"Dan kami harus mengangkat janin tersebut, anda harus menandatangani bahwa anda setuju, karna tusukan pisau tepat di bayi kalian berdua"

Ucapan dokter berhasil membuat Leo terjatuh kelantai, ia tidak bisa membayangkan bagaimana dengan Alisa saat ia tinggalkan apalagi Alisa mengandung anaknya pada saat itu.

"A-alisa tau dia mengandung?" Bibir Leo gemetar mengatakan itu, dia tidak sanggup membayangkan bagaimana Alisa kalau tau hal ini.

"Sepertinya belum, saya harap anda tidak membahasnya"

LEO (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang