16.Pertengkaran Vanesa dan Anna

909 48 0
                                    

"terobsesi kepada seseorang tidak lah baik"

-Anna

Hari ini Leo lebih awal datang sekolah, karna terbangun pukul 06:00 pagi, ia sampai pun di sekolah pukul 6:30.

Butuh 30 menit untuk siap-siap, dan lebih mengejutkan, Diki juga sudah sampai.

"Biasanya dia lewat jalan tikus" ucap Leo memperhatikan Diki yang berjalan menyelusuri koridor.

Darel menempuk pundak Leo, membuat Leo berbalik badan dan menghadap ke Darel. Langsung mendapatkan senyuman khas Darel.

Leo tidak heran, kalau Darel datang cepat juga. Dia anak yang rajin dan juara di kelasnya, walaupun Leo juga tidak pernah keluar dari 15 besar. Sepupunya yang 1 ini sangat lah pintar.

"Lebih awal datangnya, Leo" ucap Darel merangkul pundak Leo.

"Ada gerangan apa? Alisa juga tidak ada di sini" sambung Darel, Leo memutarkan bola matanya males mendengarkan ejekan yang dari semalam ia dapatkan dari orangtuanya maupun sepupunya.

"Lusa juga udah pulang Alisa" ucap Leo males.

"Benarkah," ucap Darel tersenyum.

❄️

Leo yang ingin kekantin mengenyangkan perutnya yang dari tadi mengamuk.

Ia berjalan melewati setiap kelas, dan menaikan alisnya melihat ada kerumunan yang sangat menarik disana.

"Seperti ada yang bertengkar" ucap Leo dan menuju kerumunan tersebut.

Ternyata benar ada yang bertengkar dan ternyata Vanesa yang bertengkar disana, Leo males kalau Vanesa yang bertengkar, namun. Ia melihat Anna sahabatnya Alisa. Leo masuk ke kerumunan tersebut, niat memisahkan mereka berdua.

"Apasi kak" ucap Anna kesakitan karna rambutnya di tarik sangat kuat oleh Vanesa.

"Gua ingetin lagi sama lu, bilang sama temen lu buat jauhin Leo!" Teriak Vanesa terus menjambak rambut Anna.

"Aduh ... itu sih masalah kakak bukan aku" ringis Anna karna sudah merasakan kesakitan di rambutnya.

Langsung saja Leo menepis tangan Vanesa dari rambut Anna, dan menarik Anna ke belakangnya. Menatap Vanesa begitu marah.

Darel yang sudah tau ikut juga memasuki kerumunan, memegang pundak Anna yang memegang kepala karna kesakitan ulah Vanesa.

Diki yang cepat peka langsung memanggil guru BK karna situasinya. Tidak bisa di kontrol lagi.

Guru BK membawa Vanesa dan Anna untuk mengintrogasi mereka berdua.

❄️

"Liat wajahmu pucat" ucap Darel memberikan minum ke Leo.

"Jangan terlalu stres Leo, atau bisa fatal"

"Berisik" ucap Leo.

"Dibilangin malah gini, mau masuk rumah sakit lagi, huh" kesel Darel.

"Gimana kalau asam lambung lu, kambuh lagi. Di bioangin itu jangan bantah, ngak ingat lu hampir 10 hari masuk rumah sakit gara-gara stres" panjang lebar Darel mengkhawatirkan penyakit Leo.

❄️

Vanesa dan Anna keluar dari ruang BK, Vanesa menatap Anna kesal dan Anna membuang pandangannya.

"Awas aja lu" ancem Vanesa

"Gua ngak takut sama lu, kak" ucap kesel Anna meninggalkan Vanesa sendirian.

Anna berniat kekantin dan melihat Leo yang lemah, seperti sakit.

"Mau asam lambung lu kumat lagi Leo" geram Darel terus menceramahi Leo yang diam dari tadi.

Berhasil membuat Anna mendengar semuanya. "kak Leo sakit asam lambung ya, pantesan aja pucat gitu" batin Anna dan tidak ambil pusing tentang pembicaraan kedua bersaudara itu, karna perutnya sudah mengamuk dari tadi.

❄️

Leo berbaring di kasur ya, meletakkan tangannya di atas kepalanya.

Dringg .... dring

Pandangan Leo teralihkan kehandphone, siapa yang menelponnya. Ternyata Alisa video Call, Leo mengangkat dan tersenyum kepada Alisa.

"Leo, kamu sakit?" Ucap Alisa setelah melihat wajah pucat Leo.

"Kecapean" lesu Leo masih tersenyum kepadanya.

"Lagi apa?" Ucap Leo agak curiga kepada Alisa.

"Habis nangis" sambung Leo melihat Alisa seperti habis nangis.

"Kenapa? Siapa yang jahatin?"

" Dibully" adu Alisa.

"Karna apa? Siapa yang ngelakukan, nanti aku hajar"

"Benarkah?" Tanya Alisa, Leo mengangguk antusias.

"Kalau ada yang bully kamu, aku langsung datang untuk hajar mereka semua" ucap Leo, Alisa tersenyum mendengar perkataan Leo.

"Sekarang siapa yang bully"

"Anak sekolah lain, katanya aku ngak pinter" berhasil membuat tawa Leo keluar.

"Malah ketawa" sebel Alisa.

"Karna itu kamu nangis?" Ucap Leo, Alisa hanya mengangguk sambil cemberut karna dibilang tidak pintar.

"Ayolah, Athena Alisa Smith. Itu hanya perkataan yang bersifat main-main" ucap Leo tertawa kecil karna ketidaktauan Alisa.

"Tapi, aku ngak suka" ucap Alisa kesal.

"Baiklah, baiklah" ucap Leo masih tertawa.

"Bay Leo" ucap Alisa.

"Kiss ya?" Tanya Leo.

"Mwah" ucap Alisa mendekatkan layar handphone, membuat Leo berpura-pura pingsan, membuat Alisa tertawa lepas dan melambaikan tangan.

"Bya, honey" ucap Leo dan kiss bye kepada Alisa.

Jangan baper loh - Leo

Setelah mematikan handphonenya Leo, lebih memilih tidur karna kepala juga sudah merasa pusing. Dari pada berkelanjutan lebih baik dia tidur setelah bangun semua akan baik-baik Saja.

Tidak perlu merepotkan orang lain.

LEO (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang