13. Terungkap

54 2 19
                                    

Dibalik sikap nya...
Ada cerita kelam...
Dibalik tawanya...
Ada sejuta kesedihan mendalam...
Dibalik sifat kasarnya...
Ada rasa peduli...
Manusia memang hebat.....
Berakting sedemikian rupa...
Menyembunyikan segala penderitaannya...

Happy

Read

All

--SATU--

Berlari meninggalkan villa selama seharian penuh membuat seluruh tubuhnya pegal, hingga akhirnya keduanya berhenti di dekat sungai.

Eiji membaringkan dirinya, ia butuh tenaga yang cukup untuk berlari. Terlebih dirinya membawa Rena yang menjadi incaran semua klan, ia butuh tenaga ekstra jika sesuatu terjadi padanya.

Sementara Rena kini tertidur pulas menyandar pohon, perjalanan selama seharian membuatnya begitu lelah.

Eiji dalam hati merutuki Rena yang memasang tatapan tanpa dosanya saat tertidur, membuatnya merasa kesal dan gemas di waktu bersamaan.

Tangannya mengepal erat ketika tahu Akashi juga turut mengincar Rena, ia jadi iba dengan Rena yang keberadaannya selalu menjadi incaran para musuh.

Yang bahkan Rena sendiri tak tahu siapa orang-orang tersebut, dan apa maksud mereka mengincarnya.

"Nngh..." Lenguhnya membuka mata.

"Ini..." Menyodorkan beberapa Onigiri dan air mineral.

Rena menerimanya, melahapnya dengan tenang sambil mengumpulkan seluruh kesadaran nya. Eiji turut makan onigiri bersama Rena, dengan tatapannya yang kosong menghadap lurus ke depan.

Otaknya masih mencoba mencerna semua kejadian yang baru saja terjadi tadi siang, di sela-sela makan nya.

Mulai dari penyergapan klan Eugene, kemunculan pria misterius yang ber-marga sama dengan Eiji, hingga dua batu nisan yang sampai saat ini menjadi pusat perhatiannya.

Ia tahu ia lancang, tapi rasa penasarannya terkadang membuatnya tersiksa hingga harus tahu seluk beluk seseorang. Seperti wartawan, jika ada sesuatu yang ganjal pasti akan dicari tahu.

Pria bernama Akashi itu, entah mengapa ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan di balik raut wajahnya yang tenang. Ia tahu ia bukan psikolog, tapi ia tahu betul mimik seseorang jika sedang menyembunyikan sesuatu.

Terutama Eiji, pria itu sangat jelas menyembunyikan sesuatu dibalik raut wajahnya yang dingin.
Walau hanya dugaan, ia pikir suatu insiden besar menimpa Eiji hingga sifatnya berubah 180°.

Entah insiden apa, yang jelas batu nisan disana dan kemunculan Akashi menjelaskan semua yang menjadi bahan teka-teki nya.

"Eiji, apa aku boleh bertanya?"

"Hn...?"

"Siapa pria yang mencegat kita tadi? Kau sepertinya mengenali pria itu, bahkan menaruh dendam." Tanya Rena dengan raut penasaran

"Watanabe Akashi, Aniki-ku." Jelasnya singkat, padat, tanpa mengalihkan pandangannya.

"Aniki? Berarti dia Onii-san mu?!" Pekiknya yang mendapat anggukan kepala dari Eiji.

SATU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang