Renji langsung menyambar bibir Akari, tidak seperti sebelumnya yang hanya mengecup. Kali ini dirinya tidak menahan diri untuk melumatnya, ia begitu menginginkan Akari.
Sana halnya Renji, Akari pun ikut membalasnya walau masih kaku. Tapi ia ingin membuktikan bahwa dirinya juga sama seperti Renji, begitu menginginkan pria itu.
Bahkan lidah pun saling membelit satu sama lain, sementara tangannya ikut bekerja membuka satu persatu pakaian yang dipakai oleh Renji. Ia spontan melakukannya, juga Renji yang kini hanya menyisakan dalaman Akari. Sukses membuat jakunnya naik turun tak beraturan, melihat lekuk tubuh Akari yang pertama kali ia lihat. Tatapan matanya berubah seperti singa yang kelaparan, menggelap dan hanya ada nafsu disana.
Akari pun yang sudah terpancing nafsunya, sama gelap nya dengan Renji. Bahkan tangannya kini mengalung di perpotongan leher dengan wajah yang begitu sayu, berhasil menggoda Renji. "Aku milikmu, Renji-kun."
Dan setelah perkataan itu, Renji langsung menyerang leher Akari dan kembali memberikan tanda-tanda cintanya disana yang membuat Akari tak kuasa menahan erangannya. Ini begitu nikmat, pantas saja Rena begitu semangat saat menceritakannya.
"Sshh...."
Tak tinggal diam, tangan Renji kini menggerayangi tubuh Akari. Dengan gerakan sensual menyelinap masuk ke pakaian dalam dan mulai menyentuh payudara Akari, spontan gadis itu melenguh disertai pekikan. Karena untuk pertama kalinya ada seseorang yang menyentuh dadanya, selain dirinya. Sedangkan Renji menyeringai, senang akan respon yang diberikan Akari sukses membuat nafsunya semakin memuncak.
"Aah! Nghh...."
memelintir, memeras nya dengan gerakan yang begitu menggoda. Akari kelimpungan dibuatnya, Renji membuat dirinya frustasi akan rangsangan yang diberikan dan membuatnya semakin menginginkan suaminya itu. Pasti di mode jahilnya.
Seringainya semakin lebar, melihat Akari yang kelimpungan dan juga frustasi diwaktu bersamaan karena rangsangan yang sengaja ia berikan setengah-setengah. sengaja tak langsung membuka dalaman gadisnya dan melahapnya, ia ingin melihat wajah Akari dahulu sebelum benar-benar melakukannya.
dan wajah Akari yang begitu sayu, berhasil membuatnya senang bukan main. Melihat Akari terlihat menikmati rangsangan yang ia berikan, jadi ia langsung membuka dalaman bra gadisnya dan melahapnya dengan brutal. Yang mana mengundang pekikan kecil Akari, "Akh!"
"Maaf..." Ujarnya lirih lalu kembali menyumpal mulutnya dengan payudara Akari, kali ini dengan lembut dan hati-hati. Ia tak ingin melukai Akari.
"Umhh...." Perlakuan lembut nya berhasil membuat Akari kembali larut dalam permainannya, tangannya kini kembali nakal menelusuri tiap lekuk tubuh indah itu. Hingga ke lipatan yang berada diantara pahanya, Akari spontan menutup kedua kakinya namun Renji berhasil membuat nya kembali terbuka dengan lebar.
Tubuhnya menegang, merasakan rasa asing yang hinggap di daerah privasinya. Daerah yang selama ini belum pernah terjamah oleh siapapun kecuali dirinya, Renji adalah sosok pertama yang menyentuhnya. Tegang dan takut tentu saja, ia belum terbiasa akan hal tersebut karena sang ayah begitu menjaga nya dengan baik.
Tak ingin membuat Akari merasa kesakitan, ia dengan hati-hati menyentuh daerah privasi gadisnya secara perlahan. Ciuman pun ia gunakan guna mengalihkan perhatian gadisnya di kala dirinya berusaha menjamah tubuh Akari. Hingga tubuh gadisnya itu perlahan memberikan respon rileks padanya, ia langsung memasukkan satu jarinya dengan hentakan meski meringis begitu mendengar pekikan Akari.
Lebih dari itu, jarinya kini terjepit didalam lipatan sana hingga dirinya mengerang tak karuan. Membayangkan, benda pusaka nya yang masuk kesana bergerak begitu kasar dan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU [END]
Fantasy🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞 "Jangan tinggalkan aku..." Rena yang sebelumnya hanya memiliki kehidupan yang cukup monoton di negara matahari terbit, kini dipenuhi dengan misteri dan petualangan antara hidup dan mati yang terus mendesaknya. Disamping itu, pemuda...