29. Renji

50 2 5
                                    

Dua insan yang saling mencintai....
Benang merah yang sudah terjalin.....
Sudah pasti.....
Mereka akan dipertemukan....
Menuju kebahagiaan.....
Namun itu adalah awal....
Awal dari segalanya....







HAPPY

READ

ALL








——SATU——

Renji yang baru turun dari atap dikejutkan dengan sosok yang ada dihadapannya, gadis yang tengah tersenyum manis membuat dirinya ikut tertular. Langkahnya segera ia dekati sang gadis dan merangkul pundaknya.

"Menunggu lama, Akari?" Akari menggeleng, ia memasang senyumnya pertanda bahwa gadis itu belum menunggunya lama.

"Bagaimana keadaan nya?" Akari tahu Rena lah yang sedang ditanya Renji, "Dia sudah baik, Eiji bilang kalau dia hanya kekurangan nutrisi akibat tak makan selama seminggu." Jelas Akari.

Renji menganggukan kepalanya, otaknya mencoba berpikir hal apa yang akan ia lakukan hari ini. Mamoru dan Hiro tentu sedang memiliki kesibukan sendiri, Ryusuke pun demikian. Sementara Eiji kini masih merana tentang racauan Rena semalam, Ryota juga masih tertidur pulas bersamaan dengan Akashi dalam keadaan koma.

"Akari, kau hari ini senggang?" Ya, hanya Akari lah yang tersisa menurutnya. Ia tak mau mengajak Rena, alih-alih perempuan itu sedang sakit. Akari mengangguk membuat Renji tersenyum sumringah. "Mau temani aku keluar?"

"Tentu, kemana?"

"Ke taman rumah sakit, ayo." Menarik tangan Akari menuju taman.

--------&--------

"Jarang sekali Renji-kun tidak bermain bersama Mamoru." Celetuk Akari.

Tatapannya ia alihkan ke Akari. "Yah kau tahu sendiri bukan Mamoru sedang sibuk membantu Ryusuke di perusahaan, ditinggal 3 hari membuatnya repot. Itu yang dikatakan." Lalu menatap langit lagi.

Sementara Akari terkekeh tanpa memalingkan pandangannya ke arah langit. "Kalau Hiro?"

"Dia sedang sibuk mengurus pasien rumah sakit bersama ayahnya, sayang." Akari sontak berhenti terkekeh dan memerah akibat panggilan sayang yang keluar dari mulut Renji, panggilan yang berdampak besar.

"Kau tahu? Dari semua yang kita alami, kurasa yang kali ini lebih parah. Maksudku, kita berurusan dengan klan Eugene. Padahal tetua dan orang tua mu melarang nya." Akari mengangguk setuju.

"Itu karena si brengsek itu yang menginginkan darah sempurna, tak cukup kah dia mengambil semua pemilik darah sempurna?" Ungkap Renji kesal.

"Yah..... Kau benar Renji-kun."

Hening

Tak ada lagi suara, kedua matanya menatap depan. Memikirkan hal-hal yang sudah terjadi selama beberapa pekan terakhir, mulai dari terbukanya kedok Eiji oleh Rena hingga asal usul semuanya, invasi klan Muromachi dan Eugene di apartemen Eiji, kejar-kejar bak kucing dan tikus yang mau tidak mau harus bersembunyi di hutan terdalam dimana villa Eiji berada, kemunculan Akashi, dua tanda di tubuh Rena, kemunculan Satoru, pertunangan Rena dan Eiji, hingga penculikan Rena oleh Satoru yang mengakibatkan Perang antar klan dan dua korban yang kini tengah terbaring di rumah sakit.

SATU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang