Part 2

63.7K 6.3K 818
                                    

MENGANDUNG KATA-KATA KASAR! AWAS TYPO MENODAI MATA!

Tok tok tok

"Masuk."

Marcela masuk ke dalam kamar anak bungsunya, dia membulatkan kedua matanya saat melihat penampilan putranya yang tidak seperti biasanya.

"Al-"

"Stop! Jangan panggil saya Al, sekarang saya Eljio."

Marcela sedikit sedih saat melihat tatapan asing itu, dia mengangguk perlahan sambil membawa nampan berisi segelas susu dan roti untuk sang anak.

"Di minum susunya sayang, Mommy keluar dulu." Marcela menaruh nampan tersebut di atas meja lalu pergi keluar.

Sedangkan Eljio sedang bercermin, dia sudah mandi sejak subuh tadi, anak itu juga memakai kaos berwarna hitam dan juga celana hitam, di tambah anting di telinga kanannya sehingga dirinya terkesan seperti seorang badboy.

"Cakep dah." gumamnya.

"Cih, masih minum susu nih si Alvaizi cupu dah."

Eljio segera keluar dari kamarnya, tapi anak itu di kejutkan dengan sosok pria yang tidak dia harapkan kehadirannya.

"Alvaizi Eljio Brawijaya." panggil pria tersebut dengan nada suara dingin.

Eljio mendongak.

"Apa manggil-manggil." sinis nya.

Pria tersebut mendekat dengan ekspresi yang masih datar, tangannya tiba-tiba memegang dagu Eljio dan mendongakkannya membuat Eljio langsung menepis tangan lancang tersebut. Pria tsrsebut kesal dan menarik kasar bahu kiri Eljio lalu mendorongnya sampai tersungkur ke lantai. Eljio sedikit meringis, bukannya menolong pria tersebut malah tersenyum mengejek. Memang minta di hajar.

"SIALAN! APA-APAAN LO ANJING! KENAL AJA KAGAK SKSD BANGET LO!" umpat Eljio dengan keras, karena kesal Eljio langsung berdiri dan menendang tulang kering pria tersebut.

Duak!

"Argh!"

"Rasain lo sialan! Jangan main-main sama gue kalau lo gak mau babak belur."

Eljio berjalan pergi ke lantai bawah dengan perasaan dongkol karena pria datar yang dengan seenak jidatnya mendorongnya.

Eljio sendiri melihat-lihat interior Mansion ini yang jauh lebih besar dari Mansion keluarga Aldebaran, mungkin Mansion ini lebih besar karena penghuninya banyak dan sayangnya tembok semua, kecuali dia tentunya. Eljio berjalan tidak tentu arah, sampai dia tiba di ruang makan.

"Loh Jio udah disini sayang, tadinya Mommy mau jemput." ucap Marcela dengan sangat lembut, hal itu membuat hati Eljio menghangat.

Dia sangat menyesal karena dari kemarin telah mengabaikan sosok ibu yang baik seperti Marcela Cecilia Brawijaya. Walaupun nantinya Marcela akan berpihak kepada Rangga, tapi sebelum kedatangan Rangga. Eljio bisa melihat ketulusan dan kasih sayang besar di kedua sorot mata Marcela.

"Hehe. Iya Mom."

Marcela melebarkan kedua matanya saat mendengar Eljio kembali memanggilnya Mommy, bahkan nada suara anak itu sangat lembut kepadanya, tidak seperti kemarin.

"Ayo duduk sayang." Marcela tersenyum lembut sambil menggandeng Eljio, hatinya berbunga-bunga saat Eljio kembali memanggilnya Mommy.

Eljio duduk di sebelah abang terakhirnya, yaitu Gara. Eljio sebenarnya memiliki lima orang saudara dan semuanya laki-laki, benar-benar menyebalkan.

Pertama Lucas Aditya Brawijaya seorang CEO. Kedua Daniel Agam Brawijaya seorang dokter. Ketiga Galuh Risyam Brawijaya seorang mahasiswa jurusan teknologi. Keempat Arga Aldian Brawijaya pelajar SMA kelas 11 IPA 1 dan kelima Sagara Abian Brawijaya pelajar SMA kelas 11 IPS 1 di SMA Cahaya Bangsa.

Incredible Figure [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang