MENGANDUNG KATA-KATA KASAR!
AWAS TYPO MENODAI MATA!Sekolah masih sepi karena waktu juga masih menunjukkan pukul 6 pagi, tapi entah ada angin apa. Sosok Eljio kini sedang sarapan bubur di ibu kantin, sampai seorang perempuan tiba-tiba datang dan membuat mood pagi Eljio menjadi buruk.
"Figuran ya."
Eljio melirik malas kearah Sakira, jika tahu akan ada Sakira. Eljio mana mau berangkat pagi, menyebalkan sekali.
"Eh, ada protagonis gagal akting ya." balasnya dengan tatapan yang terkesan merendahkan.
"LO!"
Alis Eljio terangkat sebelah seolah menjawab apa.
"Lo bakal mati!"
Bukannya takut, anak itu malah menguap lebar lalu menjawab. "Ya iyalah babi, gue bakal mati lo juga bakal mati semua orang bakal mati." entengnya membuat Sakira semakin kesal.
"Waktu lo gak akan lama lagi, sadar lo itu figuran!"
Eljio hanya memandang datar punggung Sakira yang perlahan-lahan menjauh.
"Perjuangan gue udah jauh anjir! Masa langsung mati sih! Tunggu gue bisa terbang dulu kek!"
"Eh ngomong-ngomong gue mati di tangan siapa nih!"
Merasa bodoh, anak itu kemudian menggelengkan kepalanya, apa-apa itu. Kenapa dia malah memikirkan sekenario kematiannya sendiri, otaknya sepertinya sedikit miring karena terlalu sibuk memikirkan perdebatan untuk menyingkirkan nenek tirinya.
Anak itu berjalan menyusuri koridor yang masih sepi, sampai dia melihat Krisar yang baru saja datang. Namun penampilan pria itu sangat kacau, seragam yang di keluarkan sampai kancing seragamnya di buka semua sehingga memperlihatkan kaos hitam yang di kenakannya dan juga ada kalung berbandul salib yang di pakainya.
"Abang!" panggil Eljio.
Krisar menoleh dan tersenyum tipis.
"Kemarin kenapa tidak masuk?" tanyanya.
"Biasa bang perang dulu aku."
Krisar hanya menggelengkan kepalanya tak heran. Dia sudah biasa dengan jawaban aneh adiknya, kemudian menggenggam tangan anak itu dan membawanya ke rooftop.
"Penampilan abang amburadul banget, habis di terjang tornado ya." tebaknya membuat Krisar menghela nafas kasar, ingin marah namun sadar jika yang di hadapannya ini adalah adiknya.
"Eljio." Krisar memegang pundak Eljio dan menatap netranya dengan tajam.
"Napa bang?"
Krisar masih bungkam, dia bingung harus menjelaskan darimana. Krisar dilema.
Theodore papihnya menyuruh dia untuk pergi ke Moskow, dia harus mengambil alih perusahaan yang berada disana selama 3 tahun. Krisar akan pergi meninggalkan adiknya dan keberangkatannya satu minggu lagi namun dia tidak sanggup berpisah dengan Eljio.
"Dengar, abang akan pergi ke Moskow."
Eljio mengangguk pelan. "Oke, berapa lama." tanyanya, cukup penasaran kenapa Krisar harus ijin kepadanya jika akan pergi ke Moskow. Memangnya dia pikir Eljio ibunya.
"Tiga tahun."
Eljio melotot, tiga tahun. Itu berarti dia tidak akan mati, karena malaikat mautnya sendiri malah pergi. Jadi dia mati di tangan siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incredible Figure [Selesai]
FantastikEljio Aldebaran tidak mengira jika dia akan bertransmigrasi ke dalam tubuh remaja bernama Alvaizi Eljio Brawijaya, tokoh figuran di dalam Novel My Life. Yang paling memuakkan Alvaizi bukan figuran yang baik melainkan figuran antagonis yang kisahnya...