Part 22

28.9K 3.6K 91
                                    

MENGANDUNG KATA-KATA KASAR!
AWAS TYPO MENODAI MATA!

Eljio tersenyum lebar setelah sampai di depan Mansion mewah keluarga Brawijaya, akhirnya dia keluar juga dari rumah sakit. Anak itu langsung berlari ke dalam Mansion, mengabaikan teriakkan Marcello yang menyuruhnya untuk berhenti.

"Woi bi Minah, pak Agus. Jio kangen."

Bi Minah dan pak Agus yang sedang memberesihkan kolam tersenyum ramah kearah Eljio yang mendekat.

"Bibi bersyukur aden sudah sehat." ucap bi Minah dengan tulus.

"Iya den, pak Agus juga seneng liat aden sembuh."

"Cieee pada kangen ya sama si ganteng kalem ini." Eljio tersenyum sambil menyugar rambutnya ke belakang, membuat kedua orang tua itu terkikik geli.

"Habisnya kalau gak ada aden, Mansion sepi." celetuk pak Agus, memang benar. Mansion Brawijaya menjadi sangat sepi saat Eljio tidak ada.

Eljio berpamitan untuk pergi ke kamarnya, saat di anak tangga dia berpapasan dengan Lucas. Pria itu sudah rapih dengan pakaian formal.

"Jangan terlalu lelah." pinta Lucas.

Eljio menyipitkan kedua matanya saat mendengar ucapan Lucas.

"Tumben kagak judes, mau kemana?" tanya Eljio yang membuat Lucas menatap datar kearahnya.

"Spanyol." singkat Lucas.

Eljio mengangguk, tapi kedua matanya langsung berbinar.

"Minta oleh-oleh boleh?"

Pupil mata Lucas sedikit melebar tapi tak ayal pria itu mengangguk sambil tersenyum tipis. Ini adalah satu keberuntungan untuknya bisa berinteraksi langsung dengan Eljio.

"Woah! Serius ngab, awas kalau lupa gua kutuk lo." setelah itu Eljio langsung berlari menaiki tangga, sedangkan Lucas sedikit sakit hati saat tidak mendengar kata kakak dari mulut Eljio, karena Lucas benar-benar rindu dengan Eljio yang memanggilnya kakak.

"Tak apa, asal kan aku masih bisa menjangkaunya." gumam Lucas.

Eljio sendiri langsung melompat ke tempat tidur, ada perasaan membuncah di dadanya saat dia bisa berbicara dengan Lucas.

"Njir, si Lucas ternyata ramah, ya agak serem aja kalau melotot. Eh tapi awas aja kalau gak bawain oleh-oleh, gue bakar Tesla punya tu orang." ucap Eljio.

Sampai akhirnya anak itu kembali tertidur.

Di sisi lain keluarga Aldebaran masih menunggu Eljio dengan sabar, sekarang ada Samuel yang menjaga putranya. Pria itu tak henti-henti menceritakan semua kegiatannya saat Eljio tertidur atau lebih tepatnya koma.

"Jio kok bangunnya lama."

"Marah kepada ayah yang tak pernah mengijinkan mu membawa mobil."

"Jio tahu ayah kesepian, tidak ada lagi yang mengacak-ngacak berkas kerja ayah, tak ada lagi yang mengganggu ayah saat bekerja dan tidak ada lagi suara tawa yang membuat perasaan ayah bahagia."

Incredible Figure [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang