Part 33

23.4K 3.3K 68
                                    

MENGANDUNG KATA-KATA KASAR!
AWAS TYPO MENODAI MATA!

Malam ini cuaca sangat bagus untuk melihat bintang, Eljio pergi ke rooftop Mansion dan membaringkan tubuhnya di sofa sambil melihat bintang yang berkedip lucu. Anak itu sesekali menguap saat rasa kantuk menyerangnya, padahal waktu masih menunjukkan pukul setengah delapan malam.

Ponselnya yang tergeletak di bawah langsung dia ambil saat notifikasi masuk. Kedua matanya langsung berbinar saat melihat pesan dari Dewa yang menyuruhnya untuk keluar karena Dewa ada di depan gerbang. Anak itu segera berlari ke lantai bawah, kira-kira apa yang di lakukan Dewa di depan gerbang rumahnya.

Benar saja. Saat Eljio sampai dia melihat Dewa yang duduk anteng di atas motornya sambil melambaikan tangan kearahnya.

"Mau ngapain lu malem-malem di depan gerbang rumah gue?" tatapan matanya begitu menyelidik kearah Dewa yang hanya tersenyum lebar.

"Main yuk!"

"HAYUKLAH!"

Eljio langsung naik ke atas motor Dewa, dia tidak perlu berganti pakaian lagi dan juga tidak perlu ijin, karena percuma. Tidak akan ada yang mencarinya walaupun dia menghilang selamanya. Namun setelah keduanya pergi, yang di pikirkan Eljio salah besar. Karena sekarang seluruh penghuni Mansion besar itu kelimpungan mencari keberadaannya.

"Lucas cepat cek cctv."

"Sisanya cari anak itu!"

"Menyusahkan sekali anak bodoh mu itu Marcela." semua orang menoleh kearah Marlina dengan tatapan tajam.

"Lagipula kami tidak mengajak nenek untuk mencari Eljio." mendengar ucapan Rivan, wanita tua itu tentu saja marah.

"Anak sialan itu pasti sudah mempengaruhi putra bungsu mu liam, lihat hasilnya! Rivan menjadi tidak sopan kepada ku."

"Tidak! Eljio tidak seperti itu ibu!" Marcela tidak terima putranya di salahkan, walaupun nakal. Eljio tidak seperti itu.

"Sadarlah Marcela, anak bungsu mu itu memang aib bagi keluarga besar kita."

Plak!

Entah mendapat keberanian darimana sehingga Marcela berani menampar ibu tirinya. Lagipula ibu mana yang rela anaknya di caci maki oleh orang-orang di sekitarnya, jika ada perempuan itu pasti sudah tidak waras.

"MARCELA! BERANI SEKALA KAU MENAMPAR IBU!"

Ekspresi Marlina benar-benar gelap, wanita itu murka. Sebelumnya Marcela adalah anak yang selalu patuh kepadanya, tapi sekarang sepertinya berubah. Marcela bahkan berani melawannya.

"Tidak ada orang yang boleh menjelekkan anak ku, aku tidak akan membiarkannya, walaupun orang itu adalah suami dan orang tua ku sendiri."

Hening sesaat sampai Galuh langsung mendekap sang ibu untuk menenangkannya.

"Kau juga seorang ibu, seharusnya mengerti." ucap Tio dan melangkah pergi.

Di tempat lain, orang yang sedang di khawatirkan malah bersenang-senang di markas Rajam.

"Abang kembar lo kemana?" tanya Sagarha.

"Di rumahlah njir, pake nanya segala." jawab anak itu.

"Lo kalau makan jangan belepotan, mirip bocah jadinya." sindir Senggala, namun Eljio tidak peduli. Anak itu sibuk menghabiskan Red velvet traktiran dari Dewa.

Incredible Figure [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang