MENGANDUNG KATA-KATA KASAR!
AWAS TYPO MENODAI MATA!Setelah keluar dari ruang guru Eljio menyusuri koridor dengan pelan, kedua tangannya di masukan kedalam saku celana. Eljio menatap datar kearah tim basket yang sedang bermain di saat jam pelajaran seperti ini.
"Jadi anak basket seru ya, jarang belajar." gumamnya, lalu melangkah pergi.
"Eh anjir, bukannya hari ini ada adegan si bangsat Gara kena bola basket kira-kira adegannya udah belum ya kok gue-"
"AWAS KEPALA!"
Eljio sontak menoleh saat mendengar teriakkan maut itu. Eljio masih belum faham, sampai bola basket menghantap kepalanya.
Dugh!
"Setan! Kepala gue." ucap Eljio yang sudah terduduk di lantai. Eljio memegang kepalanya yang terasa sakit, dia meringis tertahan.
"WOI HATI-HATI DONG, ITU GIMANA KALAU PALA ORANG BOCOR MAU TANGGUNG JAWAB LO PADA!"
Eljio merasakan seseorang mendekat kearahnya.
"Lo gak apa-apakan?" tanyanya.
Eljio berdecak kesal, bukannya seharusnya Gara yang terkena bola. Kenapa malah dirinya, sepertinya alur novel berubah seiring dia mengacaukannya. Eljio mendongak dan menatap sosok orang yang menolongnya.
"Siapa lo?" tanya nya dengan sinis.
"Bener ya kata anak-anak, kalo lo amnesia. Jadi berubah total, bahkan wajah lo tambah gemes aja, padahal lo laki."
"Itu muncungnya minta di hantam pake sepatu apa gimana, ganteng begini di bilang gemes." ucap Eljio.
"Emang gemes anjir, jadi pengen gue banting rasanya."
Eljio berdecih lalu menatap sinis siswa di hadapannya.
"Idih sapa sih lu."
"Gue manusia."
"Lah gue kira demit."
Buk
"Kepala gue sakit monyet." Eljio berucap sambil mengusap kepalanya yang di pukul oleh siswa yang berada di hadapannya.
"Gue Reano si ganteng kalem dengan status sebagai kapten tim Futsal SMA Cahaya Bangsa." ucapnya dengan nada sombong, membuat Eljio langsung memperlihatkan ekspresi ingin muntah.
"Cielah ganteng, muka buluk kek gitu gak ada yang bisa di banggain." Eljio berucap pedas membuat Reano seketika memegang dadanya dramatis.
"Tega banget lo cil."
Eljio cengengesan mendengar ucapan Reano, tapi dia merasa aneh. Setahu Eljio tidak pernah ada nama Reano di dalam novel. Lalu sebenarnya siapa Reano ini, apakah tokoh figuran seperti dirinya.
"Ayo berdiri, gue bantu."
Reano membantu Eljio berdiri, tapi Eljio mengernyit bingung saat tiba-tiba Reano berjongkok memunggunginya.
"Ngapain lo, nyari duit receh ya." tebaknya membuat Reano mendengus kesal.
"Naik, gue gendong. Jangan sok kuat, gue tahu kepala lo masih pusing." titah Reano membuat Eljio tersenyum manis lalu naik ke gendongan Reano.
"Sorry kalau gue berat bang."
"Cih, tubuh lo gak ada berat-beratnya." kata Reano sambil berusaha menahan senyumannya yang akan merekah saat Eljio memanggilnya abang.
![](https://img.wattpad.com/cover/282741894-288-k41589.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Incredible Figure [selesai]
FantasyEljio Aldebaran tidak mengira jika dia akan bertransmigrasi ke dalam tubuh remaja bernama Alvaizi Eljio Brawijaya, tokoh figuran di dalam Novel My Life. Yang paling memuakkan Alvaizi bukan figuran yang baik melainkan figuran antagonis yang kisahnya...