MENGANDUNG KATA-KATA KASAR!
AWAS TYPO MENODAI MATA!Matahari semakin terik, Eljio dan Rangga yang sedang menjalankan hukuman terlihat begitu kelelahan. Bahkan kini seragam keduanya sudah basah karena keringat.
"Ck, ngapain sih pake hormat-hormat segala. Kantin aja yuk." ajak Eljio.
Rangga yang sedang dalam mode anak baik, tidak peduli dengan ocehan sahabatnya itu.
"Berasa transparan gue." gumam Eljio.
Rangga terkekeh pelan mendengar gumaman Eljio, kemudian dengan kuat Rangga mengapit kepala Eljio di ketiaknya.
"Ck, lucu banget sih lo. Jadi adek gue aja ya." dengan gemas Rangga mengacak rambut Eljio.
Eljio segera memberontak, sampai akhirnya dia bisa terlepas dari apitan Rangga.
"Entah kenapa gue pengen muntah denger omongan lo." ucapnya dramatis.
"Ih gemes deh lo, pengen gue injek." Rangga mencubit kedua pipi Eljio dengan keras.
"Sakit anjir, dasar anak pak b-"
Rangga menaikkan sebelah alisnya saat Eljio berhenti berbicara dengan ekspresi bingung.
"Kenapa lo?" tanya Rangga.
Eljio menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Hm, lo anak siapa ya."
Rangga tertawa keras setelah mendengar ucapan Eljio. Betapa lucunya Eljio, walaupun sedang memperlihatkan ekspresi konyol tapi menggemaskan.
"Gue sekarang anaknya bapak Reynand."
"Bukan itu goblok, maksud gue sebelum lo pindah ke tubuh Rangga." Eljio melotot sempurna kearah Rangga.
Rangga mengangguk kecil.
"Dulu gue anak pak-"
Rangga terdiam, dia lupa dengan nama ayahnya.
"Gue lupa anjir!" pekiknya.
"Nama bapak sendiri kenapa bisa gue lupain ya."
Eljio memegang kalung di lehernya, dia juga merasa bingung, kenapa dia sampai lupa dengan nama orang-orang di dunianya.
"Sumpah Jio, gue lupa nama orang tua gue yang dulu. Yang gue inget nama asli gue Cakra Wiratama, sebelum gue bertransmigrasi ke tubuh Rangga Biantara." jelas Rangga dengan dramatis.
"Terus kenapa lo bisa inget gue?" tanya Eljio.
Rangga berdehem pelan.
"Entah, gue cuma inget lo karena nama lo Eljio. Persis sama seperti nama lo dulu Eljio Aldebaran, saat orang-orang manggil lo Eljio dengan otomatis otak gue memutar memori tentang lo."
Eljio mengangguk. Jika dia bisa mengingat nama depan orang-orang kesayangannya dia tidak mungkin melupakan mereka, sepertinya mulai sekarang Eljio harus menulis nama keluarganya di dalam buku.
"Em, sekarang gue tahu. Ingatan kita tentang kehidupan dulu akan perlahan-lahan menghilang."
"Gak! Jangan buat gue takut!" Eljio memekik dengan ekspresinya yang terlihat cemas.
Rangga hanya mengangkat kedua bahunya, walaupun dia kehilangan ingatan tentang kehidupannya yang dulu dia tidak peduli sama sekali. Tapi tidak bagi Eljio, dia tidak ingin sampai melupakan keluarga Aldebaran.
"Gue mau pulang, gimana caranya gue pulang." lirih Eljio dan langsung terduduk lesu.
"Mungkin ini takdir, kita gak akan bisa kembali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Incredible Figure [Selesai]
FantasyEljio Aldebaran tidak mengira jika dia akan bertransmigrasi ke dalam tubuh remaja bernama Alvaizi Eljio Brawijaya, tokoh figuran di dalam Novel My Life. Yang paling memuakkan Alvaizi bukan figuran yang baik melainkan figuran antagonis yang kisahnya...