MENGANDUNG KATA-KATA KASAR!
AWAS TYPO MENODAI MATA!Eljio tersenyum lebar saat melihat cup Ice cream yang begitu besar pemberian Gerhana karena sekarang dia tengah berada di markas Vanix. Eljio berada disini bukan untuk menjadi kawan ataupun lawan, tapi dia sedang bertamu.
"Makasih bang, lo yang terbaik deh."
"Hm." jawab Gerhana.
Rangga menatap Eljio yang sedang memakan Ice cream dengan tatapan yang sulit di artikan. Saat semua orang pergi, Rangga duduk di samping Eljio.
"Eljio ada yang ingin aku bicarakan?"
"Ngomong aja, gak usah sungkan."
Rangga menghembuskan nafasnya pelan lalu tersenyum miring, sedangkan Eljio menaikkan salah satu alisnya saat melihat senyuman Rangga.
"Cih, lo kurang kasih sayang ya sampe cari perhatian semua orang."
Eljio hanya menampilkan ekspresi datarnya saat mendengar ucapan Rangga.
"Apa gak ke balik ya, bukannya lo yang kurang kasih sayang sampe jadi lembek dan sok polos."
"Rangga, lo gak tahu gimana hidup gue tapi jangan salah bro. Seorang Eljio gak akan pernah cari perhatian." Eljio berucap sombong dan hal itu membuat Rangga menggeram kesal.
"Kenapa jadi begini sih, alurnya kacau! Dua wanita gila itu pasti bakal mukul gue lagi, kalau semuanya gagal." batin Rangga.
"Jangan sombong lo pikir dunia ini cuma berporos sama lo, enggak Eljio karena dunia ini berputar dan sebentar lagi semuanya bakal memihak gue, karena gue sang tokoh utama." jelas Rangga dengan senyuman miringnya.
Eljio sudah menduga, jika Rangga pasti tahu sesuatu tentang alur novel karena tidak mungkin jika protagonis memiliki sifat yang begitu bertolak belakang dengan alur. Satu hal yang membuat Eljio penasaran, apakah Rangga adalah sosok lain sama seperti dirinya atau memang pembawaan karakter itu sendiri.
"Hm, lo salah kawan karena dunia gue itu datar. Gue sih gak peduli mau mereka memihak lo, karena demi alex gue gak butuh mereka. Oh ya satu lagi, lo bilang lo tokoh utama kalau begitu gue adalah penulis yang akan membuat tokoh utama seperti lo menjadi tokoh tidak berguna hahaha." Eljio tertawa keras sampai Gerhana dan beberapa inti Vanix mendekat.
"Bahagia banget dek, lagi curhat apa sih?" tanya Reano sambil mencolek Ice cream milik Eljio.
"Weh bang, gak ada akhlak. Main colek makanan orang, minta di santet emang." Eljio menatap sinis kearah Reano yang hanya cengengesan.
"Babu, lo ngapain masih di sini?"
Rangga memiringkan kepalanya sambil menatap Azka.
"M-memangnya aku gak boleh di sini?" tanya Rangga.
"Ya gak boleh, jadi sebaiknya lo pergi soalnya lo ganggu persis seperti parasit." kata-kata Azka terdengar begitu menusuk sehingga membuat Rangga merasa sakit hati.
Rangga menangis kemudian berlari keluar dari markas, sedangkan Eljio yang melihat Rangga pergi kini tersenyum lebar dan menatap kursi yang tadi di duduki oleh Rangga.
"Rangga, sebenarnya lo siapa." batin Eljio.
Sedangkan Rangga berlari kearah taman, kemudian duduk di bawah pohon sambil mengusap kedua matanya dengan cepat.
"Ck, alurnya makin aneh." gumam Rangga.
"Bangsat, kenapa Eljio sikapnya jadi beda. Ah, apa jangan-jangan dia bukan tokoh aslinya. " tebak Rangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incredible Figure [Selesai]
FantasiEljio Aldebaran tidak mengira jika dia akan bertransmigrasi ke dalam tubuh remaja bernama Alvaizi Eljio Brawijaya, tokoh figuran di dalam Novel My Life. Yang paling memuakkan Alvaizi bukan figuran yang baik melainkan figuran antagonis yang kisahnya...