MENGANDUNG KATA-KATA KASAR!
AWAS TYPO MENODAI MATA!Eljio langsung menutup pintu kamar dan menguncinya, anak itu langsung menyenderkan tubuhnya yang meluruh begitu saja. Bajunya yang basah bahkan belum di ganti, rasanya sakit sekali.
"Alvaizi sesakit ini ya rasanya."
"Entah bagaimana cara lo bertahan, tapi gue salut sama lo." gumamnya.
Eljio memukul-mukul dadanya yang terasa sesak, sampai suara ketukan di pintu mengejutkannya.
Tok tok tok
"El buka pintunya, ini Mommy nak."
Eljio menghapus air matanya dan menarik nafasnya perlahan, kemudian membuka pintu dengan senyuman yang merekah di bibir tipisnya. Marcela juga tersenyum, dia tahu jika putra bungsunya ini tidak baik-baik saja dan terpaksa tersenyum kepadanya.
"Mommy masuk ya." ucap Marcela dan di angguki oleh Eljio.
"Ya ampun dek, ini bajunya basah. Cepet ganti nanti kamu demam."
Eljio mengangguk dan langsung masuk ke kamar mandi, beberapa menit kemudian dia kembali dengan hoodie abu-abu dan celana training putih yang dia pakai. Marcela langsung membantu Eljio mengeringkan rambut, setelah itu Marcela langsung mendekap tubuh putranya.
"Menangislah sayang, jangan menahannya nak."
Eljio menegang di pelukan Marcela, sedetik kemudian bahunya bergetar hebat dengan air mata yang mulai mengalir deras membentuk sungai kecil di kedua pipinya. Eljio tahu ini bukan tubuhnya, tapi perasaan sakit ini murni miliknya.
"Jio benci mereka." gumam nya membuat Marcela menegang.
Marcela langsung mengeratkan pelukannya. Inilah yang selama ini dia takutkan, Eljio yang mulai membenci Marcello dan yang lainnya. Marcela tidak ingin sampai hati Eljio penuh dengan kebencian terhadap suami dan anak-anaknya yang lain, tapi apa yang bisa Marcela lakukan. Semuanya sudah terlambat, Eljio telah membenci orang-orang itu.
"Jio denger Mommy nak, Daddy-"
"Nggak Mom." ucapnya dengan lirih.
"Jio tahu gara-gara jio Mommy gak bisa hamil lagi, karena jio harapan Mommy punya anak perempuan pupus begitu saja, seandainya Mommy tahu. Jio tidak pernah mengharapkan untuk hidup di antara kalian, jio tidak pernah menginginkan hal ini terjadi. Jika bisa jio akan meminta kepada tuhan untuk memberikan Mommy anak perempuan bukannya malah jio."
Hati Marcela terasa tersayat mendengar ucapan anaknya, selama ini dia menutup rapat rahasia besar ini. Bagaimana mungkin Eljio bisa tahu, jika seperti ini luka yang sudah di torehkan oleh suami dan anaknya yang lain pasti akan sangat membekas di hati Eljio.
"Mom, jio hanya punya Mommy. Jio janji akan jadi anak yang baik. Mommy tunggu aja jio bakal buktiin kalau ucapan mereka selama ini tentang jio salah."
"Mommy bisa keluar, jio mau tidur."
Marcela mengangguk lalu mengusap pelan rambut Eljio dan tersenyum lembut.
"Iya sayang, jio tidur aja nanti Mommy bangunin kalau sudah waktunya makan malam." Marcela mencium lembut kening putranya lalu pergi keluar.
Eljio langsung mengunci pintu kamarnya, tubuhnya meluruh ke lantai dengan punggung yang bersandar di pintu. Kedua bahunya bergetar dan isak tangis mulai keluar dari mulutnya, dia tidak bisa menahan rasa sakit di hatinya untung saja kamarnya ini kedap suara. Begitupun dengan Marcela yang langsung menangis saat Eljio menutup pintu kamarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/282741894-288-k41589.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Incredible Figure [selesai]
FantasyEljio Aldebaran tidak mengira jika dia akan bertransmigrasi ke dalam tubuh remaja bernama Alvaizi Eljio Brawijaya, tokoh figuran di dalam Novel My Life. Yang paling memuakkan Alvaizi bukan figuran yang baik melainkan figuran antagonis yang kisahnya...