MENGANDUNG KATA-KATA KASAR!
AWAS TYPO MENODAI MATA!Pertandingan basket selesai dan tentu saja SMA Cahaya Bangsa yang menjadi tuan rumah yang juga menjadi pemenangnya. Eljio sudah tahu jika sekolahnya akan menang, tentu saja karena kejadian ini ada di dalam alur. Hanya saja seharusnya yang sekarang di kelilingi oleh para anggota basket itu Sakira si tokoh utama, bukannya dia.
"Kenapa tidak mendukung abang." kata Gevano sambil menatap datar kearah Eljio.
"Kau tidak penting." bukan Eljio yang menjawab, tetapi Arga.
Air muka Gervano seketika gelap, kepalan tangannya hampir saja menyentuh wajah Arga jika saja pria itu tidak menghindar. Bibir tipis Eljio langsung melengkung ke bawah saat melihat pukulan itu tidak kena.
"Padahalkan gua pengen liat si Arga bonyok." batinnya.
"Eljio ya."
Eljio menoleh kearah Gervano yang menyebut namanya. "Kenapa lo nyebut-nyebut nama anak ganteng."
Bukannya menjawab Gervano hanya tersenyum miring, membuat Eljio seketika merinding. Dia heran kenapa para karakter Novel selalu menampilkan senyuman mengerikan itu, memang terlihat keren tapi tetap saja seperti menghadapi iblis jahat.
"Jangan deket-deket adek gue!" Gara mendorong bahu leader geng Garuda itu, kemudian menatap bengis kearahnya. Gervano hanya berdecih, awalnya dia ingin membalas perbuatan Gara, tetapi karena ini belum waktunya jadi dia memilih pergi.
"Gervano itu karakter jahat di alur Novel, sama seperti Krisar. Apa jangan-jangan gue mati di tangan tu orang." batin Eljio.
Eljio menggelengkan kepalanya kemudian melangkah pergi, anak itu duduk di bawah pohon di taman belakang. Sampai tiba-tiba sang tokoh utama datang dan menatap benci kearahnya, menarik bukan.
"Hallo budak jahat." Eljio melambaikan tangan kearah Sakira, tentu saja Sakira langsung menepis tangan Eljio.
"Lo bisa gak sih jangan ikut campur rencana gue!" Sakira berteriak di depan muka Eljio, sehingga anak itu mundur beberapa langkah ke belakang.
"Babi biasa aja lo njir! Cewek kok kasar tak suka saya tak suka." tangan Eljio bergerak untuk mengusap wajahnya yang sedikit terkena ludah Sakira.
"Lo tahu, seharusnya inti Rajam bahkan inti Garuda dan Vanix benci banget sama lo anjing! Bukan itu aja, seharusnya Krisar juga bahkan seharusnya lo nindas Rangga tapi kenapa lo malah gak peduli gini!"
Eljio mengusap kupingnya pelan sambil memutar bola matanya malas.
"Lu tahu kak, gue paling males ladenin cewek cerewet." balas Eljio.
"GUE GAK PEDULI! JAWAB AJA PERTANYAAN GUE SIALAN!"
"Woah-woah, santuy kak jangan pake urat."
Sakira semakin geram sedangkan Eljio terkekeh pelan melihat ekspresi kesal sang tokoh utama.
"Lo harus jauhi mereka semua, kalau enggak lo bakal tahu akibatnya!" ancam Sakira.
"Ekhem, dengar ya kakak yang baik di depan tapi busuk di belakang. Ane gak pernah peduli sama mereka, tapi merekanya aja yang sering deketin ane malah ngekorin kayak anak ayam. Dari dulu ane diem-diem aja kagak deketin mereka, malahan mereka yang datang sendiri kak. gue fine-fine aja jauh sama mereka, kalau mau ambil aja kak rantai sekalian." jelas Eljio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incredible Figure [Selesai]
FantasyEljio Aldebaran tidak mengira jika dia akan bertransmigrasi ke dalam tubuh remaja bernama Alvaizi Eljio Brawijaya, tokoh figuran di dalam Novel My Life. Yang paling memuakkan Alvaizi bukan figuran yang baik melainkan figuran antagonis yang kisahnya...