Part 12

42.9K 4.7K 223
                                    

MENGANDUNG KATA-KATA KASAR!
AWAS TYPO MENODAI MATA!

Hari ini sekolah di pulangkan dengan cepat, karena guru-guru sedang mengadakan rapat dan lagi Eljio di jemput oleh Arsa. Eljio memasang headset di kedua telinganya sambil memandang jalanan, tiba-tiba dahinya mengerut saat melihat sosok Dewa yang duduk sendirian di halte bus.


"Dek."

Arsa memanggil Eljio, namun anak itu tidak menjawab. Akhirnya Arsa menepuk bahunya sedikit keras, sehingga Eljio terkejut dan langsung melepaskan headset di kedua telinganya.

"EH! MONYET!" latahnya membuat ekspresi Arsa langsung berubah datar.

"Bibir mu itu, ingin abang cubit."

"Ya abang sih, ngagetin. Orang lagi bengong juga."

"Mikirin apa sih?" tanya Arsa.

"Biasa, mikirin dia yang gak pasti." jawab Jio santai.

Arsa menggelengkan kepalanya setelah mendengar ucapan Eljio, lalu mereka melanjutkan perjalanan. Saat sampai di mansion, Eljio langsung masuk ke kamar dan memberesihkan diri.

Setelah selesai dengan kegiatannya, Eljio pergi keluar dan meluncur di pegangan tangga sambil bersiul, anak itu bahkan mengabaikan tatapan tajam dari Marcello yang sedang bersantai di ruang keluarga.

"Matanya bisa di kondisikan, kalau sampe loncat keluar serem." ucapnya sambil melewati Marcello begitu saja.

Marcello menghela nafasnya, percuma saja menatap tajam Eljio, karena anak ini bahkan sama sekali tidak takut dengannya.

"Daddy ingin bicara."

Eljio tidak mempedulikan ucapan Marcello, anak itu tetap berjalan tanpa menoleh ataupun merespon. Marcello murka, sampai pria itu melemparkan IPad miliknya ke meja, sehingga menimbulkan suara yang begitu keras.

BRAK!

"Berani sekali kau mengabaikan Daddy!"

"Ck, marah mulu dah mana marahnya ngerusak barang." jawab Eljio sambil membalikan tubuhnya dan menatap Marcello dengan tatapan sinis.

"Eljio, jangan membuat Daddy marah."

"Terus lo mau apa kalo marah! Bunuh gue, silahkan gue gak takut kalau dengan cara itu lo puas."

Mendengar ucapan Eljio, Marcello semakin naik pitam.

"JAGA UCAPAN MU ELJIO!"

"KENAPA HAH!" tanya Jio.

"KARENA KAU PUTRA KU!"

Eljio terdiam, tapi tiba-tiba dia langsung tertawa. Seakan ucapan Marcello itu hanyalah sebuah lelucon.

"Putru mu haha yang mana tuan? Yang tak di anggap atau yang terbuang."

"BASI TAHU GAK SEDARI AWAL LO GAK PERNAH NGANGGEP GUE ADA!" teriak Eljio, lalu berjalan pergi.

"JANGAN MEMANCING AMARAH DADDY ELJIO!"

Eljio menegang lalu membalikan tubuhnya untuk melihat Marcello, kedua kakinya tiba-tiba gemetar saat melihat tatapan Marcello yang tidak seperti biasanya. Begitu tajam, dingin dan mengintimidasi.

Incredible Figure [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang