Part 9

50K 5.2K 354
                                    

MENGANDUNG KATA-KATA KASAR!
AWAS TYPO MENODAI MATA!

Eljio turun keluar dari dalam mobil sport milik Krisar, anak itu mengucapkan terimakasih dan melambaikan tangannya saat Krisar pergi. Eljio menghela nafasnya kemudian berjalan masuk ke dalam Mansion.

Grep!

Eljio mematung, kedua matanya melotot kaget saat mendapatkan pelukan tiba-tiba. Eljio bisa merasakan jika bahu kanannya basah, sepertinya orang yang memeluknya ini menangis, tapi menangis kenapa.

"Maaf."

Entah kenapa tiba-tiba kedua mata Eljio memanas mendengar suara yang begitu lirih. Orang yang memeluknya adalah Galuh, pria yang selalu cuek dengan sekitarnya.

"Lo gak sinting tiba-tiba kan?" tanyanya tiba-tiba.

Galuh melepaskan pelukannya lalu menatap Eljio dengan sendu, adiknya bahkan tidak percaya jika ini benar-benar dirinya. Sepertinya Galuh harus memulai kembali semuanya dari awal, walaupun sudah terlambat tapi dia akan tetap berusaha untuk menjadi kakak yang baik untuk adik bungsunya.

"Maafin abang dek, selama ini abang jahat. Jio boleh pukul abang, tendang abang bahkan caci maki abang, tapi abang mohon jangan benci abang dek." suara Galuh terdengar sangat menyedihkan.

Eljio sedikit terharu saat mendengar ucapan Galuh, karena dia memang benar-benar ingin memukul dan menendang Galuh, bahkan ingin berteriak di depan wajah datarnya yang sekarang terlihat sangat menyedihkan, S
seperti anak ayam yang kehilangan induknya.

"Semuanya berubah, karena kehadiran gue." batinnya.

Eljio tersenyum tipis lalu menonjok pelan dada bidang Galuh, hal yang selalu dia lakukan kepada Aldevaro jika pria itu menampilkan ekspresi sedih di hadapannya.

"Lebay."

Galuh mengerjapkan kedua matanya dengan pelan, Galuh semakin terkejut saat melihat tawa kecil Eljio.

"Lo lucu, tampang preman hati hello kitty. Hahaha.... " celetuk Eljio di akhiri tawa lebarnya.

Senyuman Galuh mengembang sangat indah, sampai pria itu menitikkan air mata dan kembali memeluk Eljio sambil menangis sesenggukan seperti anak kecil.

"Sekali aja panggil gue abang." pinta Galuh membuat Eljio terdiam.

"Berani bayar berapa lo." kata Jio membuat ekspresi Galuh menjadi datar.

"Canda ngab, baperan amat jadi laki."

"Jangan benci abang." suara Galuh terdengar begitu lirih, membuat Eljio ingin tertawa. Tapi dia takut jika Galuh mengamuk dan menghancurkan Mansion.

"Jio gak akan benci abang, tapi ada syaratnya." ucapnya membuat Galuh mengangguk cepat.

"Apapun akan abang lakukan."

"Yakin lo bang, syaratnya mahal loh."

"Abang tidak peduli, yang penting jio mau maafin abang." ucapan Galuh terdengar begitu meyakinkan, membuat hati Eljio menghangat.

"Hm.... Abang minggir dulu, jio mau ke atas."

"Abang gendong!"

Eljio langsung naik ke punggung Galuh, dia tersenyum manis. Eljio tidak pernah mengira jika alurnya akan seperti ini, dimana saudaranya meminta maaf. Eljio menyenderkan kepalanya di bahu kanan Galuh, dulu dia memiliki satu abang. Sekarang dia memiliki dua, tidak. Tapi empat, Aldevaro, Galuh, Krisar dan Reano.

Incredible Figure [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang