Epilog

44.6K 4K 402
                                    

AWAS TYPO MENODAI MATA!
Mimpi •
- jangan khawatir aku akan membuat mu aman dari kenyataan. ◜‿◝

3 tahun kemudian

Eljio mendongak menatap senja yang tampak indah, senyuman tipis terukir di bibirnya. Waktu berjalan begitu cepat, sudah lewat tiga tahun semenjak dia koma. Sekarang dia sudah menjadi salah satu mahasiswa di Harvard University, Eljio sangat bahagia walaupun kehidupannya tampak ada yang kurang tanpa kehadiran mereka.

Dia ingin egois, namun semuanya sia-sia. Apapun yang dia lakukan, dia tetap tidak akan pernah kembali bertemu dengan mereka.

Eljio sekarang sudah beranjak dewasa, dia ingin menulis kisahnya dan menjadikannya sebagai novel. Namun dia takut untuk memulai, seandainya saja Eljio dapat keberanian dia akan menerbitkan kisahnya yang dapat dia edit alurnya dengan mengikuti keinginannya sendiri.

"Tuhan, Eljio terlalu egois untuk meminta lebih. Dapat kembali ke dunia nyata aja, Eljio bersyukur."

Dalam lubuk hatinya dia ingin dapat di pertemukan kembali dengan mereka, namun bukankah dia egois. Dulu dia menyerah dan ingin kembali, tapi setelah kembali dia malah ingin mengulang semuanya dari awal.

Jika ditanya apakah dia merindukan mereka, maka Eljio akan menjawab sangat. Walaupun mereka menorehkan banyak luka, tapi mereka tetap keluarga dan sahabatnya.

Dia perlahan mengambil sebuah lukisan dan mengusapnya dengan pelan, melukis menjadi hobinya setelah bangun dari koma. Tidak mudah untuk melupakan orang-orang itu, sehingga Eljio melukis wajah mereka.

"Untuk Daddy, jangan pernah berpikir Eljio membenci Daddy. Kenyataannya Eljio sangat menyayangi Daddy entah itu Eljio Aldebaran ataupun Alvaizi." Matanya memancarkan kesedihan namun juga rasa rindu yang membara.

Eljio meletakkan lukisan tersebut kemudian mengambil lukisan lainnya.

"Untuk Mommy, terimakasih karena telah menyayangi Eljio. Walaupun singkat tapi kasih sayang dan perhatian dari Mommy membekas di hati Eljio. Kita gak akan mungkin bisa bertemu lagi, namun Eljio berharap Mommy bisa datang ke mimpi Eljio. Makasih untuk waktu singkatnya Mom." Kasih sayang Marcella sangatlah nyata, walaupun bukan ibu kandungnya. Eljio tetap merasa nyaman, dia meletakkan kembali lukisan tersebut kemudian mengambil lukisan lainnya.

"For sodara gubluk, Lucas dog, Daniel kambing, bang Galuh sayang, twins setan kalian adalah benteng kokoh untuk Eljio, walaupun menorehkan luka kalian tetap kakak yang baik dasar orang-orang tsundere hahaha." Eljio tertawa keras saat mengingat pertengkarannya dengan orang-orang ini. Dia rindu, sungguh. Bisakah Tuhan berbaik hati untuk mempertemukan mereka kembali.

"Bang Krisar, you pasti sad karena kehilangan gua. Semoga aja selalu bahagia ya bang, walaupun tanpa gue. Eljio juga minta maaf karena ingkar janji sama Abang." Dia mengambil lukisan Krisar, orang ini yang paling dia rindukan. Dulu dia sudah berjanji akan menunggu Krisar pulang, tapi takdir berkata lain. Malah dia yang pergi untuk selama-lamanya.

"Bang Reano, tetep jadi orang humoris. Adek sayang abang, makasih atas perhatiannya." Eljio selalu ingin tertawa jika melihat wajah Reano.

Pria dengan senyuman lebar itu adalah satu-satunya orang yang memiliki selera humor tinggi, bagi Eljio. Reano tidak perlu melontarkan lelucon untuk membuatnya tertawa, karena saat Reano menatapnya saja Eljio sudah tertawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Incredible Figure [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang