"Ini kan Pak alamat apartemennya?" Tanya sopir taksi daring kepada Devan dan Vania.
Devan mengangguk. "Iya benar Pak." Beberapa detik kemudian Devan baru tersadar, kalau ia lupa membawa kursi roda untuk Vania.
"Kenapa Pak, kayak bingung begitu?" Si Sopir ikutan bingung.
"Anu Pak, saya lupa bawa kursi rodanya. Istri saya kakinya lagi sakit, agak susah buat jalan."
Mendengar hal itu, Vania juga kaget. Bagaimana ini?
"Yowis, digendong aja istrinya Pak."
Mata Vania melotot.
Tidak ada pilihan. Ide si Bapak boleh juga.
"Kamu yakin Van? Di sini banyak orang." Ucap Vania saat Devan mencoba menggendong Vania dengan gaya bridal.
"Yakin. Yakin banget malah."
Tanpa membuang waktu, Devan segera melakukannya. Benar saja, secara spontan semua mata tertuju pada mereka berdua.
Devan berjalan santai membawa Vania. Tapi, Vania justru sebisa mungkin menahan rasa malu yang luar biasa.
Syukurlah ketika di lift kondisinya sepi. Hanya ada mereka berdua.
"Syukur deh sepi." Ujar Vania.
"Kenapa Yang? Ngebayangin bikin baby di sini ya?"
"Apaan sih Van. Itu mah pikiran kamu yang mesum."
"Oh kirain udah siap bikin baby."
"Ish. Nia malu tau diliatin orang kayak tadi."
"Oh,"
"Kok cuma Oh sih Van." Vania menggerutu.
"Ya udah. Ahhh..." Devan malah mendesah.
Plakkkkk! Kembali. Vania mulai KDRT lagi.
"Gak gitu juga konsepnya Devaaaaan..."
....
"Akhirnya selesai juga." ucap Netta saat berkas-berkas tersebut telah selesai ia kerjakan.
"Lo mau langsung pulang apa ke rumah sakit?" Tanya Arfan.
Netta mengerutkan dahi. Darimana ia tahu kalau belakangan ini Netta sering bolak-balik ke rumah sakit.
"Mau kemana ge, bukan urusan lo juga kan?" Sinis Netta.
"Maksud gua bukan gitu. Kalau lo mau, bisa gua anter."
Deg! Tahan Netta Tahan. Kamu jangan meleleh saat ini juga. Ingat! Apa yang telah Arfan lakukan padamu tempo hari.
"Gak perlu. Gua bisa pulang sendiri."
"Tapi, ini udah sore"
Netta tidak mengindahkannya. Ia segera berbalik badan. Berniat berjalan meninggalkan Arfan. Tapi, langkahnya terhenti, saat ia merasakan bajunya tertahan sesuatu.
Netta menghela napas panjang. "Udah deh Fan, gak usah berlaga sok baik di depan gua! Gua udah maafin lo! Jadi, berhenti bersikap kayak gini di depan gua!"
"Gua bisa pulang sendiri. Jadi, jangan paksa gua Fan!"
"Tapi, Net." Ujar Arfan.
"Gak ada tapi-tapian Fan." Netta berusaha melangkah lagi, tapi bajunya masih tertahan sesuatu.
"Cukup! Fan! Cuku---" Netta berbalik badan. Tapi, apa yang ia lihat kemudian benar-benar membuatnya malu.
Rupanya yang menahannya bukan Arfan. Tapi, bajunya justru menyangkut pagar teralis pelapis pintu kelas.
Arfan menatapnya dengan tatapan tak terdefinisi.
Kepalang malu, Netta dengan cepat beranjak.
"Kenapa sih gue jadi orang kepedean banget!"
Netta berjalan menuju depan Sekolah. Berniat menunggu angkot yang biasa datang. Cukup lama dia menunggu, tapi tidak ada satupun angkot yang melintas.
"Tin... Tin..." suara klakson motor membuatnya terkejut.
"Ayo, biar gua anterin pulang." Tawar Arfan. Yap, laki-laki itu adalah Arfan.
"Gak usah." Ketus Netta.
"Gua serius nih. Lo mau langsung pulang, atau ke rumah sakit dulu?"
"Dari pada nungguin angkot. Ini udah mau maghrib lho." Lanjut Arfan.
"Gak perlu, biar gua pesen ojol."
Tanpa banyak berpikir, Netta segera membuka aplikasi Ojol. Tapi, lagi-lagi Netta ketiban sial. Handphonenya kehabisan baterai.
Arggggghhhhhhhhhh... rasanya Netta ingin berteriak dalam hati.
Arfan tersenyum. "Itu tandanya lo harus pulang bareng gua."
Netta cemberut. "Ya udah. Mana helmnya?"
Arfan menyodorkan helm cadangan miliknya. Wangi maskulin khas lelaki langsung tercium dari benda tersebut.
Aduh Tata, lo harus tahan. Jangan meleleh. Gumamnya dalam hati.
Ketika diperjalanan, tidak ada perbincangan sama sekali antara Arfan dan Netta. Situasi ini benar-benar tidak mengenakan bagi Netta. Di satu sisi, ia ingin sekali move on dari Arfan. Tapi, di sisi lain, kenapa sifat Arfan mendadak aneh begini?
"Ta?" panggil Arfan
Netta menghembuskan napas panjang "Apa!"
"Pacaran Yuk!"
Adu Aduah. Kalian setuju gak, kalau Tata sama Arfan pacaran?
Publish : Sabtu, 28 Agustus 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Devan [END]
Teen Fiction15+ Devan Baskara Mahendra adalah Badboy kelas kakap di SMA Garuda yang terpaksa harus menikah dengan Agatha Vania Kirana yang tak lain adalah perempuan yang sangat membencinya. Apakah yang akan terjadi? Start : 27 Januari 2021 Finish : 22 Januari 2...