MwD | Sebuah Kabar.

4.1K 208 12
                                    

Vote dong😅

Vania berjalan memasuki halaman SMA Garuda dengan begitu semangat. Ia benar-benar tidak sabar untuk mendaftarkan diri pada seleksi awal SNMPTN.

Tidak ada berubah, hanya saja Vania mendadak merasa heran dengan berbagai tatapan siswa-siswi di sekolahnya. Tatapan mereka terasa seperti mengintimidasi, belum lagi beberapa dari mereka terlihat seperti berbisik-bisik saat Vania melintas di hadapannya.

Vania menghela napas panjang. Ia tidak mau mengambil pusing dengan semua ini. Tapi, semakin ia berjalan masuk ke dalam sekolah tatapan mata dari murid-murid SMA Garuda semakin aneh. Hampir semua orang-orang yang ia lewati memberi respon yang sama.

Bahkan, sayup-sayup Vania dapat mendengar ucapan mereka.

"Gua kira dia alim, eh tau-taunya seperti lonteh."

"Padahal cantik, pinter lagi. Tapi, kalau kelakuannya kayak gitu tetep aja terkesan murahan."

"Perutnya gendutan gak sih? Fix ini sih bener kata anak-anak."

"Zaman sekarang tuh aneh ya. Seorang yang kita kira baik, bisa jadi dia lagi sembunyi di balik topengnya."

Kuping Vania semakin memanas. Ia tidak tahu apa dan siapa yang sedang mereka bahas. Tapi, Nia yakin dari gelagatnya pasti sedang ada yang tidak beres .

Vania terus berjalan. Sebisa mungkin ia tidak mengindahkan itu semua. Toh, sampai saat ini ia merasa tidak berbuat kesalahan maupun punya masalah sedikitpun dengan mereka.

Namun, secara tiba-tiba langkahnya terhenti saat mendapati puluhan murid tengah memperhatikan mading di hadapannya. Spontan, mereka melirik ke arahnya saat sadar akan kehadirannya. Lagi,tatapan mereka semua berhasil mengintimidasi Vania.

Mereka menggeserkan tubuhnya saat melihat Vania melangkah keheranan.

Perlahan, Vania melangkahkan kaki maju. Memastikan apa yang mereka pandangi tadi.

Mata Vania melotot, Jantungnya terasa hampir copot. Ia benar-benar terkejut saat melihat sebuah foto yang terpampang di mading tersebut.

Foto itu adalah foto pernikahannya dengan Devan beberapa bulan yang lalu. Tidak hanya satu, tapi ada beberapa foto lainnya yang menampilkan kemesraan Devan dengannya.

"Udah hamil berapa bulan lo Van?" Seseorang melemparkan pertanyaan menohok tersebut pada Vania. Ralat! Itu bukan pertanyaan tapi sebuah pernyataan yang bernada hinaan.

"Pantes aja ya, dia kalau berangkat sekolah pakai jaket. Oh, ternyata buat nutupin kandungannya toh."

Vania menyeka air mata yang mulai terjun di pipinya. "Tapi, hiks...hiks... ini se...mua gak se...perti...hiks...hiks apa yang kalian tu...tuduhin ke Nia...hiks...hiks..."

"Alah! Alesan!" Ucap mereka tidak percaya dengan Vania.

"Be...beneran, Ni...Nia gak ha...mil hiks...hiks..."

"Terus maksud foto itu apa hah?" Suara semakin riuh. Mereka semua benar-benar menyudutkan Vania sekarang.

"Tapi, sumpah Nia gak ham-" ucapan Vania terpotong.

"Cukup! Udah deh Van! Asal lo tahu kelakuan lo ini bener-bener bikin orang berpandangan kalau cewek sepolos lo aja bisa sebinal ini. Apalagi dengan kita? Cukup lo aja yang sok suci. Jangan bikin orang lain berpandangan yang sama dengan kita! Kelakuan lo ini benar-benar kayak lonte tau gak? Ini sama aja ngerendahin kita semua!" Cerca seseorang, diikuti dengan sorakan ke arah Vania.

Jleb!

Kata-kata tersebut benar-benar menyakitkan bagi Vania. Bahkan sangat sakit.

Mendengar keributan, beberapa orang guru datang menghampiri. Berusaha memastikan apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Respon guru-guru tersebut mendadak kaget. Bahkan sangat kaget saat melihat foto yang terpampang di mading.

"Nia, kamu ikut ibu ke ruang BK sekarang. Ibu, ingin dengar penjelasan semua ini dari kamu."

.....

Seisi Garuda mendadak terkejut saat mendengar kabar tentang Vania. Tak terkecuali dengan Netta.

Ia bergegas berlari menelusuri lorong tempat dimana mading tersebut terpampang. Tapi, ketika ia sampai suasananya sudah sepi. Dengar-dengar, Vania sudah dibawa ke ruang BK untuk dimintai klarifikasi tentang ini semua.

Tapi, yang membuat Netta aneh siapa yang tega membocorkan kabar dan menyebarkan fitnah ini? Seingatnya cuma beberapa orang yang tahu kalau sebetulnya Vania dan Devan sudah menikah.

Tak lama setelah kedatangannya. Arfan, juga datang. Hanya beberapa detik Arfan menatap foto-foto Vania dan Devan di mading tersebut. Setelahnya ia bergegas berlari dengan kencang.

Dari gerak-geriknya Netta mendadak curiga. Tanpa ragu, perempuan itupun mengikutinya. Ia yakin, ini semuanya ada kaitannya dengan Arfan. Mengingat, Arfan adalah satu orang yang tahu kalau Vania dan Devan sudah menikah.

Arfan rupanya berlari menuju rooftop.

"Maksud lo apa hah?" Tanya Arfan dengan nada emosi kepada seorang perempuan di depannya.

Bella tersenyum licik. "Gak ada. Gua cuma menjalankan pilihan lain dari rencana kita yang gagal."

"BANGSAT! MAKSUD GUA GAK KAYAK GINI JUGA BEL! LO SADAR GAK SIH, LO UDAH BIKIN HIDUP ORANG LAIN HANCUR, HAH?"

Plaaakkkkkkkk! Sebuah tamparan berhasil mendarat di pipi mulus Arfan.

Kontan, Arfan dan Bella terkejut.

"Jadi, ini semua rencana kalian berdua Fan?"

Terimakasih udah mau mampir

Publish : 25 Mei 2021


Married with Devan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang