24

7.2K 588 10
                                    







.




.

"emm permisi"

Lucas masuk sambil menggaruk-garuk tengkuknya tidak jelas karena takut mengganggu acara lamaran mendadak Jeno kepada jaemin saat ini, tapi dia harus membicarakan ini juga dengan jaemin

"Ada apa?" Tanya jaemin menaikkan alisnya meskipun sebenarnya dia masih sedikit malu karena pasti Lucas dan sahabatnya yang lain diluar tau apa yang sebelumnya terjadi.

Apalagi Lucas yang selalu penasaran itu

"Park jihoon sedikit membuat keributan dimarkas Na. Dia berteriak-teriak tidak jelas saat mengetahui kematian  park siyeon" jawab Lucas

"Berdebah itu masih berani macam-macam?" Ucap jaemin kemudian menghela nafas dia menatap logan sebentar

"tidak bisakah kalian yang mengurusnya, aku tidak mungkin meninggalkan logan disini" ucap jaemin lagi

"Biar aku saja. Dia menyakiti anakku berarti dia adalah urusanku. " ucap Jeno

Jaemin entah kenapa dia merasa sedikit terharu mendengar Jeno yang mengatakan kalau logan adalah anaknya walaupun memang itu kenyataannya. Tapi dia belum terbiasa saja

"Kali ini jangan berbelas kasihan lagi. Kupikir mereka berdua memang sudah tidak ada gunanya hidup lagi" ucap Lucas diangguki oleh Jaemin

"Baiklah. Sayang aku pergi dulu ya, setelah selesai aku akan balik kesini lagi" ucap Jeno kemudian mengecup kening jaemin lembut membuat si pemilik tersipu.

Apa ini?

Ah sepertinya jaemin sudah gila apalagi Jeno melakukannya didepan sahabatnya

"Ekhmm aku duluan saja" Lucas menggerlingkan matanya menggoda jaemin sebelum berbalik meninggalkan ruangan itu

Jeno juga akhirnya keluar mengikuti Lucas yang sudah keluar.

Jaemin menghela nafas "jagoan Buna ayo bangun. Logan tidak mau melihat siapa ayah logan hm? " Ucap jaemin menatap anaknya yang masih tertidur itu.

Apa jaemin harus berbahagia sekarang?

Tapi kenapa saat ini perasaan jaemin gelisah seperti ini. Dia sudah berhasil menyelamatkan logan, shotaro bahkan park jihoon sudah tidak bisa melakukan apapun lagi saat ini tapi kenapa dia masih merasa ada yang masih belum beres.

Jeno sampai di markas Dark Shawl diikuti juga oleh Lucas dan juga jungwoo.

Renjun dan hyunjin sudah pulang karena mereka juga memiliki urusan masing-masing setelahnya.

"Serahkan saja padaku" ucap Jeno.

Lucas dan Jungwoo akhirnya mengangguk, mereka lebih baik membersihkan diri karena badan mereka terasa lengket setelah bertarung sebelumnya bahkan dibahu mereka masih ada noda darah sedikit

Jeno turun ke ruangan bawah tanah dimana park jihoon saat ini. Bisa dia dengar teriakan frustasi dari laki-laki itu

"Lepaskan aku sialan!" Teriak park jihoon lagi setelah melihat kedatangan Jeno

"Setelah kau mencelakai kakak dan putraku?" Sinis Jeno kemudian terkekeh

"Putra?" Tanya jihoon kaget

Jeno menyeringai "anak kecil yang kau lukai itu. Dia putraku, kau menyakiti putraku yang tak bersalah sama sekali. Lalu alasan apa yang harus ku terima untuk bisa melepaskan mu?" Tanya Jeno

"Aarhhhh brengsek! Akan kubunuh kau!" Teriak jihoon padahal kondisinya saja sudah babak belur seperti itu

"Siyeon. Kau apakan adikku? Kau kekasihnya, kenapa kau menyakitinya juga" ucap jihoon

Dark Shawl  |Nomin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang