18

7.4K 583 2
                                    





.

Setelah penggebrakan yang dilakukan oleh jaemin tadi, ah bukan penggebrakan tepatnya. Tapi memang itu sudah direncanakan sebelumnya oleh mereka untuk membawa siyeon.

Dan disinilah mereka sekarang, di ruang eksekusi milik Dark Shawl.

Ruangan bawah tanah yang gelap, penuh dengan deretan berbagai macam senjata yang dapat digunakan untuk menghabisi target mereka.

Ruangannya sedikit lembab karena tidak dimasuki udara sama sekali dan benar-benar tertutup, mengerikan itulah lebih tepatnya.

Dengan siyeon yang sudah tidak sadarkan diri akibat sedikit suntikan yang diberikan oleh jaemin.  entah cairan apa yang dia masukkan.

Niatnya Jaemin sudah ingin menghabisinya saja tadi, tapi mengingat janjinya kemarin kepada haechan untuk melihatnya sendiri ketika jaemin menghabisinya. Jadilah mereka hanya akan mengurung siyeon saja dulu.

Lagipula park jihoon masih belum datang menemani sang adiknya itu.

“biarkan dia. Lucas kau bertanggung jawab untuk menjaga jalang ini” ucap jaemin setelah itu berlalu pergi meninggalkan ruangan pengab itu.

“Siap Na” ucap Lucas



Jaemin sekarang sudah merebahkan dirinya di kasur besar miliknya yang tersedia di markas ini. Belum lama dia berdiam diri dikamar tersebut, Jeno masuk ke dalam dan ikut merebahkan dirinya di samping jaemin. Memeluk jaemin dari belakang dan tentu saja itu mengejutkan untuk jaemin.

“diam Na. Aku kangen” ucap Jeno saat jaemin bergerak gerak didalam pelukannya

“kau kangen huh? Tadi saja kau tampak menikmati kegiatan panasmu dengan siyeon” ucap jaemin dengan kesal membuat Jeno terkekeh.

Apa Jaemin sedang merajuk?

“kenapa? Kau cemburu?” tanya Jeno. Sudah tau jawabannya tapi masih saja menggodanya

“tidak. Kenapa aku cemburu, sana lanjutkan saja kegiatan kalian lagi. Siyeon ada di ruangan bawah sana” ucap jaemin menunjuk pintu keluar dan berusaha melepaskan tautan tangan Jeno dipinggangnya

“tidak. Aku punya yang lebih cantik dan lebih segalanya disini. Kenapa aku harus mencari yang lain?” jawaban Jeno membuat pipi jaemin merah merona.

Jeno semakin mengeratkan pelukannya pada jaemin.

Dia suka ketika memeluk Jaemin seperti ini, wangi khas tubuh Jaemin benar-benar menjadi kesukaannya

"Jangan cemburu baby. Aku hanya milik mu kau tau itu. Aku tidak akan melakukan apa apa dengan wanita murahan itu. Aku bahkan tidak bernafsu dengannya karena hanya kau saja yang bisa membuatku merasakan itu" ucap Jeno lagi

Persetan dengan dia yang marah-marah tadi. Ah jaemin jadi kesal kan, kenapa hati dan pikirannya tidak sejalan seperti ini?

“Na”

“Hmm”

“Nana” ucap Jeno lagi

“apa Lee Jeno” jawab jaemin dan berbalik menghadap kekasih tampannya

“kangen” ucap Jeno lagi

“aku disini, dihadapan mu. Kenapa kau kangen?” tanya jaemin

“Bukan itu” jawab Jeno lalu dia langsung menyambar bibir merah muda milik jaemin tanpa seizin empunya “tapi ini” lanjutnya

Jaemin tentu kaget dan sontak saja dia membulatkan matanya dengan apa yang dilakukan oleh Jeno saat ini. Gigitan kecil yang Jeno berikan menyadarkan keterkejutan jaemin, perlahan dia mulai terlarut dalam ciuman dan lumatan yang diberikan oleh jeno.

Dark Shawl  |Nomin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang