19

7.5K 600 11
                                    

.

.

Pagi harinya jaemin yang lebih dulu bangun langsung meringis merasakan perih dibagian bawahnya dan juga pinggulnya yang terasa kebas

Perutnya terasa berat yang ternyata tangan Jeno yang tertidur di sampingnya seraya memeluk tubuhnya dari belakang. Jangan lupakan kedua nya masih dalam keadaan naked

Jaemin memutar tubuhnya dan menatap Jeno yang masih tertidur pulas itu

Tentu saja, bahkan mereka baru berhenti sekitar jam 4 subuh tadi

Wajah tampan Jeno dengan mata tertutup itu terlihat begitu tampan dimata jaemin. Memang jaemin tak akan bisa menyangkalnya, Jeno akan selalu tampan di keadaan apapun

Tangan jaemin naik untuk menelusuri lekuk wajah Jeno, hidung bengir kesukaan jaemin

Jaemin tersenyum karena sekarang ada Jeno dihadapannya dan dalam kisahnya sekarang kembali ada sosok Jeno yang melengkapi

"Apa aku sangat tampan sampai kau betah melihatku hm? " Jeno Bertanya dengan suara serak nya

Jaemin langsung terkejut

"Sejak kapan kau bangun? " Tanya jaemin

Jeno membuka matanya, tepat beradu langsung dengan iris coklat jaemin

"Sejak sebelum kau bangun" Jawab Jeno

"Lalu tetap berpura-pura tidur? " Tanya jaemin lagi

Jeno tersenyum dengan gemas mengecup hidung mungil jaemin

"Iya, karena aku masih ingin memelukmu seperti ini" Jawab Jeno

Menyebalkan

Tangan Jeno yang sejak tadi sudah bertengger di pinggang jaemin berubah mengelus pinggang itu

"Apa ini terasa sakit? " Tanya Jeno

"Jelas saja, berapa ronde kau menggempur ku? Kau bahkan seperti hewan di musim kawin" Sungut jaemin

Memang tidak bohong, bahkan jaemin yakin untuk berjalan saja pasti akan terlihat aneh nantinya. Bisa-bisanya Jeno bermain kasar padanya semalam, walaupun nikmat yang didapat tetap saja setelah itu jaemin merasakan ngilu di area intinya

"Kau tau? Awalnya memang aku tak berniat begitu. Tapi yang semalam benar-benar nikmat na sampai aku lupa diri" Ucap Jeno

Jaemin semakin mendelik "dasar kantong hormon" Ucapnya

"Bagaimana aku bisa tahan jika kau seindah ini?" Tanya Jeno

Ah sudahlah

"Terserah kau saja, sekarang bantu aku untuk mandi. Pinggang ku benar-benar Kebas" Pintar jaemin

Jeno menggeleng "nanti saja, semalam aku sudah membersihkan mu sebelum tidur" Ucap Jeno

Jeno semakin memeluk jaemin erat, menenggelamkan wajahnya di leher jaemin. Aroma tubuh jaemin Benar-benar memabukkan baginya

"Na" Panggil Jeno setelah beberapa saat keduanya hening

Jaemin hanya bergumam

"Apa dulu aku sering menyakiti mu?" Tanya Jeno

Jaemin yang awalnya sudah nyaman dipelukan Jeno akhrinya memilih memberi sedikit jarak hingga dia bisa menatap Jeno langsung

"Maksud mu? " Bukan menjawabnya, jaemin balik bertanya

"Apa aku dulu sering menyakiti mu? Apa aku dulu laki-laki brengsek dan sering membuat mu kecewa? " Tanya Jeno lagi

"Kenapa bertanya seperti itu? " Jaemin semakin heran

Dark Shawl  |Nomin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang