.
"tolong jangan seperti ini lagi Na. Aku merasa hancur saat melihat mu kemarin, tolong jangan terluka seperti itu lagi" ucap Jeno yang saat ini hanya ada dia di ruangan jaemin. Menemani sang kekasih
Jaemin memandang Jeno diam lama tapi akhirnya dia menarik sudut bibirnya ke atas untuk tersenyum ke arah laki-laki itu.
Jaemin mengangguk "iya" katanya
Jeno menggenggam tangan jaemin membawanya untuk mengelus pipinya sendiri. Memejamkan matanya merasakan kehangatan yang disalurkan oleh telapak tangan itu
"Aku mencintaimu, sangat. Aku ingin kau baik-baik saja Na, aku tidak ingin kehilangan mu. Cukup sekali kau terluka seperti itu dihadapan ku Na. Cukup sekali itu saja aku merasa hancur dan bodoh sebagai laki-laki yang gagal melindungi mu. Aku tidak ingin lagi melihat mu seperti itu" ucap Jeno lagi dengan lembut
Jaemin menggerakkan jarinya sendiri yang masih menempel di wajah Jeno itu untuk mengelus wajah tampan yang selalu menjadi kesukaannya itu.
Sekarang dia yakin sekali lagi untuk menetapkan hatinya pada pemuda ini. Jaemin bisa melihat pancaran dari sinar mata yang dikeluarkan oleh laki-laki itu padanya.
Bukankah dia beruntung bisa mencintai dan dicintai oleh laki-laki ini. Jeno pernah pergi sebentar dari cerita hidupnya dulu tapi akhirnya dia kembali lagi mengisi lembaran kosong itu.
Pernah sekali jaemin memikirkan untuk melepaskan hati dan cintanya demi Jeno bahagia meski tanpa dia tapi pada akhirnya dia menetapkan kembali hatinya dengan menerima Jeno lagi.
Apakah kali ini semuanya akan baik-baik saja. Mereka bukan orang baik-baik tapi mereka hanya manusia yang dipenuhi dosa dengan melakukan pekerjaan yang berbayar nyawa orang lain.
Tapi bukankah mereka juga berhak untuk merasakan bagaimana kebahagiaan itu.
Sekali ini saja jaemin ingin berdoa pada Tuhan yang selama ini tak pernah dia lakukan.
Pintanya hanya satu, tolong jangan lagi buat laki-laki ini pergi darinya. Jangan pisahkan mereka termasuk dengan putra kecilnya logan. Jaemin juga ingin memiliki keluarga yang seutuhnya. Menjadi seorang Buna bagi anaknya dan seorang pendamping bagi suaminya nanti dan itu adalah Jeno.
Bolehkah?
Tanpa sadar jaemin yang tenggelam dalam pikiran itu meneteskan air matanya saat menatap Jeno dengan tangan yang terus mengelus lembut disana.
Jeno langsung terkejut saat melihat buliran bening itu turun dari pelupuk mata jaemin. Dia langsung menghapus buliran itu
"Kenapa kau menangis? Apa aku salah?" Tanya Jeno khawatir
Jaemin menggeleng dan tersenyum lagi tapi air matanya semakin deras mengalir membuat Jeno panik sekaligus khawatir takut-takut kalau jaemin merasakan sakit lagi
"Kenapa? Apa kau sakit? Dimana. Bagian mana yang sakit, aku panggilkan dokter ya" baru saja Jeno akan bergerak untuk memanggil dokter tapi tangannya di cekal dan di tahan oleh jaemin
"Aku tidak apa-apa Jeno. Aku hanya sedang bahagia" jawab jaemin menenangkan
"Jika bahagia kenapa menangis?" Tanya Jeno
"Aku hanya sedang terharu hingga rasanya aku ingin menangis dan berteriak sekencang-kencangnya mengatakan kalau aku sedang bahagia saat ini" ucap jaemin sambil memperlihatkan senyum lebarnya pada Jeno membuat laki-laki itu juga ikut tersenyum lega melihatnya.
Ah ternyata hanya dia saja yang terlalu khawatir sepertinya
"Bolehkah kali ini aku berharap bahwa kita akan bersama selamanya Jeno? Sungguh aku tidak bisa membohongi perasaanku padamu. Nyatanya aku sangat mencintaimu dan tidak ingin kau pergi kemanapun" ujar Jaemin
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Shawl |Nomin (END)
FanfictionKedatangan satu sosok yang tak asing tapi Jeno tidak mengetahui alasannya. Na jaemin datang secara tiba-tiba dan langsung mengambil alih perhatian Jeno. Siapa sebenarnya Na jaemin? Jangan salpak Bxb Nomin Lee Jeno Na Jaemin Nct Start: 18072021 S...