04 flashback

12.3K 905 3
                                    


Ini cerita tentang Jeno sama Nana dulu. Awal kisah mereka jadian dan pacaran sampai tunangan

Sorry kalau nggak ngefeel

.


Flashback

Sore itu seperti biasa jaemin pulang melewati jalan yang lebih jauh menuju ke mansionnya. Dia sengaja menunda waktu agar tidak terlalu cepat untuk pulang kerumahnya.

Karena dirumah hanya akan memberikan kesepian untuk jaemin, mommy dan Daddy nya adalah orang sibuk yang tak punya banyak waktu berkumpul bersama dan bahkan untuk berada dalam satu negara saja mereka jarang.

Jaemin benci sendirian karena dia suka keceriaan dan kehangatan

Entah kebetulan atau memang jalan takdir mempertemukan mereka.

Jaemin yang sengaja menjalankan motornya dengan pelan tanpa sengaja melihat segerombolan anak sekolah yang sedang berkelahi tapi hanya dua orang berlawanan dengan sepuluh orang.

Bukankah itu tidak seimbang? Itulah yang dipikirkan jaemin waktu itu

Jaemin sengaja mendekat ke arah mereka dan menyadari salah satu dari murid tersebut ada yang dikenalnya

"Hei bukankah itu Mark? Kenapa dia bisa sampai berkelahi seperti ini?" Tanya jaemin pada dirinya sendiri

tanpa menunggu waktu jaemin langsung membantu Mark dan entahlah mungkin yang satunya lagi teman Mark, itu pikir jaemin. Dia ikut melawan kesepuluh orang yang sebelumnya menyerang Mark, dan hanya dalam hitungan menit saja mereka dengan mudah mengalahkan murid lain tersebut

Karena memang Jaemin itu atlit karate, bahkan pernah menang lomba tingkat Nasional.

“Wah nana-ya. Kau datang tepat waktu terimakasih ya” Mark masih merapikan pakaian dan memungut tasnya yang tadi dia buang sembarangan

“Tentu saja. Pahlawan selalu datang tepat waktu” ungkap jaemin dengan nada sedikit mengejek dan kembali menaiki motornya.

“tapi kenapa kau sampai bertarung dengan mereka? Kalau ingin berolahraga kenapa tidak mengajakku saja?"  tambah jaemin

“Kalau aku mengajakmu, nanti aku tidak ikut melawan mereka karena kau sudah mengabisi mereka semuanya sendiri” balas Mark

“Terserah” ketus jaemin

“terimakasih” perhatian jaemin beralih kepada teman Mark sekarang.

Lelaki sipit dan berhidung mancung itu berjalan menuju ke arah jaemin. Bajunya sama-sama berantakan seperti baju Mark, hanya saja laki-laki yang ini tetap saja terlihat tampan meski berantakan

Berbeda dengan wajah Mark yang sudah Kumal apalagi disana juga terdapat lebam di sudut bibirnya. Kadar ketampanannya makin berkurang

“sama-sama"  jawab jaemin masih cuek

“Jeno. Namaku Lee Jeno, kau?” laki-laki tersebut mengulurkan tangannya ke jaemin

“Na jaemin” jawab jaemin sambil menjabat tangan Jeno.

“baiklah Jeno aku pergi dulu, Hei Mark aku pergi dulu, nanti malam jangan lupa ke tempat biasa okay!” seru jaemin sebelum berlalu dengan motor putih kesayangannya dan hanya dijawab acungan jempol oleh Mark

Ya seperti biasa jaemin, Mark, haechan, renjun juga hyunjin sering menghabiskan waktu mereka di markas hanya untuk sekedar berkumpul ria. Mereka sama-sama anak orang sibuk dan tak memiliki waktu untuk keluarga dan berakhirlah mereka yang saling menganggap keluarga satu sama lain.

Dark Shawl  |Nomin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang