28

7.8K 568 10
                                    

.



.

Hari ini terhitung sudah lima hari jaemin koma.

Kondisi tubuhnya benar-benar lemah karena dokter bilang badan jaemin yang terkena pukulan sebelum itu banyak di area yang fatal yang semakin memperburuk keadaannya.

Shotaro sudah sadar tiga hari yang lalu dan beruntung kesembuhannya cepat.

Semua sahabat-sahabatnya jaemin bergantian datang ke rumah sakit meskipun disana sudah ditugaskan juga oleh mereka para anggota Dark Shawl untuk berjaga jaga supaya tidak kecolongan buat musuh kembali mencelakai pemimpin mereka.

Bagaimana pun juga dark Shawl bekerja dalam dunia gelap dengan bergelimang darah dan nyawa jadi tentu saja tidak menutup kemungkinan banyak musuh yang sedang gencar-gencarnya mengambil kesempatan kali ini untuk menghabisi jaemin yang notabenenya adalah pemimpin mereka.

Jeno tidak pernah absen ke rumah sakit bahkan dia tidur disana meski pekerjaannya di perusahaan juga.

Jeno juga membawa barang-barangnya juga ke ruangan jaemin yang kebetulan luas karena VIP jadi dia bisa menginap disana menemani sang kekasih yang masih setia menutup mata itu. Dan orang tuanya serta orang tua jaemin juga mengizinkan karena mereka juga harus menjaga logan juga.

"Malam sayang" sapa Jeno saat duduk di kursi di samping ranjang jaemin.

Tangan dinginnya sehabis mandi itu memegang erat tangan jaemin dengan pandangan yang tak lepas dari wajah putih pucat yang semakin terlihat tirus itu.

"Na bangun ya, aku kangen" ucapnya sendu

"Kau tidak lelah apa tidur terus? Ayo buka matamu na"

"Kau tidak kasihan meliat logan yang menanyakan mu terus  Na? Dia terus bertanya bunanya kemana" Jeno tersenyum simpul saat mengingat kalau logan anaknya dan Jaemin.

Masih tidak menyangka sama sekali kalau dia adalah seorang ayah sekarang dengan orang yang sangat dicintainya juga.

"Na, kau tau?, logan tidak mau bermain denganku dan juga teman-teman kita yang lain. Anak kita orangnya dingin banget Na, dia bilang dia tidak butuh orang lain karena dia sudah memiliki buna. Bunanya sekaligus daddy katanya" adu Jeno.

Jeno memang menceritakan hal yang sebenarnya, beberapa hari yang lalu Jeno menemui logan tapi anaknya itu sangat dingin dan tidak menghiraukannya.

Flashback

Jeno datang ke rumah jaemin karena entah kenapa rasanya dia sangat merindukan putra kecilnya yang baru beberapa hari ini dia ketahui.

Rasa rindunya sebagai ayah membuatnya tak karuan dan ingin sekali melihat anaknya itu dan memeluknya serta mengatakan beribu maaf karena selama ini tidak ada disamping Sang anak dan Jaemin.

Meskipun jeno tidak mengingat memori  tiga tahun yang lalu tapi tetap saja Jeno merasa seperti seorang laki-laki brengsek yang sudah menghamili orang lain dan melupakannya begitu saja.

Jeno bahkan tidak ada saat jaemin sedang mengandung dan tentu saja jaemin akan mengidam yang seharusnya itu adalah tugas sang suami untuk menurutinya.

Berkali-kali Jeno memukul dirinya sendiri karena sudah melupakan hal sepenting itu.

Tapi kembali lagi, takdir tak bisa dirubah

Mobil yang dikendarainya berhenti tepat di depan sebuah Mension mewah yang berdiri kokoh disana. Sempat terdiam sebentar sebelum memilih untuk turun dari mobil itu, menfokuskan pikirannya untuk menemui sang calon mertua dan sang anak.

Dark Shawl  |Nomin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang