23

7.4K 604 7
                                    





.


.

Setelah park jihoon dibawa keluar. Jeno langsung menghampiri jaemin yang tampak sudah sangat kelelahan bahkan luka di lengannya yang sudah mengalir banyak darah  tak dihiraukan olehnya.

Jeno membawa jaemin untuk duduk di salah satu kursi dimana shotaro diikat sebelumnya

"Aku harus menyusul logan dan melihat keadaannya" jaemin hendak berdiri tapi dicegat oleh Jeno

"Kau harus memperhatikan kondisi mu dulu. Lihat kau memiliki banyak luka Na, jika kau biarkan ini akan infeksi dan semakin parah nantinya. Duduklah dulu seraya aku membersihkan lukamu, kau juga kelelahan bukan?" Tanya Jeno berusaha menenangkan jaemin

Jeno merobek bajunya dengan pisau kemudian mengikatkannya diluka yang terdapat di lengan jaemin, dapat dilihat luka tersebut cukup dalam dan panjang.

Tentu saja itu mengeluarkan banyak darah, Jeno bahkan sedikit tidak percaya dari tadi jaemin menahannya seolah tidak apa-apa saat dia bertarung dengan park jihoon tadi.

"Shhhh" desis jaemin saat jeno mengeratkan ikatan dilengannya

"Sekarang kau merasakan sakitnya? Kenapa dari tadi kau bisa menahan nya?" Tanya Jeno

"Kau tidak tau. Sakit ini tidak seberapa disaat aku melihat anakku dilukai seperti tadi. Aku menjaga anakku sepenuh hati tapi dengan tak berotak nya bajingan itu melukai anak ku yang tak bersalah" jawab jaemin

"Boleh aku bertanya Na?" Tanya Jeno yang hanya dijawab gumaman jaemin

"Siapa logan? Kau belum pernah menikah bukan, lalu kenapa ada logan? " Tanya Jeno "maksud ku siapa ayahnya" tambah Jeno

Jaemin terdiam sejenak mendengar pertanyaan Jeno.

Apa dia harus menjawab pertanyaan Jeno barusan dan mengatakan yang sebenarnya? Apa dia sudah siap dan bahkan Jeno yang tak mengingat apa apa

"Logan memang anakku, putra yang lahir dari rahimku sendiri" jawab jaemin sambil menatap dalam manik legam milik Jeno yang juga tengah menatapnya.

Memastikan bahwa apakah dia harus mengatakan yang sebenarnya

"Sudahlah nanti ku jelaskan. Sekarang aku akan menyusul logan terlebih dahulu" jaemin berdiri meninggalkan Jeno yang masih terdiam ditempatnya

Jeno memandangi punggung jaemin yang perlahan sudah menghilang dari balik pintu tersebut.

Entah apa yang dirasakannya saat ini, tapi yang pasti Jeno tau jika jaemin-nya sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

Sesuatu yang sangat penting bagi jeno










Jaemin berlari menyusuri koridor rumah sakit menuju ruangan dimana disana adalah ruangan rawat shotaro yang sudah selesai ditangani oleh dokter dan juga logan berada. Renjun sudah mengabarinya tadi.

"Bagaimana keadaanya" tanya jaemin masih dengan nafas yang sedikit belum teratur karena berlari tadi

"Shotaro sudah ditangani oleh dokter tadi dan mereka bilang tidak ada luka fatal. Hanya luka-luka luar akibat beberapa pukulan yang mungkin dilakukan oleh park jihoon padanya. Dan logan tidak apa-apa, sekarang dia tertidur karena diberi obat oleh dokter tadi" jelas renjun

Jaemin mengangguk kemudian menghampiri anaknya yang terlihat tertidur pulas di brangkarnya disamping brangkar shotaro.

Jaemin mencium dahi logan dengan hangat tanpa sengaja bulir bening jatuh dikedua pipinya, dia menangis.

Dark Shawl  |Nomin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang