29

7.6K 580 11
                                    

.

.

"kau baik-baik saja Jeno?" Tanya Mark yang saat ini sedang duduk di sofa ruangan milik Jeno.

Sedari tadi dia bingung sendiri melihat adiknya itu terus menghela nafas yang entah sudah keberapa kalinya

Jeno menggeleng lalu bangkit dari kursinya menuju sofa dimana Mark duduk saat ini.

Bercerita pada Mark adalah jalan satu-satunya bagi Jeno karena hanya Mark yang selama ini selalu jadi tempat bagi dia berkeluh kesah

"Ada apa?" Tanya Mark lagi

"Nana" ucapnya singkat dan terdengar lirih

Mark ikut menghela nafas melihat Jeno "Nana pasti akan sadar Jen, mungkin tubuhnya masih butuh istirahat sebentar lagi. Kita percaya dia pasti akan sadar Jeno" ucap Mark

Jeno mengangguk saja lalu menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa dengan kepala mendongak dan mata terpejam. Mark yang melihatnya kembali mengernyit, sekarang apa lagi yang diresahkan oleh adiknya ini

"Sekarang apa lagi yang kau pikirkan?" Tanya Mark akhirnya

"Kau tau Hyung. Beberapa hari yang lalu aku datang ke mansion Na untuk bertemu logan putraku. Aku ingin sekali memeluknya dan meminta maaf padanya karena tidak ada disampingnya saat dia lahir dan menemaninya tumbuh sampai seperti sekarang. Tapi.... " Ucapan Jeno terpotong, dia terdiam dan menunduk menatap lantai

"Tapi?" Sangat sabar sekali Mark yang mendengar cerita Jeno yang selalu setengah setengah

"Dia menolakku hyung" jawab Jeno lirih

"Menolak bagaimana?" Tanya Mark lagi

Akhirnya Jeno menceritakan semua yang terjadi saat dia berkunjung untuk menemui logan kemarin itu.

"Aku harus bagaimana lagi" ujar Jeno mengusap wajahnya kasar setelah selesai bercerita

Mark malah terkekeh mendengar Jeno tentang bagaimana kepribadian logan. Sama seperti haechan dan renjun kemarin yang menyalahkan Jeno atas sikap logan

"Aku juga sedih saat mendengar dia menolakmu. Tapi Jen, bukankah sifat mu yang menurun pada logan?" Tanya Mark sambil mengejek

Jeno mendelik, semua orang sama saja

Apa salahnya memiliki sifat seperti itu, Jeno mana tau kalau Dimata orang lain sikapnya Seperti itu.

Selama ini dia merasa sudah baik dan ramah, menurutnya.

"Kau sama saja hyung. Berhenti menyalahkan ku, bantu aku saja bagaimana caranya aku bisa mendekati logan. Sungguh aku tidak tau hyung" ucap Jeno sepertinya memang dia frustasi memikirkan itu

"Kau ayahnya Jeno, kau memiliki ikatan batin antara ayah dan anak dengannya. Seharusnya kau tau apa yang akan kau lakukan. Cukup terus berusaha dan melakukan sama seperti yang kau lakukan pada dirimu sendiri. Kalian memiliki sifat yang sama dan tentu saja itu akan mudah untuk kalian memulai dengan cara kalian. Kenapa kau harus pusing, lagipula tidak mungkin juga kan kau berhenti mendekati anakmu sendiri.. kecuali..." Ucapan Mark terhenti saat Jeno menaikkan alisnya

"Kecuali?" Ucap Jeno meminta Mark meneruskan kalimatnya

"Kecuali kalau kau tidak jadi menikah dengan Nana" lanjut Mark

Jeno sudah hampir memukul Mark karena ucapan nyeleneh nya itu tapi diurungkan karena Mark adalah kakaknya dan sekarang juga mereka sedang di perusahaan.

Apa kata dunia nanti saat mereka tau Jeno memukul Mark hanya karena masalah ini

"Pertanyaan bodoh apa itu. Tentu saja aku akan menikah dengan Nana dan kami bertiga akan hidup bersama" kesal Jeno

Dark Shawl  |Nomin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang