16

6.9K 549 11
                                    








.

.

Tiga hari jaemin di Jepang, sekarang sudah Waktunya dia kembali lagi ke Korea dan tentunya membawa logan. Shotaro juga ikut karena dia yang meminta sendiri untuk ikut ke Korea dengan jaemin dan logan yang tentu saja jaemin setuju untuk itu.

"apa kau benar-benar siap membawa logan ke Korea na?" tanya Daddy Siwon yang saat ini sedang berbicara dengan jaemin lewat telepon.

Daddy Siwon Sekarang bahkan sudah tidak dikorea lagi. Seperti biasa dia susah sekali menetap di satu tempat dan sudah bisa ditebak juga dengan mommy Yoona pasti akan ikut juga.

"tentu saja dad, aku tidak mungkin meninggalkan putraku disini dan berjauhan dengannya. Kegiatan ku akan sangat sibuk dikorea kedepannya" jawab jaemin

"maksud Daddy bukan soal itu. Kau pasti paham apa maksud Daddy nak" ucap Siwon lembut

"Tidak apa-apa dad, Nana sudah siap kok. Daddy tenang saja jangan khawatir soal itu okay. Lagipula Nana tidak akan memberitahukan semuanya langsung Sekarang" ucap jaemin mengerti apa yang dimaksud Daddy Siwon

"Baiklah jika keputusan mu sudah bulat. Daddy percaya kau bisa memutuskan semuanya secara dewasa sekarang" ucap Daddy Siwon.

Meski masih sedikit ragu, tapi dia percaya jaemin pasti sudah memikirkan ini juga sebelumnya. Lagipula hal ini juga tidak mungkin disembunyikan selamanya bukan?

Setelah percakapan itu selesai dan sambungan panggilan juga sudah terputus. Jaemin, shotaro dan juga logan sudah bersiap-siap untuk berangkat ke korea

Belum juga masuk ke dalam mobil, Ponsel jaemin kembali berdering membuat namja manis tersebut berdecak kesal tapi tetap menjawab panggilan tersebut

"ada apa?" tanya jaemin saat baru mengangkat panggilan tersebut.

"Na, Mark dan haechan kecelakaan"

Itulah jawaban yang jaemin dengar dari si penelepon di sebrang sana, Hyunjin.

Tak menunggu waktu lama, jaemin langsung bergegas menuju bandara agar cepat sampai dikorea. Bukan apa-apa jaemin pasti sudah menduga hal ini akan terjadi, tapi dia tidak menyangka jika itu haechan dan Mark.














Setelah sampai dikorea jaemin langsung meminta shotaro untuk langsung saja pergi ke mansion milik keluarga Na bersama logan. Sedangkan jaemin langsung bergegas menuju rumah sakit tempat haechan dan Mark dibawa.

Saat sudah sampai di rumah sakit jaemin langsung menuju ruang rawat dimana kedua sahabatnya itu berada. Disana sudah ada Jeno dan renjun yang menunggunya.

"bagaimana keadaan mereka?" tanya jaemin saat baru sampai dan langsung menarik perhatian Jeno dan renjun yang tadi masih terdiam memperhatikan kondisi kedua sahabatnya yang lain yang terbaring dengan banyak balutan perban di sekujur tubuhnya.

"Hei tenang dulu sayang" ucap Jeno menenangkan Jaemin yang terlihat sangat khawatir

"Jeno, bagaimana keadaan haechan dan Mark. Apa yang dokter katakan, kenapa bisa seperti ini?" Tanya jaemin

"Na, sayang kau tenang dulu. Mereka sudah ditangani oleh dokter tadi. Kondisi mereka tidak terlalu parah karena hanya luka luar dan goresan-goresan saja karena mereka berdua melompat keluar dari mobil yang hampir meledak tadi. Tidak ada patah atau kondisi yang lebih parah lainnya" jawab Jeno menjelaskan dan membawa jaemin ke dalam pelukannya

"siapa?" tanya jaemin setelah pelukan tadi terlepas.

"Masih belum diketahui. Lucas sekarang sedang mencari tahu bersama hyunjin" jawab Jeno disertai anggukan oleh renjun

Jaemin kemudian duduk di samping ranjang haechan.

Sakit melihat tubuh sahabatnya itu terdapat banyak luka-luka disana. Tubuhnya terlihat pucat mungkin karena kehilangan banyak darah. Haechan yang biasanya heboh dan selalu ceria sekarang tampak menyedihkan dengan mata tertutup dan lemah.

"kau harus bangun haechan-a. Aku janji akan menemukan siapa pelakunya dan kau akan menyaksikan kematian orang itu sendiri" ucap jaemin yakin dan memegang tangan haechan yang terasa dingin

"Na, minumlah. Aku tau kau juga lelah setelah penerbangan dari Jepang kau belum istirahat dan langsung kemari" ucap Jeno seraya memberikan air ke jaemin dan langsung diminumnya

"terimakasih" ucap jaemin

"Renjun-a, jika mereka sudah mendapatkan siapa pelakunya langsung katakan padaku" ucap jaemin menoleh ke arah renjun

"Tentu Na" jawab renjun

Jaemin terus memandangi haechan dan Mark.

Kenapa mereka tidak langsung menyerang Jaemin saja jika memang dendam pada Jaemin. Kenapa harus kedua sahabatnya yang tidak memiliki urusan sama sekali

Jaemin sudah mempunyai firasat bahwa ini masih ulah Park siyeon dan Park jihoon tapi semuanya harus jelas lebih dulu

Dark Shawl juga memiliki banyak musuh selain itu. Bisa jadi itu ulah orang lain juga yang ingin menghancurkan mereka









Sementara itu dilain tempat terdapat dua orang bersaudara yang sedang menikmati kebahagiaan mereka.

"Na jaemin. Ini baru permulaan" ucap perempuan yang sedang meneguk wine ditangannya dengan angkuh dan senyum licik tersirat dibibirnya

"Dia harus merasakan apa yang kurasakan. Dia harus kehilangan orang yang disayanginya sebagaimana dia membuat ku kehilangan Eun Bi dulu" jawab laki-laki yang berada disampingnya

"kau boleh menghabisi mereka. Tapi ingat jangan lukai jeno-ku" ucap perempuan itu lagi

"kau tenang Saja. Sekarang kita berhasil mencelakai kedua sahabatnya, tapi aku belum merasa puas sebelum dia sendiri yang kuhabisi" kata laki-laki itu lagi dengan wajah angkuh dan smirk disudut bibirnya

"Dia juga sudah berani merebut Jeno dariku. Aku tidak akan pernah membiarkan siapapun memiliki Jeno selain aku" ucap siyeon

"Aku tenang saja, kau sendiri yang akan mencabut nyawanya nanti" balas laki-laki itu dengan tersenyum seringai

Keduanya memiliki tujuan yang sama. Yaitu menghabisi satu orang yang sama yaitu Na Jaemin. Entah akan berhasil atau tidak, sepertinya mereka lupa dengan siapa mereka berhadapan.






















To be continued...

Dark Shawl  |Nomin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang