9. PERAYAAN ULANG TAHUN

7 1 0
                                    

1 Minggu kemudian...

Hari ini hari perayaan ulang tahun Melani dimana mereka semua bersiap-siap untuk pergi ke acara pesta itu.

Alena, citra dan pika mereka semua sudah berada di kamar Melani sejak pagi tadi untuk menyiapkan semua perlengkapan yang akan mereka kenakan nanti mulai dari makeup, baju yang mereka beli beberapa waktu lalu, serta aksesoris dan juga heels apa yang akan mereka kenakan. Sungguh ribet jadi perempuan tuh.

Setelah mereka selesai mereka segera  pergi ketempat acara itu, dan acara Melani diadakan di sebuah gedung ternama di Jakarta disana sudah banyak tamu undangan Melani yang berdatangan.

Tak lupa hari ini mereka tampil cantik luar biasa apalagi Melani selaku pemilik acara tentunya sangat mempesona sekali.

Perayaan ulang tahun Melani sangat mewah. Alena yang melihat begitu indahnya dekorasi acara ulang tahun Melani sampai meneguk salivanya. Ya, tentunya ini sangat indah sekali cuma sekedar acara ulang tahun tapi seperti acara pernikahan. Alena sampai pusing jika bagaimana memikirkan total nilai yang dikeluarkan oleh melani. Karena ini sangatlah mewah.

 Karena ini sangatlah mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua dekorasi di hias dengan nuansa golden rose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua dekorasi di hias dengan nuansa golden rose. Sangat cantik sesuai tema yang Melani ingin kan di acara ulang tahunnya.

Semua mata tertuju kepada empat gadis yang tak lain yaitu : Alena, melani, citra dan pika. Mereka menjadi pusat perhatian para kaum laki-laki karena tampilan mereka yang mempesona.

Dio dan teman-temannya juga turut hadir dalam acara Melani. Mereka semua tampak terpesona melihat keempat gadis tersebut.

"Gilaaaaaa Yo, itu Alena kan? Cewe yang suka sama Lo?" Tanya lion kepada Dio. Sedangkan Dio hanya terdiam melihat Alena sangat cantik bahkan lebih dari Sena. Tapi hatinya tetap berpijak kepada Sena.

"Asli cantik banget Alena kalau pakai makeup begitu." Ucap Kevin

"Udah Yo, tunggu apalagi." Ucap Vito

Sedangkan dio sedari tadi hanya diam saja dia bingung akan menjawab apa. Karena hatinya masih milik sena, Sena dan sena.

Tapi apa salahnya mencoba dengan Alena. Alena juga sangat cantik malam ini Dio rasa Alena target yang sesuai.

🌼🌼🌼

Acara inti sudah dimulai. Sekarang acara senang-senang bagi para pasangan karena sekarang acara pesta dansa yang dimana mereka yang memiliki pasangan di wajibkan untuk berdansa. Sedangkan yang jomblo tidak diwajibkan tapi justru moment ini sangat pas untuk mereka mencari pasangan dalam arti pacar beneran.

Alena yang berstatus jomblo enggan melakukan hal itu dia hanya duduk dimeja bundar dengan beberapa makanan didepannya. Alena memilih untuk menikmati makanannya daripada berdansa. Lagi pula dia tidak memiliki pasangan.

Hingga ada seorang laki-laki menghampiri alena yang tengah sendirian.

"Hai Len,"

Alena segera menolehkan kepalanya

"Oh Hai, Jen." Ucap Alena. Ya, laki-laki yang menghampiri Alena adalah jeno.

"Ka-kamu se-sendirian aja?" Ucap jeno

"Iya, temen-temen gue pada dansa tuh." Tunjuk Alena kepada teman-temannya yang sedang melakukan dansa. Dimana pika dengan vito, citra dengan elang dan Melani dan Zidan.

Jeno yang melihat arah telunjuk Alena pun hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Ka-kamu ma-mau da-dansa sa-sama a-ku?" Ucap jeno terbata-bata karena sedari tadi dia ingin sekali berdansa dengan Alena tapi dia urungkan karena takut di tolak dan merasa tidak percaya diri.

Tapi sekarang Jeno mencoba mengajak Alena berdansa dan alhasil jeno berhasil memberanikan diri mengajak alena berdansa dan itu di setujui oleh Alena.

"Lo serius mau?" Tanya Alena balik
Sedangkan jeno hanya menganggukkam kepalanya.

"Yaudah ayo." Ucap Alena.

Jeno yang mendengar itu langsung tersenyum bahagia. Alena mau berdansa dengannya.

Jeno dan Alena segera pergi ke altar dimana yang lain juga sedang berdansa. Dan setelah itu jeno dan Alena pun berdansa mengikuti alunan musik.

Jeno masih tidak percaya Alena benar-benar mau berdansa dengan laki-laki cupu sepertinya. Dan Alena sangat cantik sekali jika dilihat dari dekat seperti itu.

🌼🌼🌼

"Yo, lo yakin gamau sama Alena?" Tanya Kevin.

"Lo ga liat Alena dansa sama si cowo cupu itu? Masa Lo kalah sama cowok cupu itu." Jelas lion.

Dio yang merasa tidak suka melihat dia dibandingkan dengan cowok cupu itu segera berdiri. Bagaimanapun Alena target dia untuk melupakan sena. Dan dio juga tidak suka di bandingkan apalagi dianggap kalah sama si cowok cupu.

"Eh yo, Lo mau kemana?" Tanya Kevin.

"Dansa sama Alena." Jawab Dio

Lion dan Kevin saling melirik satu sama lain sebelum akhirnya mereka yang melihat dio menghampiri Alena dan jeno pun mengikuti di belakangnya.

Dan setelah mereka sudah mendekat ke arah Alena dan jeno. Tangan Alena di tarik oleh Dio untuk berbalik berdansa dengannya sedangkan jeno yang tidak suka ingin melawan tapi sudah di cegah oleh lion dan kevin.

"K-kak di-dio?" Ucap Alena tergugup

"Hm?" Ucap Dio

Mereka berdua pun melakukan dansa bersama. Alena masih tidak menyangka akan hal itu. Semuanya secara tiba-tiba, Alena sama sekali tidak berfikir akan bisa berdansa dengan Dio.

Alena terus menatap Dio dalam dansanya. Alena seperti tersihir akan indahnya pahatan didepannya itu.
Dio malam ini benar-benar sangat tampan. Seperti pangeran berkuda putih.

Senyum dibibir Alena terus mengembang selama berdansa dengan Dio. Sedangkan Dio dia hanya menatap Alena dengan datar dan dingin.

Mereka terus bertatap-tatapan tanpa mereka berdua sadari musik dansa telah usai dan mereka menjadi pusat perhatian tamu undangan. Terutama ketiga temannya Alena dan teman-teman dio. Yang mereka fikir bahwa Alena dan Dio sungguh romantis.

Ketiga teman Alena sungguh sangat iri dengan dansa mereka berdua.
Sedangkan teman Dio meraka berfikir bahwa Dio akan berusaha membuka hati untuk Alena dan bisa lepas dari perasaannya terhadap Sena.

Tepuk tangan yang bergemuruh terdengar. Alena dan Dio telah tersadar dari pikirannya masing-masing. Dan mereka juga tersadar bahwa musik telah berhenti dan sekarang mereka menjadi pusat perhatian.

Setelah itu mereka menyelesaikan dansanya dan pergi ketempat duduk masing-masing. Dengan perasaan mereka masing-masing pula.

-----
Jangan lupa vote





ALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang