27. Pindah rumah

11 1 0
                                    

Tinn-tttiiiiiiiiinnn....

"Aaaaaaargghhh." Teriak Alena ketika menyadari ada mobil yang melaju kencang ke arahnya.

Dan saat itu juga lengannya langsung ditarik seseorang untuk menjauh dari arah laju mobil tersebut.

Nafas alena masih tersengal-sengal karena masih shock akan hal yang menimpanya tadi untung nya Nyawanya masih selamat.

"Kak Lo gak apa-apa kan?" Teriak ashila panik karena mengingat kakaknya yang hampir tertabrak mobil.

Yap, orang yang menyelamatkan Alena itu ashila adiknya. Yang sedari tadi mengikuti alena karena berniat untuk menemani kakaknya yang sepertinya sedang tidak baik-baik saja hari ini, entah karena hal apa tetapi firasat nya sedari tadi mengatakan untuk mengikuti kakaknya itu mengantarkan pesanan maka dari itu disinilah ashila sekarang.

Sedangkan Alena masih dengan tatapan kosongnya. Entah apa yang sedang dipikirkan alena, dirinya masih tertegun ditempat.

"Kak!!" Ucap ashila sembari menggoyangkan bahu Alena tetapi lagi-lagi Alena masih tidak menjawab panggilan adiknya.

"KAK! Kak sadar kak ini gue." Ashila semakin panik melihat kakaknya yang masih dengan tatapan kosong karena masih shock.

Tetapi tidak lama kemudian Alena bersuara. "Gu-gue ma-masih hi-hidup kan?" Lirih Alena masih dengan tatapan mata kosong itu.

"Gue masih hidupkan." Tanya alena lagi sembari meraba-raba tubuhnya.

Ashila yang melihat itu semakin panik di buatnya.

"Gu-" ucap Alena

"Kak stop!! Lo masih hidup ini gue Ashila adik Lo." Ucap ashila sedikit membentak. Alena yang mendengar itu mengalihkan pandangannya kepada ashila. Dengan tatapan mata yang berkaca-kaca.

"Gu-gue selamat?" Tanya Alena lagi. Dan hanya diangguki oleh ashila.

"Ayo kak pulang." Ajak ashila kepada Alena.

Tak menunggu jawaban dari Alena Ashila pun langsung membawa Alena pulang ke rumah. Karena melihat kondisi Alena yang tidak memungkinkan dan kue pesanan pun sudah jatuh berceceran di aspal karena tadi Alena tidak sengaja menjatuhkan kuenya saat dirinya hampir tertabrak mobil.

Alena mengikutin langkah kaki ashila. Tanpa mengeluarkan kata sedikitpun,
Saat sampai dirumah sang bunda yang melihat itu terkejut karena melihat kondisi Alena masih dengan tatapan kosong seperti sangat kacau.

"Nanti ashila jelasin Bun." Ucap ashila yang tahu arti tatapan sang bunda.

Setelah itu ashila langsung membawa Alena menuju kamarnya untuk beristirahat. Dan setelah itu ashila langsung menghampiri sang bunda di ruang tv

"Kakak kamu kenapa sayang." Ucap Nia kepada ashila.

"Kakak tadi hampir ketabrak mobil Bun, untung tadi aku langsung tarik kak Lena kalau aja aku telat sedikit gak tahu deh kak lena udah kayak apa." lirih ashila menjelaskan kepada sang bunda.

"Astaghfirullah, jadi lena hampir ketabrak mobil?" Ucap Nia terkejut.

"I-ya Bun. Oiya maafin kak Lena juga ya Bun, kue pesanan itu belum sempet kak Alena anterin. Terus juga kuenya jatuh. "

"gak apa-apa sayang, Alhamdulillah kakak kamu masih bisa selamat. kue bisa bunda bikin lagi, kakak kamu lebih berharga dari kue pesanan itu." Ucap Nia sembari mengelus rambut anak nya.

"Iya bun Alhamdulillah."

"Yaudah kamu istirahat sana. Tidur siang jangan keluyuran lagi." Suruh Nia kepada anaknya. Sedangkan ashila yang mendengar itu terkekeh geli.

ALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang