ALENA

34. Alena

Catatan kecil untukmu-Tuhan

Tuhan...
Mengapa aku harus mencintai orang yang tidak mencintai ku ?
Mengapa aku harus mencintai orang yang telah merusak mahkota sekaligus merusak masa depan ku?
Dan mengapa aku harus mencintai orang yang salah...

Mengapa....

Begitu bodohnya kah aku yang menganggap dirinya laki-laki terbaik yang pernah aku temui selain ayah ku. Begitu bodohnya kah aku sampai aku tidak menyadari segala hal buruk yang ada padanya ?
sehingga dia meninggalkan ku tanpa belas dan kasihnya.

Tuhan..
Sekarang Apalagi yang engkau rencanakan terhadap hidupku?
Tidak cukupkah kehilangan orang terkasih bagiku cukup untuk menghukum ku atas segala perbuatan yang tidak seharunya aku lakukan?
Tidak cukupkah keluarga ku juga ikut menanggung segala masalah yang telah aku perbuat?

Tuhan..
Tidak cukupkah semua itu sehingga sekarang engkau mengambil bayiku?
Padahal hanya dialah makhluk yang membuatku bertahan selain keluarga ku.
Hanya dialah penyemangat ku...

Rasa sakit yang amat terasa sakit dalam relung hatiku tidak sebanding dengan rasa sakit seorang ibu yang kehilangan bayinya..

Dan rasa sesak dalam dada ku tidak sebanding dengan rasa penyesalan seorang ibu yang tidak bisa menjaga bayinya...

Tuhan..
Haruskah aku terus menderita seperti ini?
Tidak adilkah baginya yang bahagia dengan orang terkasihnya ?
Sedangkan aku disini menanggung segala beban masalahnya.

Tuhan...
Aku lelah..
Aku lelah menghadapi semuanya.
Akankah selanjutnya engkau mengambil nyawaku?
Nyawa yang sudah tidak berarti lagi untuk tetap hidup..
Dan nyawa yang sudah hancur lebur dengan segala masalah..

Tuhan..
Aku lelah...
.
.
.
.
.
.
.
.

Ttd
Alena