Hari ini hari pertama alena bekerja di salah satu cafe milik rendi, laki-laki yang menolong nya dari para pereman kemarin sore di taman. Sepulang kuliah tadi Alena Langsung ke tempat kerjanya dan sekarang disinilah dirinya.
"Mba ini tolong kasih bill ke meja no 45 ya. Tadi udah di minta sama orangnya." Ucap Alena kepada salah satu temannya yang bertugas sebagai pelayan.
"Baik." Pelayan itu pun menuruti perintah alena untuk menyerahkan bill itu ke pelanggan nya.
Hari ini suasana cafe sangatlah ramai mungkin karena baru peresmian pembukaan cafe jadinya banyak pengunjung yang berdatangan entah itu dari kalangan muda tua dan lainnya.
Cafe milik rendi itu terbilang sangat fleksibel dengan nuansa yang sangat Instagramable dan cocok untuk berfoto-foto.
Sehingga Alena yang merupakan baru pertama kali merasakan bekerja. Membuatnya kelimpungan karena banyaknya pengunjung.
Hingga suara deheman maskulin milik seorang laki-laki mengejutkan Alena yang sedang mengerjakan tagihan untuk pelanggan.
"Ekhem, kondisi Lo hari ini." Suara itu milik rendi."E-eh, gu- maksudnya saya baik pak." Ucap Alena gugup.
Rendi yang mendengar itu terkekeh geli dan bersuara. "Santai aja gak usah formal gitu. Panggil aja kayak biasa."
"Gak enak, inikan jam kerja terus Lo juga kan bos gue." Bisik Alena sembari melirik sekitar.
"Haha, gak apa-apalah khusus buat Lo panggil gue kayak biasa aja."
"Mm..anu.. gu-gue. Mm.. Gimana kalau lagi berdua aja bilangnya kayak biasa terus kalau jam kerja gue manggil Lo kayak yang lain. Lagian kan gue gamau di liat so akrab apalagi di bilang gak sopan sama atasan." Tawar Alena.
"Yaudah iya." Pasrah Rendi.
"Btw pertanyaan gue belum Lo jawab.""Hah? Yang mana?" Ucap Alena bingung karena dirinya tidak tahu pertanyaan apa yang ditanyakan Rendi.
"Ck, kondisi Lo hari ini gimana." Decak Rendi dengan nada agak kesal.
"O-oh ba-baik. Gue hari ini baik."
Rendi yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya dan kemudian berucap "ok kalau gitu lo bisa lanjut kerja lagi dan inget jangan terlalu cape, kasian bayi dalam kandungan Lo."
"I-iya." Jawab Alena gugup sedangkan Rendi yang mendengar itu langsung mengacak-acak pucuk kepala Alena dan kemudian berlalu pergi.
Alena sontak membelalakkan matanya karena di perlakukan seperti itu apalagi di jam kerja dan terlebih pasti orang lain yang melihat itu mengira mereka ada hubungan. Alena masih terus sibuk dengan pikirannya sendiri hingga lagi-lagi suara deheman membuat dirinya terkejut.
"Ekhem!"
Kali ini bukan suara deheman maskulin melainkan suara deheman yang lumayan cempreng."H-ha I-ya?" Tanya Alena gugup karena masih terkejut.
"Kerja yang bener gak usah cari perhatian sama atasan!!" Ucap salah satu tangan kanan Rendi yang juga membantu mengurus cafe yaitu bernama Sely.
"I-ya maaf Bu." Setelah mengucapkan itu Alena langsung kembali fokus pada kerjaannya.
Sedangkan sely langsung berlalu pergi begitu saja.
🌸🌸🌸
Aula gedung..
Terlihat sepasang kekasih yang tengah sibuk mengurus keperluan pernikahan. Mereka sedang melihat konsep pernikahan di gedung itu sesuai dengan konsep yang mereka pilih."Gimana sayang konsepnya." Ucap dio
"Bagus." Jawab Sena seadanya.
Dio yang mendengar jawaban singkat dari sang kekasih langsung bergelajut manja sembari memeluk dari belakang. "Kok jawabnya jutek gitu si."
"Iya iya bagus sayang." Jawab Sena dan langsung diberi senyuman oleh Dio.
"Aku udah gak sabar milikin kamu." Ucap Dio sambil mencium bahu Sena.
Masih dengan posisi yang sama. Sedangkan Sena hanya tersenyum mendengar nya tanpa mengeluarkan sepatah katapun."Kamu cantik aku makin sayang." Seru Dio
"Apaan si gombal." Jawab sena sembari menepuk lengan Dio.
"Serius, kamu wanita paling cantik yang pernah aku miliki."
"Udahlah Dio, jangan godain aku terus. Mending sekarang kita siap-siap ke tempat wedding dress buat check baju pengantin kita."
"Ayo!" Seru dio semangat.
Dan kemudian mereka berlalu dari gedung itu menuju wedding dress mereka. Karena pernikahan mereka akan diadakan beberapa hari kedepan.
***
"Huh, capenya." Seru Alena yang kelelahan.
"Udah selesai?" Ucap Rendi.
"Udah."
"Mm.. mau langsung pulang atau mau makan dulu?"
"Eh? Ka-kan tadi udah makan." Ucao alena
"Jadi?"
"Jadi?" Tanya Alena bingung
"Jadi mau langsung pulang atau gimana?"
"Pulang aja deh gue cape banget hari ini." Ucap Alena dengan muka yang lusuh
Sedangkan Rendi yang melihat itu hanya tersenyum manis sembari mengacak-acak puncak kepala Alena dan bersuara "Yaudah ayo." Setelah itu berlalu pergi dari cafe sembari menggandeng tangan Alena.
Lagi-lagi Alena di buat tertegun Karena sikap Rendi yang sangat manis terhadapnya. Dan kemudian mengikuti langkah Rendi keluar dari cafe dengan tangan yang masih di gandeng olehnya. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihat adegan manis mereka dari jauh.
"Ish, awas aja!"
------
Hai hai gimana kabar kalian gaes?
Part ini sangat pendek ya ekeke maapkeun. Happy readingSeeyousoon ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENA
AcakGadis cantik yang terluka karena cinta dan menyerahkan segalanya untuk seseorang yang dicintainya tapi ternyata sebuah pengkhianatan yang dia terima. Kadang takdir selucu itu. . . . . . . . . . 🏅 = #1 : dikhianati (2 September 2021) 🏅 = #5 : tek...