23. Rencana gagal

11 1 0
                                    

Dilain tempat terlihat seseorang yang nampak terlihat kesal. Orang itu memakai jas hitam dengan topi bundar di kepalanya.

"Sial, kenapa gagal!" ucap seseorang itu berjas hitam dengan topi bundar di kepalanya

"Maaf tuan, tapi saya sudah menjalankan sesuai perintah." Ucap anak buahnya

"Tidak becus!!! Bagaimana bisa kalau kamu lakuin sesuai rencana pasti dia sudah mati!!" Ucap seseorang itu dengan marah.

Sedangkan orang yang di sedang di bentak itu hanya terdiam menatap ujung sepatunya hingga terdengar suara pintu di ketuk.

Tok tok tok

"Permisi pak Surya, anda sudah ditunggu oleh client anda di ruang meeting." Ucap salah satu perempuan yang mengetuk pintu tadi.

Yap, seseorang yang tadi memarahi anak buahnya itu adalah Surya. Papa dari dio, yang merencanakan kematian Alena karena tidak mau menggugurkan kandungannya.

"Baik, tunggu 5 menit saya akan keruang meeting." Ucap Surya

Perempuan itu keluar dari ruangan Surya.

"Kamu!! Lakukan rencana lain!! Buat dia mati atau buat bayi dalam kandungannya itu mati!!!"Teriak Surya sambil melemparkan topi bundarnya ke sembarang arah.

"B-baik tuan." Ucap anak buah itu dan  kemudian keluar dari ruangan Surya.

🌼🌼🌼

Setelah pulang dari rumah sakit akibat keserempet motor kemarin. Hari ini Alena tidak masuk untuk kuliah. Kemarin orang tuanya sangat khawatir melihat anak sulungnya itu pulang dari taman dengan kondisi luka-luka.

Yap, mereka tidak tahu bahwa Alena sempat di bawa kerumah sakit mereka hanya tahu bahwa Alena keserempet motor dan tidak di bawa ke rumah sakit.

Baju Alena yang terkena darah juga sudah Alena bersihkan di kamar mandi rumah sakit sewaktu dirinya disana. Walaupun bajunya belum kering seutuhnya karena habis di bersihkan Alena tetap memaksakan memakai baju itu agar orang tuanya tidak curiga.

Alhasil sekarang Alena terkena demam. Dan orang tuanya yang mengetahui hal itu juga melarang Alena untuk pergi ke kampus hari ini.

"Sayang.. gimana kondisi kamu." Ucap nia yang sangat khawatir anaknya sakit itu

"Baik Bun." Ucap Alena singkat

"Kita periksa ke dokter ya?" Ucap Nia

"Gak usah Bun, Alena udah gak apa-apa bunda gak usah khawatir."

"Tapi kamu demam sayang, nanti kalau tambah parah gimana?"

"Bunda percaya deh sama Alena, Lena udah gak apa-apa."

Sebenarnya Alena tidak mau di periksa karena takut ketahuan dirinya tengah hamil. Alena masih belum siap menerima masalah baru lagi dalam hidupnya. Alena tidak mau orang tuanya semakin sedih akan hal itu. Alena akan memberi tahu jika waktunya sudah tiba.

"Yasudah kamu istirahat ya sayang. Dimakan buburnya habis itu tidur ya. Bunda mau bikin kue pesanan dulu." Ucap Nia sembari mengelus puncak rambut Alena.

"Siap bunda ratu." Ucap Alena mengulas senyum di bibirnya.

Sedangkan bunda nya hanya terkekeh dan berlalu pergi dari kamar alena.

Hari ini Alena benar-benar lemas. Jadi dia memutuskan untuk istirahat sejenak supaya dirinya bisa pergi ke kampus dan Bantu bundanya lagi mengantar pesanan.

Sungguh belakangan ini harinya begitu sial. Mengapa masalah terus menghampiri nya, padahal sebelumnya Alena tidak berpikir bahwa akan seperti ini.

13.20 WIB

Alena baru saja terbangun dari tidurnya. Tubuhnya sedikit lebih baik Alena memutuskan turun ke kebawah
Untuk menonton tv karena dia sudah lama tidak menonton tv.

Setelah di pertengahan anak tangga Alena melihat bundanya masih berkutat dengan kue pesanan.

"Bun, Alena bantuin ya." Ucap Alena.

"Eh, kamu udah bangun?"

"Udah Bun, Alena udah lebih baik."

"Alena bantu ya."

"Gak usah sayang, Ini sebentar lagi juga selesai ko. Kamu duduk aja nanti bunda bawain kue kesukaan kamu tadi bunda sempet buatin khusus buat kamu yang lagi sakit."

"Waaaah, asikk.. kalau gitu Alena tunggu di ruang tv ya Bun." Ucap Alena girang mendengar bundanya membuat kue kesukaannya.

Sedangkan Nia yang mendengar anaknya ke girangan mendengar itu hanya bisa tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Anaknya itu masih belum berubah, jika mendengar soal kue kesukaan nya pasti sangat girang.

Diruang tv, Alena sedang menonton kartun yang sedang tayang di salah satu televisi swasta sambil memakan kue yang bundanya buat tadi.

"Assalamualaikum ashila pulang!!" Teriak ashila.

"Waalaikumsalam, berisik banget lo!" Ketus alena

"Lah, kak Lena gak ngampus?" Ucap ashila.

Belum sempat menjawab sang bunda menghampiri kedua putrinya itu yang berada di ruang tv.

"Kakak kamu lagi sakit, jadi bunda gak izinin kakak kamu buat ngampus dulu." Ucap Nia

"Lo bisa sakit juga kak." Ucap ashila dengan nada mengejek

"Sialan." Jawab Alena.

"Waaah, ada kue." Ucap ashila dengan binar bahagia.

sebelum tangan ashila menyentuh kue itu tangannya udah di tepis duluan oleh Alena.

"Enak aja mau ambil-ambil ini punya gue!!" Ketus Alena

"Dih kak bagi dong." Ucap ashila

Sedangkan Alena langsung menaruh piring kuenya di tangannya lalu mengangkat piring itu keatas supaya ashila tidak bisa mengambil kuenya itu.

"Ish, kak bagi kenapa dah." Ucap ashila sembari mencoba meraih kue itu.

"GAK!" Ucap Alena

Sedangkan bundanya terus menatap kedua anaknya itu dengan acuh. Baginya Sudah biasa pertengkaran kedua putrinya itu.

"Kak bagi." Ucap Ashila yang terus mencoba meraih kue tersebut.

DUG

"Aahh." Ringis Alena karena tanpa sengaja siku ashila mengenai perut Alena.

"Kak so-sorry gue gak sengaja." Ucap ashila panik

"Nah kan, pasti salah satu dari kalian ada aja yang kesakitan akibat ulah kalian sendiri." Ucap Nia bundanya yang sudah tahu pasti setiap keributan mereka pasti ada saja yang kesakitan entah itu terkena pukul satu sama lain atau nangis karena kesal.

"Nih, kue nya Lo makan gue udah gak mood." Ringis alena langsung berlalu pergi ke kamar nya.

Sakit, itu yang dirasakan Alena. Walaupun tidak terlalu sakit tapi Alena khawatir dengan kondisi kandungan nya itu. Kalau Alena tidak memikirkan kandungan nya pasti Alena sudah membalas perbuatan ashila kepadanya.

-----
Jangan lupa vote.

ALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang