32. Hal buruk itu terjadi!

25 1 0
                                    

Nuansa putih khas obat-obatan menyeruak di ruangan itu. Disana terlihat seorang gadis yang sedang berbaring lemah karena kejadian tempo lalu yang dimana gadis itu terjatuh di toilet cafe.

Semenjak kejadian waktu itu Alena langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat karena dirinya mengalami pendarahan dan selama itu Alena pun belum juga sadarkan diri.

"Gimana dok kondisinya." Tanya Rendi yang sangat khawatir.

"Apa anda suaminya?" Bukan menjawab pertanyaan nya sang dokter itu malah balik bertanya kepada Rendi. Dan Rendi yang mendengar itu bingung untuk menjawab apa karena ya memang dirinya bukan suami atau siapa-siapanya Alena. Dirinya hanya rekan kerja antara atasan dan bawahan saja. Ya walaupun tidak bisa di pungkiri karena semenjak adanya Alena hidup Rendi jadi berubah sedikit berwarna dan itu membuat Rendi ingin terus dekat dengan Alena.

"Mm.. i-ya saya suami dok. Jadi gimana kondisinya?" Jawab Rendi yang sedikit ragu.

"Baiklah, kalau gitu ikut saya." Rendi langsung mengikuti langkah kaki sang dokter menuju ruangannya. Entah ada hal penting apa yang akan beliau bicarakan.

🌸🌸🌸

Disebuah cafe dengan nuansa minimalis memang cocok untuk para mahasiswa menjernihkan pikiran apalagi cafe ini sangat Instagramable dengan dekorasi yang kekinian membuat ketiga gadis yang tak lain Melani, citra dan pika sedang berkumpul ditempat itu.

"Lo sekarang-sekarang nyadar gak si kalau Alena itu sibuk banget." Tanya melani

"Iya juga si. Sekarang dia tuh kalau habis pulang kuliah pasti buru-buru pergi." Jawab citra

"Kayak ada yang dia sembunyiin gak si." Timpal pika.

"Yaudahlah, mungkin Alena lagi punya masalah pribadi. Jadi kita positif thinking aja. Oiya! Lo tau kan kalau anak-anak kampus di undang semua ke acara pesta pernikahan kak Dio sama Sena. Bahkan Alena juga diundang!" Seru Melani

"Kasian ya Alena, gue gak tega deh sama dia. Apalagi waktu itu mereka putus tanpa alesan yang jelas. Alena pasti menderita banget deh apalagi sekarang dia di undang ke acara pernikahan kak Dio." Seru pika dengan lemah.

"Iya si, gue juga tau secinta apa Alena sama kak dio. Dan gimana perasaannya sekarang." Ucap citra menimpali.

"Udah-udah gak baik ngomongin temen sendiri. Ya mau gimanapun kita gak bisa berbuat apa-apa yang terpenting sekarang Alena baik-baik aja dan kalau bisa buat move-on sama kak Dio secepatnya. Mm..Gimana kalau besok pulang kuliah kita ke main rumah Alena? Gue kangen sama kue buatan bundanya. Soalnya gue pernah icip kue buatan Tante Nia waktu main ke rumah Tante gue yang kebetulan pesen kuenya. Sumpah enak banget!!"

"Boleh!! Lagi pula kita udah jarang banget kumpul-kumpul berempat lagi"

"Ok deh Fiks ya besok pulang kuliah kita mampir kerumah Alena."
"Oiya tapi jangan kabarin Alena dulu biar kita kasih surprise aja."

🌸🌸🌸

"J-jadi ba-bayi gu-gue meninggal?" Tanya Alena terbata-bata dengan bibir yang bergetar karena mendengar kabar buruk yang selama ini tidak dia inginkan. Kabar dimana yang beberapa belakangan ini dia tolak untuk mendengarnya. Kabar yang sangat-sangat menyakitkan.

Rendi hanya mengangguk lemah dirinya juga tidak menyangka bahwa hal ini terjadi. Bahkan awalnya dirinya tidak ingin mengungkapkan kenyataan itu. Tapi bagaimanapun Alena berhak tau bahwa bayi dalam kandungannya ke guguran akibat jatuh dari tiolet.

"GAK!!! Ini gak mungkin!!!" Teriak Alena histeris Rendi yang melihat itu segera merengkuh tubuh Alena bermaksud untuk menenangkannya.

Tapi itu semua gagal!! Alena masih berteriak histeris "GAK!!! LO BOHONG!!! LO BOHONG!! GAK MUNGKIN ANAK GUE MENIGGAL!! GAK MUNGKIN!!! SELAMA INI GUE JAGA DIA SEBAIK MUNGKIN BAHKAN SAAT ORANG TUA ITU MINTA BUAT GUGURIN GUE GAK MAU!!!! ANAK GUE BELUM MENINGGAL!!!"

ALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang